07. Past : Shanna POV

1.9K 211 3
                                    

Duke dan pasangan Marquis sedang berbincang di dalam Paviliun Utama. Bagaimana dengan kakak dan adik wanita ini? Mereka sedang menyiapkan perjamuan untuk Duke.

Aku berjalan dengan diam-diam, menuju kearah Paviliun Selatan, gedung terbengkalai yang ada didalam ingatan wanita ini.

Siapa tahu aku dapat menemukan petunjuk atau informasi mengapa aku berada disini.

Aku berkeliling dihalaman belakang Paviliun itu, tempat pertemuan wanita ini dengan Cavill.

Terlihat sebuah kebun mawar putih dan merah muda yang sangat indah. Putih adalah warna rambut dari Cavill, laki-laki yang wanita ini sebutkan. Dan merah muda adalah warna rambut dari wanita ini.

"... Tidak heran jika dia menyukai tempat terbengkalai ini."

Aku mengakui hal itu.

Walaupun gedung yang terlihat adalah gedung terbengkalai, sebenarnya ada sebuah taman yang sangat indah.

Saat berkeliling, aku terhenti melihat sebuah pohon besar yang cantik.

Pohon itu seperti pohon pada umumnya, namun ada taburan bubuk emas di dedaunan pohon tersebut.

Terlihat aneh namun menakjubkan.

Ada beberapa cahaya kecil keluar dari sarang emas diatas pohon tersebut. Cahaya berwarna-warni yang indah, seperti didalam dongeng yang pernah dibacakan oleh Kelly.

 Cahaya berwarna-warni yang indah, seperti didalam dongeng yang pernah dibacakan oleh Kelly

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan-lahan, sebuah cahaya kecil menjadi sebuah manusia kecil yang lucu.

"Peri...?"

Gumaman rendah keluar dari mulutku, aku menatap bingung kearah beberapa peri tersebut. Salah satu peri menyapaku.

"Halo, Irene!"

Ternyata nama wanita ini adalah Irene. Aku tidak begitu tahu namanya karena mereka, keluarga count tidak pernah memanggil nama wanita ini. Jangankan memanggil nama, mereka saja mengabaikannya.

Hanya Cavill yang memanggil namanya, namun bukan Irene melainkan Rea.

"Oh, halo?"

Aku membalas sapaan peri kecil dengan canggung, apa dia kenal dengan wanita ini? Mengapa tidak ada ingatan apapun tentang para peri kecil ini?

Para peri mengitari ku dengan tersenyum cerah. Peri berwarna hijau cerah membuka mulutnya untuk berbicara.

"Selamat datang kembali Irene."

Tepat setelah sang peri mengatakan hal itu, sesuatu seperti memaksa untuk masuk kedalam kepalaku.

Setelah beberapa saat terombang-ambing oleh sesuatu itu, aku mulai mengetahui bahwa ini adalah kehidupan pertamaku.

Kehidupan pertamaku bukanlah sebagai 'Lee Seungmin' melainkan sebagai 'Irene Dublin'.

Ingatan yang awalnya samar, menjadi lebih jelas dan mendetail.

Obsession [WMMAP]Where stories live. Discover now