part 6

2.2K 210 17
                                    

Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa aku publish ulang dari awal padahal belum ending.. itu karena aku sendiri udah lupa sama alurnya gegara kelamaan nggak update 😅🙏

Tapi ini nggak cuma re-pub. Ada beberapa hal yang aku revisi yang mungkin bakal berpengaruh dengan alur selanjutnya yang melenceng dari yang sebelumnya.

Nggak banyak kok. Tapi saran aja jangan di skip bacanya


Setelah ini aku juga bakal usahain buat nggak update lama-lama lagi biar nggak kelupaan.

Btw lumayan sih habis re-pub vote nya jadi bertambah. Makasih banyaak... Kalo gini kan makin semangat😍

Happy reading ❤️
.
.
.


Sunghoon POV

Kemarin, setelah mengetahui bahwa istriku tengah mengandung buah hati kami, tentu saja aku sangat bahagia.

Tentu menjadi seorang ayah adalah impian bagi kebanyakan pria yang sudah menikah.

Apalagi sebelumnya aku sama sekali tidak membayangkan akan memiliki anak secepat ini.

Tapi belum lama setelah rasa bahagia menyelimuti hati kami, kini aku harus membujuk Sunoo ku yang sedang marah. Ia benar-benar menjadi semakin sensitif sekarang.

Pasalnya, aku membatalkan rencana berlibur ke Jeju hari ini.

Tapi entah kenapa aku senang melihat dia marah begitu karena itu terlihat sangat menggemaskan.

"Masih marah?". Aku mendekatinya dan melihat Sunoo sedang memainkan laptop miliknya.

Dan lihat, dia hanya duduk diam saja diatas kasur sambil menikmati salad buahnya dan juga drama Korea yang ia tonton.

Ah sepertinya tidak. Karena wajahnya terlihat sangat sendu bahkan saat dramanya menampilkan adegan lucu dan romantis.

Aku menghampirinya dan duduk disebelahnya.
"Maaf sayang". Ujarku seraya mencium punggung tangan kanannya.

Kini mata rubahnya mulai berkaca-kaca. Ia sungguh sensitif sekarang.


"Dengerin aku. Kamu sedang hamil muda dan bepergian jauh tentu tidak dianjurkan oleh dokter apalagi di cuaca dingin seperti ini. Emangnya kamu mau sesuatu terjadi pada calon bayi kita?".

Dia menggeleng "maaf, hiks.."

Aku tersenyum dan mengusap air mata dipipinya
"Tidak apa, jangan menangis. Malu dong sama baby nya".

Kini tanganku beralih ke perut Sunoo. Mengusapnya pelan
"Jagoan papa baik-baik ya disana. Sampai jumpa 8 bulan lagi. Papa menyayangimu dan mama juga".

Aku mencium kening istriku. jujur saja aku masih terharu dengan kenyataan bahwa aku akan menjadi seorang ayah.

Sunghoon POV end

***

Hari sudah malam. Udara dikota Seoul juga menjadi lebih dingin dari biasanya karena ini adalah puncak musim dingin. Anginnya bahkan terasa menembus kulit membuat sebagian besar orang lebih suka menghangatkan diri didalam rumah.

Tapi tidak dengan sepasang pria dan wanita yang kini tengah berdebat di depan apartemen sang wanita.

"Nggak sayang, aku masih sangat mencintaimu dan bagaimana aku bisa bersikap biasa saja saat kamu tengah mengandung anakku?". Ucap sang pria.

"Aku mohon menikahlah denganku. Kita rawat anak ini sama sama", lanjutnya.

"Kalo aku bilang tidak ya tidak. Kamu dengar nggak sih?". Balas sang wanita.

"Apa kamu tega biarin dia lahir tanpa sosok ayah?". Tanya sang pria yang tengah menahan emosinya sejak tadi. Bagaimanapun juga yang dihadapannya ini adalah (mantan) kekasihnya dan calon ibu dari anaknya.

"Kamu nggak usah khawatir. Dia akan memiliki ayah bahkan sebelum lahir. Tapi bukan kamu". Ucap sang wanita lagi sambil menunjuk sang pria.

"Tapi sayang.."

"Stop panggil aku sayang Lee. Kita sudah tidak memiliki hubungan apa apa dan anggap aja kita ga saling kenal".

"Tapi kenapa? Kenapa kamu sebegitu tidak inginnya aku bertanggung jawab atas darah dagingku sendiri. Kenapa?!". Teriak sang pria meluapkan emosinya.

Wanita itu mengalihkan pandangannya. Bibirnya bergetar. Ia ingin sekali jujur pada pria dihadapannya tapi ia takut rencananya akan hancur.

'Karena bayi ini bisa membantuku mencapai tujuanku'.

"Karena dari awal aku mencintai orang lain. Dan itu bukan kamu. Jujur saja selama ini aku hanya manfaatin harta kamu. Dan kamu tau? Dia bahkan lebih tampan dan lebih kaya dari kamu. Jadi aku mohon dengan sangat Lee, tolong lupain aku karena aku nggak mau berhubungan lagi sama kamu".

Setelah mengatakan itu, sang wanita pun masuk kedalam apartemen nya dan meninggalkan sang pria yang kini tengah frustasi.

"Aaarghhh!!!!".


TBC





Saran dan kritik diterima, silahkan...

20/01/22

BelieveWhere stories live. Discover now