Mercury

136 41 96
                                    

Hai semua selamat datang di cerpenku

Selamat datang di series planet.

~happy reading~
--------

Suara bising khas terdengar menyemak di setiap sudut ruangan. Bau busuk serta darah yang mengalir bagai air. Siapa yang tidak tahu tentang 'Death room' ? Tempat dimana setiap harinya akan ada yang mati di sana. Dan tentu tidak ada yang bisa keluar hidup-hidup. Terkecuali satu orang -Merkurius Ryder.

Salah satu orang yang bekerja dibawah kekuasaan Drake Holmes -pemilik Death room, yang memiliki harta berlimpah, serta mafia yang paling ditakuti dunia.

Merku awalnya sangat patuh pada Drake, namun tidak lagi setelah ia tahu bahwa Drake lah yang telah membunuh keluarganya. Dan itu diperkuat dengan rencana pembalasan dendam. Naasnya rencana itu gagal sebelum sempat ia lakukan.

Drake menangkap Merku lalu mengurungnya di Death room. Dan sebelum sempat dibunuh, Merku berhasil melarikan diri dari tempat itu.

Kini, satu-satunya cara agar rencananya terlaksana adalah dengan menjauh sejauh-jauhnya sampai dirinya aman dan baru menyusun rencana lagi.

Kejaran yang tak ada habisnya, membuat Merku kelelahan. Hingga seorang gadis menolongnya, sampai ia pingsan dipangkuan gadis itu.

Mata Merku perlahan terbuka. Hal pertama yang ia lihat adalah tubuhnya sudah teringat sama seperti di Death room. Bedanya dirinya sedang ditodong pisau dapur oleh gadis yang sempat ia lihat tadi.

Gadis itu memicingkan matanya, berputar-putar mengelilingi tubuh Merku yang diikat di kursi. Agaknya gadis itu orang biasa, terlihat dari pakaiannya yang sederhana dan tampak lusuh, sama dengan tempat itu.

"Aku tau kau dari Black Eagle Group" ujar gadis dengan kepang dua dikepalanya.

Guk guk

Merku mengeliat, menatap ngeri pada anjing gadis itu. "Yaa, benar, tapi aku sudah keluar," jawab Merku dengan mata yang masih melirik anjing. "Bisakah kau singkirkan dia dulu?"

Guk guk guk

"Hans, suut, kemari lah..." Panggil gadis itu pada anjing yang kita tahu namanya Hans.

Kemudian gadis kepang itu menormalkan raut wajahnya. "Jangan coba membohongiku!" Tegasnya. "Sudah banyak sekali orang sepertimu yang berpura-pura, lalu meminta harta kami."

Merku menghela nafas, "bisa lihat tubuhku?" Mata gadis itu melirik tubuh Merku. "Penuh darah bukan? Dan aku yakin kau pasti melihat orang lain juga ditempat kemarin. Mereka sedang mencari ku," terus terang Merku.

"Kenapa?" Tanya gadis itu. Belum sempat Merku menjawab, gadis itu memasang ekspresi terkejut seolah-olah ia tahu jawabannya. "Apa kau buronan?" Ujarnya menggeleng-geleng kepala sambil menutup mulut.

Merku ingin menyangkal lagi, sebelum gadis tadi membuatnya terheran-heran. "Padahal aku ingin merampok mu, tapi ternyata aku salah tangkap mangsa. Kau pasti tidak punya uang bukan?" Dengan tampang kecewanya, gadis itu merebahkan tubuh di kasur dekat sana.

Sementara itu, Merku masih linglung dengan pernyataan tadi. Tidakkah takut gadis itu dengan Black Eagle Group? Hingga jawaban Merku dapatkan.

"Tidak usah khawatir, orang sepertiku sudah tidak mempan dengan siksaan para black eagle. Mereka juga tidak mungkin membunuh kami ditempat umum. Dan sebelum mereka benar-benar membunuhku, aku akan kabur jauh."

Gadis itu tampak santai rebahan, lalu mendudukkan diri, "ngomong-ngomong siapa namamu?" Tanyanya sambil memiringkan kepala.

Merku tersenyum kecil, "seharusnya kau bertanya itu lebih dulu."
"..perkenalkan aku Merkurius Ryder, kau bisa memanggilku Merku."

ANNA (Hiatus)Where stories live. Discover now