Chapter 22. Hari yang berat.

Start from the beginning
                                    

Tangan Veldora mengepal dengan gemetar sangat kuat, tatapan marah terus terlihat di mataku. Giginya berbenturan karena kesal.

"Rimuru! Dengarkan ak–"

"Itulah kenapa aku tidak ingin membawamu!!! Kau pasti ingin menyombongkan diri di depan semua demon lord yang ada!!! Berharap bahwa mereka akan–"

Dia terbang begitu saja dan berteriak masih menatapku.

"AKU MELAKUKAN ITU UNTUK MU! DASAR SLIME RENDAHAN!"

"PERGI SANA NAGA BODOH! AKU TIDAK PEDULI!"

Dan tubuhnya sudah tidak terlihat lagi... "Aku tidak peduli kau mau pergi kemanapun!!!"

Ucapku dengan kesal masih berteriak menuju arah dia pergi ...

"Rimuru-sama."

"Ayo kita pulang." Langkah ku cepat, aku membalas Shion tanpa melihat. Tangan ku terkepal saat di perjalanan.

Apa yang dia bilang tadi ... Tunggu! Apa yang dia bilang barusan!!

Langkahku tiba-tiba terhenti.

"R-Rimuru ... Ada apa?" Ucap Milim masih menatapku dengan khawatir.

Barusan Veldora bilang apa!?

*BRAK!

"SIAL!"

Pohon itu hancur oleh tendangan ku. Semua orang menatapku dengan terkejut ... Mereka semua bergidik ketakutan, tidak berani ada yang berbicara sedikit pun.

Langkahku semakin cepat menuju pintu gerbang ibukota. 

Di sana aku melihat sudah ada banyak warga, yang tengah menungguku.

Tahan Rimuru ... Kau tidak boleh terlihat marah.

Tarik nafas ... Buang ... Tarik nafas ... Buang ...

Ok, ini sudah agak baikan, Langkahku yang cepat mulai berjalan dengan normal kembali. Tangan ku yang terkepal sudah rileks kembali. Aku tersenyum dengan sambutan pada warga yang ada.

"Rimuru-sama."

"Selamat datang."

"Ya, ya, terimakasih semuanya. Karena telah setia menunggu ku di sini."

Tangan ku melambai untuk menyapa mereka semua.

Semua orang yang tadi ikut dengan ku terkejut dengan perubahan sikap yang tiba-tiba.

Aku masih tersenyum manis menatap para warga dengan lambaian tangan.

Kau tidak perlu memikirkan naga bodoh itu Rimuru! Biarkan saja dia pergi, nanti juga dia akan kembali untuk meminta manga.

Ya ... Itu benar, dia pasti akan kembali lagi.

Dia ... Akan kembali lagi kan.?

Langkahku sedikit cepat memasuki mansion kerajaan, aku segera masuk ke pintu kamar dan menguncinya agar tidak ada orang yang masuk.

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Where stories live. Discover now