Kaizo sungguh tak habis fikir, kenapa gempa tiba tiba pingsan.

"Sebenarnya ada apa dengan anak ini?" heran kaizo

"Coba abang tanyakan saja pada bang hali dan bang Taufan" usul Fang

"Hmm oke"

Fang langsung kembali melihat kondisi gempa, jujur saja kali ini fang sedikit khawatir pada gempa.

Sementara itu di alam bawah sadar gempa.

Gempa pov..

Tubuhku rasanya sangat ringan, aku dapat merasakan aku semakin tenggelam aku mencoba menggapai apapun diatasku namun semua tenagaku tiba tiba saja menghilang. Aku tak bisa melakukan apapun selain merasakan tubuhku yang mulai terjatuh ke dalam kegelapan.

Sebenarnya siapa aku? Kenapa semua mimpi itu terus berputar? Lalu bagaimana dengan ayah dan ibuku? Sebenarnya apa rahasia yang tersimpan diantara keluargaku?

Gelap..

Semuanya mulai menggelap, aku dapat merasakan tubuhku berhenti bergerak turun, aku pun langsung bangkit perlahan, tetap saja semuanya gelap dan tak ada sedikitpun cahaya.

"Dimana ini?" gumamku

"Gempa"

"Huaaa... Kak hali kak ufan jangan tinggalin gem!!"

"Hey gempa.. Aku dan kak hali hanya sebentar kok kamu harus jadi anak yang baik, kamu juga udah punya adik sekarang jadi jaga ke 2 adik adik kamu ya"

"Aaarrghh--suara itu!! Hentikannn!! Aku tak ingin mendengarnya lagi!!! Aku mohon ini menyakitkan!! Aarrggh-- siapapun tolong!!"

Gempa pov end..

Fang sangat panik saat gempa berteriak kesakitan, Fang bingung harus melakukan apa.

"Gempa.. Heyy gempa .. Bangun! Kau jangan menakutiku seperti ini" ucap Fang sambil mengguncang tubuh gempa

Disisi lain di Malaysia..

Blaze sedang temenung sendiri di halaman depan, ia sangat merasa kesepian setelah gempa pergi.

'Kak gempa bagaimana kabarmu? Padahal baru 1 hari kau pergi dan aku sudah merindukanmu.. Baik baik ya disana jangan sampai kak gempa mengingkari janji kakak'

Saat sedang termenung, pandangannya teralihkan pada seseorang yang ia kenali tengah menyeret koper dari dalam rumahnya.

"Eh? Bi liana mau kemana?" tanya blaze yang langsung menghadang liana

"Ehm, anu.. Maafkan saya tuan muda. Saya dipecat, saya mohon maaf tuan muda. Tolong jangan pernah menyerah dan tetaplah semangat, saya izin pergi"

Liana nampak menatap sendu kearah blaze yang membuat blaze heran, kenapa liana bisa dipecat? Dan apa arti dari tatapan itu?apa yang dimaksud liana? Liana pun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah itu.

Blaze pun langsung berlari kedalam untuk menanyakan alasan liana dipecat.

"Ayah, kenapa bi liana dipecat? Bukankah dia pelayan terbaik?" tanya blaze

"KAU TAK USAH IKUT CAMPUR! INI BUKAN URUSANMU!!" bentak Ali

Blaze langsung berlari kembali ke kamarnya. Sementara ali dan tiara masih berada di ruang tamu.

"Haih, kenapa liana harus menguping! Ckh! Pembantu sialan itu sangat merepotkan" kesal ali

"Sudahlah, lagipun liana sudah dipecat..."

"Aaarrghhh--semua ini karena anak sialan itu!"-ali

" sepertinya ayah hanya berpura pura baik ya pada blaze?"tanya reverse yang tiba tiba datang sambil membawa boneka kelinci yang hampir sama tinggi dengannya

"Huhh, rev.. Kau ini, aku melakukan semua itu agar kakakmu bisa belajar dengan fokus. Ckh! Tak sudi jika aku benar benar melakukan nya" kesal ali

Reverse tersenyum, ke 2 orang tuanya masih di pihaknya. Di tempat blaze, ia mengambil sebuah buku journal yang ia buat sendiri. Dibuku itu ia menulis kan semua yang terjadi padanya, blaze tak pernah ingin memberitahu siapapun tentang masalahnya, namun ia juga tak sanggup memendam semua sendirian hingga blaze pun menuliskannya pada sebuah journal.

"Kenapa aku merasa merindukan seseorang selain kak gempa.. Sebenarnya siapa yang aku rindukan?" gumam blaze pelan saat tiba tiba ia merindukan sesuatu yang entah apa itu..





Bersambung...

Maaf jarang up.... Aku lagi malas..

What I Wrong?  ||BoBoiBoy Blaze🔥||Where stories live. Discover now