Nine

349 38 3
                                    


Semenjak kejadian itu, Jungkook mulai jarang menyapa Taehyung dan Hyungki juga mulai tak peduli dengan sekitarnya. Anak itu, hatinya sakit mendengar ucapan ayahnya tempo lalu. Dia sakit melihat ibunya menangis, orang yang selama ini dia jaga dengan tangan dan kaki kecilnya. Sungguh perlakuan ayahnya diluar batas.

Seokjin yang tak tau apapun dibuat aneh dengan tingkah Jungkook dan Hyungki yang seakan menjaga jarak terhadapnya, padahal kemarin kemarin masih baik baik saja. Seokjin jadi curiga bahwa ada sesuatu yang terjadi dan dia tidak tau akan hal itu. Karena lelah dijauhi oleh Jungkook, maka Seokjin sendiri yang menariknya dan memintanya untuk duduk berdua dan membicarakan sesuatu.

"Kau telihat menjauhiku? Apa aku berbuat salah lagi?" Tanya Seokjin

"Tidak ada eomma, semuanya baik baik saja" Ucap Jungkook

"Kau berbohong, jelaskan padaku" Bantah Seokjin

"Aku harus menjemput Hyungki eomma, kita bicarakan lain kali saja" Jelas Jungkook dan segera bangkit sebelum Seokjin menahan tangannya dan kemudian berteriak.

"Paman Kang! Tolong jemput Hyungki disekolahnya" Teriak Seokjin
"Tak ada alasan lagi untuk menghindar, ceritakan semuanya" Ucap Seokjin.

Jungkook tidak punya pilihan lain selain menceritakan semuanya. Menceritakan bagaimana kejamnya seorang Kim Taehyung memperlakukannya dan anak anaknya pada beberapa hari lalu. Seokjin tak menyangka bahwa anaknya itu sudah kelewatan batas berbuat hal seperti itu. Dia tau bahwa Taehyung selalu menghina Hyungki dan memarahinya tapi dia tidak tau bahwa Taehyung berlaku fisik pada anaknya sendiri. Ingatkan Seokjin untuk menghajar wajah anaknya itu.

Seokjin kemudian memeluk Jungkook karena hanya dia yang bisa menenangkan pria itu. Mungkin selama ini Seokjin banyak berlaku buruk pada Jungwoon sebelumnya, namun kali ini dia diberikan kesempatan untuk menebus kesalahannya melalui Jungkook. Dia harap dia bisa membalaskan dendam Jungwoon.

"Maafkan Taehyung nak, Eomma akan bicara padanya nanti" Jelas Seokjin dan Jungkook hanya mengangguk


3 jam kemudian.

Seokjin sudah tiba disebuah restoran mewah untuk bertemu dengan seseorang. Seseorang yang menjadi rekan kerja samanya dalam menghancurkan seseorang pula.

"Hai nyonya Kim, bagaimana kabarmu?" Tanya pria itu
"Aku baik tentu saja, bagaimana denganmu Park?" Tanya Seokjin balik
"Luar biasa" Senang pria Park tersebut.

Seokjin kemudian memesan beberapa minuman untuk mereka dan kemudian melanjutkan apa yang memang telah dimulai.
"Punya cara menghancurkannya Jim?"
"Aku punya tapi aku tak yakin, kau tau dia anak menteri pertahanan, sangat susah menembusnya" Ucap Jimin.
"Aku percaya padamu, kau harus melakukannya dengan baik, Aku ingin keluarganya hancur seperti dia menghancurkan keluarga anakku" Emosi Seokjin
"Tenanglah Nyonya Kim, akan kukerjakan dengan baik" Smirk Jimin mengakhiri percakapan mereka.

Malam pun tiba, Jungkook yang lelah bekerja karena mengurus pesanan yang semakin banyak kini harus mengurus semua pekerjaan rumah itu. Sebenarnya Seokjin sudah memberitahu bahwa maid yang lain akan membantunya tapi tetap saja Jungkook tidak mau. Jungkook tidak mau jika anak dan ibu itu berkelahi karenanya. Taehyung pasti akan marah jika tau Jungkook tidak bekerja seperti yang dia perintahkan.

Hyungki yang memiliki kegiatan lebih kini masih belum pulang dan hanya menyisikan Jungkook, Seokjin dan beberapa maid yang ada di Mansion. Kepala rumah tangga tersebut belum pulang karena masih ada pekerjaan kantor yang belum terselesaikan.

Jungkook yang tau jam pulang anaknya pukul 8 malam segera meminta izin kepada Seokjin untuk menjemput anaknya di rumah temannya.  Tetapi Seokjin melarangnya karena cuaca diluar begitu dingin dan hujan akan segera turun. Seokjin bisa saja meminta supir dirumah itu untuk mengantar Jungkook tapi sayang Supir Kang sedang mengantar Tuan Kim dan beberapa Supir lagi sudah pulang lebih awal karena cuaca seperti ini dan Seokjin mengizinkannya.

"Aku akan menelpon Taehyung untuk menjemput Hyungki" Jelas Seokjin
"Taehyung pasti tidak mau eomma, biar aku saja" Cegah Jungkook
"Aku tidak membiarkan mu naik taksi malam begini Jungkook" Putus Seokjin.
"Aku akan menelpon ya dulu" Lanjut Seokjin.

Seokjin segera mengambil Handphonenya dan menelpon Taehyung. Satu kali, Taehyung tidak mengangkatnya hingga tiga kali Bru dia mulai mengangkatnya.

"Kenapa eomma menelponku?" Kesal Taehyung di seberang sana
"Eomma ingin meminta tolong" ujar Seokjin
"Eomma tau aku sedang rapat tadi, aku tidak bisa mengangkat telponnya"  Ujar Taehyung
"Maafkan Eomma, apa rapatnya sudah selesai?" Tanya Seokjin
"Sudah dan aku akan segera pulang, mungkin Appa akan terlambat" Ujar Taehyung lagi
"Bisakah kau menjemput Hyungki dirumah temannya saat kau pulang?" Tanya Seokjin
"Mengapa aku harus repot menjemput anak itu? Apa ibunya tidak bisa menjemputnya sendiri?" Kesal Taehyung
"Jaga bicaramu Taehyung! Di luar cuacanya sedang tidak baik, Tidak mungkin aku menyuruh Jungkook keluar naik Taksi malam malam begini" Tegas Seokjin
"Aku tidak mau! Biar saja dia keluar toh kenapa eomma peduli" Santai Taehyung
"Jemput Hyungki atau kau tidak akan melihat eomma ketika tiba disini, Akan kukirim alamatnya" Ancam Seokjin dan segera memutuskan telpon itu.

Jungkook yang dari tadi memperhatikan percakapan itu merasa tidak enak terhadap Seokjin yang memaksa Taehyung seperti tadi. Jungkook tidak enak jika mereka bertengkar seperti tadi tapi apa boleh buat ini semua permintaan Seokjin.

"Kau tenang saja, dia tidak akan berani pada Hyungki" Ujar Seokjin meyakinkan ku.












@young_master

Always and Forever حيث تعيش القصص. اكتشف الآن