Bonus Chapter

24.7K 1.4K 84
                                    

Pernikahan Mark dan Haechan sudah berjalan 10 tahun lamanya; sama seperti umur Chenle. Chenle tumbuh menjadi pra remaja yang ceria. Dan saat ini Chenle sudah masuk sekolah dasar dan duduk di kelas 5. Juga hubungan Mark dan Haechan semakin erat dan romantis.

"Bear, ayo bangun," ucap Mark lembut sambil mengusap surai Haechan.

"Eugh~"

Perlahan mata bulat itu terbuka. Setelah sepenuhnya terbuka mata bulat itu langsung bertemu tatap dengan mata milik sang suami.

"Aku masih mengantuk, Mark~ kita baru tidur 6 jam tau!"

Benar. Pasangan suami istri ini baru tidur saat jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Kalian pasti bisa tahu apa yang mereka lakukan sampai baru tidur di jam 1 malam.

Bercinta.

Yap. Walaupun umur mereka sudah tak semuda dulu lagi, tapi persoalan bercinta mereka tetap hebat dan masih sanggup melakukan beberapa ronde sekalipun. Nafsu keduanya sama-sama besar, jadi tidak heran.

Mark terkekeh pelan lalu tangan nakalnya mengelus punggung telanjang Haechan dari atas sampai bawah hampir mengenai bokong nya. Tapi Haechan cepat menyingkirkan tangan nakal milik Mark.

"Jangan mulai deh." Haechan berbicara dengan mata yang kembali terpejam.

"Kalau begitu cepatlah bangun. Sebelum Chenle menerobos masuk ke sini, seperti biasa."

Walau sudah 10 tahun. Chenle sering kali menerobos masuk ke kamar orang tua nya yang tak terkunci. Karna Chenle melarang nya sambil berteriak dengan suara cempreng nya di depan wajah Mark yang saat itu pernah mengunci kamar karna ingin bercinta dengan istri nya.

Dan beberapa detik kemudian suara decitan pintu di buka di susul dengan Chenle yang belari kecil menuju ranjang daddy serta mommy nya.

Untungnya Mark sudah memakai celana training tanpa memakai baju karna tidak enak dengan tubuh nya yang lengket akibat cairan cinta milik istrinya dan keringat.

Sedangkan Haechan menolak memakai apapun waktu Mark ingin memakainya. Haechan lemas ditambah gerah dan merasa lengket bercampur keringat dan cairan nya sendiri.

"Dad, mom~"

Bruk.

Suara yang berasal dari Chenle tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di tengah-tengah antara Mark dan Haechan. Karna hal itu membuat Haechan membuka matanya cepat karna terkejut. Rasanya seperti Haechan sedang bermimpi berada di tempat yang indah lalu tiba-tiba terjatuh dari atas jurang dalam.

"Sayang, jangan begitu. Kasihan mommy kaget."

Mark mengecup pipi selembut pantat bayi milik Chenle dua kali. Dan Chenle merengut tak suka seraya memeluk Haechan yang masih mencoba mengumpulkan semua kesadaran nya.

"Mom~ bangun. Lele, ingin sarapan bubur kacang hijau~"

"Lagi? Kan kemarin sudah," jawah Haechan dengan suara serak bercampur seksi; menurut si kantong hormon Mark Jung.

Mark tidak mau memikirkan hal kotor karna suara seksi Haechan. Maka dari itu Mark segera bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah saja. Ngomong-ngomong hari ini hari minggu.

Saat tubuh atletis Mark hilang. Chenle mendudukan dirinya dengan kaki yang di silang. Lalu bibir merah alami itu mengerucut ke depan, tampak menggemaskan sekali.

"Aku sebel sama daddy!" Chenle bersedekap dada masih mengerucutkan bibirnya.

Haechan juga ingin duduk tapi ingat ia tak mengenakan sehelai benang pun, jadi tidak jadi. Uh, padahal tubuhnya sangat pegal luar biasa karna semalam dan ingin sekali meregangkan otot-otot nya yang kaku.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang