Chapter 14. Ancaman Tempest.

Start from the beginning
                                    

Dia kembali dengan perlahan. Veldora hanya menatapku lalu membuang muka kembali ke arah lain, tangannya menggosok tengkuknya, pergerakan matanya kadang melirik ku dan melirik tempat lain lagi. Wajah nya sedikit merah.

Lalu dia berkata dengan gagap."A-Aku... A-Aku tidak punya uang." Ucapnya sambil menggaruk rambut belakangnya yang tidak gatal dan membuang muka ke samping. Aku hanya menatapnya datar, matanya sedikit meliriku kembali, tapi segera membuang nya lagi.

Kau membuat malu dirimu sendiri pak tua... Padahal tadi kau sudah keren. Pikir ku geli.

"Heh... Hanya itu?" Aku mengabaikan Veldora dan menatap anak-anak "Kemarilah semua, aku akan mentraktir kalian makan sampai kenyang."

"Ohhh!" Mereka berteriak dengan semangat, lalu berjalan di belakangku meninggalkan Veldora yang masih berwajahkan sedih.

Siapa yang suruh kau bersikap sok keren di hadapanku, Hmph! Rasakan itu pak tua!

"R-Rimuru, kau tidak serius untuk meninggalkan ku, kan?" Dia sudah berada di sisiku menatapku dengan mata anjingnya.

"Siapa bilang? Aku serius kok" itu tidak berguna Pak tua.

"Tidak mungkin... Kau benar-benar jahat Rimuru, aku juga ingin makan" lalu dia bergumam "meskipun aku tidak butuh makan"

Dia berjalan mengikutiku dengan badan yang membungkuk menatap tanah. Seolah jiwanya telah hilang. Wajahnya benar-benar kosong.

"Haizz.. baiklah, aku akan mentraktir mu juga"

Wajahnya langsung mendongkak menatapku dengan mata berkilau. Dia berlari memeluk ku dan melakukan beberapa putaran " kau memang yang terbaik Rimuru" ucapnya dengan senyum lebar.

"T-T-TURUN KAN AKU PAK TUA!" 

Tapi dia tidak mendengarkan, hanya memutar ku dengan wajah serta tawa yang bahagia wajahnya benar-benar bercahaya.

"Ku bilang turunkan aku Pak tua!"

*BRUK

"Keuhkkk.."

***

Kami sudah berada di restoran terbaik di Ingrasia, koki mereka adalah yang terbaik di kerajaan ini. Semua masakan sangat enak, aku tidak tau jika Shuna beradu masak dengan Koki bernama Yoshida ini... Kira-kira... Siapa yang menang?

Anak-anak sudah duduk di depanku dengan wajah senang, dan Veldora....

Dia ada di sisiku dengan benjolan besar yang ada di kepalanya. "Kau benar-benar jahat Rimuru, itu sangat sakit tau" Ucapnya menatap ku dengan wajah melas.

"Haizz, ini juga salahmu." Aku mengelus kepalanya dengan pelan "bukankah aku sudah bilang untuk menurunkan ku... Tapi kenapa kau masih saja melakukan itu"

"Itu sakit Oi, kenapa kau menekannya!"

Maaf aku tidak sengaja. Sepertinya Tanganku menekan benjolan yang berada di kepalanya tanpa sadar... Lagian karena dia juga, kita menjadi pusat perhatian, itu sangat memalukan tau.

Para pelayan menaruh semua makanan yang kita pesan di meja makan... Mata Veldora berkilauan melihat makanan itu dan dengan sigap menyantapnya.

"Itadakimasu" kami semua menangkup kedua tangan kami dengan tepukan kecil. Veldora yang melihat itu segera berhenti saat ingin mengambil makanan.

"Maaf aku lupa, itadakimasu" Lalu melanjutkan kembali makannya,

"Bukankah aku sudah terus mengajarimu soal itu?"

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Where stories live. Discover now