Eight

396 44 5
                                    

Taehyung yang ingin memukul Jungkook pun terhentikan kala pintu rumah itu terbuka dan menampakkan Hyungki dengan Seokjin yang jalan beriringan memegang tangan. Taehyung yang sadar dengan itu kemudian melepas genggamannya dari Jungkook. Jungkook yang merasa sudah terlepas langsung berlari memeluk anaknya, sedangkan Taehyung hanya dihadiahi tatapan mematikan dari ibunya, Seokjin.

"Astagaa Hyungki! Maafkan eomma tak bisa menjemputmu" sesal jungkook
"Tidak apa apa eomma" ucap hyungki menenangkan ibunya sambil memeluknya.
"Anakmu aman bersamaku" ucap Seokjin yang membuat jungkook menatapnya.








Jungkook POV

Aku heran dengan kelakuan mertuaku ini. Bagaimana bisa dia dekat dengan Hyungki, kemarin saja dia berbuat tidak baik padaku. Aku takut dengan keluarga ini, mereka berubah cepat sekali. Aku jadi berpikir, apa mereka sedang bersandiwara?. Aku hanya bisa tersenyum menanggapi perkataannya itu dan tak lupa berterimakasih.

Aku membawa Hyungki untuk mengangganti pakaiannya. Hyungki terlihat lebih ceria dari biasanya. Aky tidak tau apa yang sudah Seokjin lakukan kepada anakku.

"Hyungki, apa kau baik baik saja?" Tanyaku khawatir
"Nde, halmonie tadi membawaku bermain dan kita juga makan tadi" ucap ceria Hyungki.

Aku tidak ingin merusak kebahagiannya dan mulai berhenti bertanya hal yang aneh aneh padanya. Aku pun menyuruh Hyungki untuk mandi, karena sungguh anak itu sangat kotor, aku tidak tau dia bermain dimana. Bajunya pun penuh noda makanan, kuharap nodanya bisa hilang. Sambil membereskan perlengkapan Hyungki, aku mendengar suara pintu terbuka. Aku menoleh sejenak dan kudapati Taehyung menatapku dengan sangat tajam.

Aku kemudiam berdiri dan menghampirinya. Tatapan itu membuatku sedikit takut.
"Apalagi mau mu?" Tanyaku
"Keluar dari rumah ini" Jelasnya.
"Kau ingin menendangku dari sini? Bukankah ibumu menyukaiku?" Jawabku dengan santai
"Apa yang kau lakukan pada ibuku sialan?!" Bentak Taehyung
"Tidak ada" Jawabku acuh
"Hidupku begitu sial semenjak kau ada disini, ditambah dengan anak sialanmu itu, hidupku semakin kacau" frustasi Taehyung mengacak rambutnya.
"Jika kau ingin menghina dan memukulku, lakukan saja! Tapi jangan pernah menyinggung soal anakku! Aku akan maju paling depan jika sesuatu terjadi pada Hyungki sekalipun itu menghadapimu, ayah Hyungki? Sebutan ayah tak pantas untukmu! Sebutam ayah adalah hal yang mulia sedangkan dirimu? Kau bahkan bisa kusandingkan dengan seenggok sampah dijalan tuan Kim Taehyung!" Teriakku.

Plak

Wah...dia menamparku, aku cuma tersenyum sakit menatapnya. Seperti inikah hidup Jungwoon hyung?. Sangat sakit.

"Apa?! Kau ingin memukulku lagi? Pukul!" Teriakku sambil memegang kerah bajunya.
"Kau berani menghinaku sialan?! Siapa kau!" Teriaknya balik.
"Hanya seorang ibu yang sedang membela anaknya, sedangkan kau? Laki laki yang menghina anaknya sendiri! Dimana hati nuranimu Kim Taehyung!" Bentakku
"Kau dengan tega meninggalkan kami dan lebih memilih bersama wanitamu, kau dengan tega memukuli anakku hingga dia tidak nyaman dalam tidurnya, kau memberikan trauma menyakitkan padanya, apakah kau pernah bertanya padanya, bagaimana kabarnya hari ini? Tidak! Kau mungkin bisa menyapanya dengan lembut? Tapi itu tidak pernah!" Jelasku sambil menangis.

Kulihat Taehyung yang sangat marah dengan apa yang kuucapkan, namun disisi lain dia juga terdiam. Aku tidak tau apa yang sedang dia pikirkan. Aku kemudian mengambil napas dalam dalam.
"Jika kau memang ingin kami pergi, ceraikan aku" finalku dan meninggalkannya didepan pintu.

Jungkook POV end







Jungkook tidak sadar bahwa sedari tadi anaknya memperhatikan dan mendengar semuanya dari kamar mandi. Hyungki kemudian bergegas memakai pakaian yang disiapkan ibunya didalam kamar mandi dan segera keluar. Saat keluar, Hyungki menatap ayahnya dengan pandangan yang tak bisa diartikan.

"Ayah, ah..bukan, maksudku Tuan, aku mohon jangan menyakiti ibuku, walaupun aku masih kecil, aku sadar bahwa hanya aku yang bisa melindungi ibuku, tidak ada yang lain. Jika Tuan ingin kami pergi, kami akan pergi, Hyungki juga sudah lelah disini. Rumah ini begitu indah tuan, ada tempat bermain, kolam berenang dan sebagainya, tapi sayang aku tidak bisa merasakannya semua, dirumah ini aku hanya bekerja bersama ibu. Aku sudah bersyukur bisa bersekolah karena jerih payah ibu yang bekerja diluar dan mendapatkan uang. Tidak ada yang mengharapkan kami, Nanti Hyungki akan ingat tuan kok, ditubuh Hyungki banyak bekas pukulan tuan, Hyungki akan mengingatnya, maaf dan aku pamit dulu tuan" Ucap Hyungki dan pergi dari sama meninggalkan Taehyung.

Entah mengapa dada Taehyung begitu sesak mendengar perkataan anak itu. Matanya memanas ingin mengeluarkan air mata. Ada apa dengannya. Taehyung terdiam mencerna semua perkataan bertubi tubi yang dilontarkan anak dan ibu itu. Semuanya menyakitkan. Tak ada baiknya.

Taehyung merasa bersalah pada mereka tapi egonya yang terlalu tinggi. Andaikan saja dia ingin menurunkan egonya sedikit saja, dia akan melihat bagaimana ketulusan sesorang yang selalu bediri disampingnya.

Namun, nafsu memang musuh yang utama. Taehyung menepis semua pemikiran pemikiran itu, dan lebih memilih untuk keluar dan menghabiskan waktu sendirian. Dia ingin merenungkan semua perbuatannya.

"Apa aku terlalu kasar?" Ucapnya.





















@your_master

Always and Forever Where stories live. Discover now