Rival 38

18.7K 1.7K 68
                                    

Besoknya Mark dan sekeluarga sudah siap pergi ke rumah Haechan.

"Ayo."

Dan semuanya keluar rumah lalu masuk ke dalam mobil. Mark membawa mobil sendiri bersama Jeno.

Selama menyetir Mark tampak gelisah, Jeno mengetahuinya jadi mengajukan diri untuk menyetir.

"Bang, gue aja sini yang nyetir."

Mark tidak banyak kata langsung berhenti dan mereka bertukar tempat.

Jeno melirik sekali ke Mark yang menatap lurus ke depan, tapi sangat terlihat jelas kalau wajahnya sedang gugup.

"Rileks bang, jangan kaku-kaku banget udah kaya kanebo kering."

"Jeno, kalau nanti Haechan menolak saya tolong bujuk dia sampai mau ya," pinta Mark.

"Tenang bang. Si gembul pasti mau."

"Saya tidak yakin itu, karna sewaktu saya menemuinya dan mau menikahinya dia malah menolak saya."

"Kapan lo nemeuin Haechan, bang?"

"Pas hari kelulusan nya. Saya juga melihat Haechan sering berduaan sama laki-laki yang bibirnya dower, tapi cukup tampan, walau saya yang paling tampan."

"Yeh, narsis bangat dah. Btw, Haechan sama si Hyunjin ga sering berduaan. Mereka cuman deket aja ga lebih, lagian si Hyunjin dah punya crush."

Mendengar kata dower Jeno langsung ingat ke Hyunjin.

"Oyah? Syukurlah, saingan saya tidak ada."

"Salah bang, saingan lo banyak. Haechan di sekolah cukup banyak disukai cewek dan seme."

"Itukan waktu di sekolah, sekarang dia sudah lulus."

"Terserah abang lah."

Tidak sadar mereka sudah sampai di depan pagar rumah Haechan, di dalam sana sudah ada mobil Jaehyun. Jeno juga langsung menjalankan mobilnya masuk dan menempatkan nya di samping mobil Jaehyun.

* * *

"Hai, John apa kabar? Perusahaan mu tidak ada masalah lagi kan? Maaf, saya tidak ada waktu datang ke perusahaan mu," ucap Jaehyun kepada Johnny yang datang bersama Ten.

"Tidak apa-apa, Jae dan perusahaan saya semakin membaik berkata bantunmu. Lalu, ada keperluan apa kamu datang kesini sampai membawa Sungchan dan Beomgyu, ya?"

Sungchan dan Beomgyu mengangguk jika namanya benar saat di sebutkan oleh Johnny.

"Duduk dulu, aku mau buatin minum," ucap Ten dan pergi ke dapur.

"Haechan mana, John? Saya kangen, sudah lama dia tidak ke rumah."

"Dia ada di kamar. Akhir-akhir ini saya suka heran sama sikapnya."

"Maksudnya?"

"Haechan sudah 1 bulan ini sering meminta sesuatu yang aneh-aneh, apalagi waktu tengah malam. Pernah dia membangunkan saya dan meminta di belikan sate kambing. Bayangkan, mana ada tengah malam yang masih berdagang sate. Bukan itu saja, Haechan jadi sangat pemalas dan sering sekali tertidur di manapun itu, atau emosinya yang kadang berubah-ubah. Saya sempat berpikir kalau Haechan sedang hamil, tapikan tidak mungkin ya. Saya tidak akan terima jika Haechan benar-benar hamil sebelum waktunya."

Jaehyun hanya tersenyum kecil tidak menjawabnya. Kemudian Ten datang membawa minuman dan makanan ringan.

"Ini, silahkan." Ten menaruhnya di atas meja.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang