Chapter 29. Aroma Caramel

Start from the beginning
                                    

"Daniel kita masak apa?"

"Terserahmu saja,"

"He he he, pakai uangmu yang 100 juta yah?"

"Iya, sekarang berkurang Nala engga 100 juta lagi."

"Haha kamu memang the best!"

"The best apanya?"

"Kamu baik engga sayang uang."

"Karena aku sayang kamu."

Pipi Nala tiba-tiba memerah dan bersikap salah tingkah. "Eumm ah iya kita beli makanan ringan saja yah, eum bakar-bakar daging sepertinya enak kan?"

"Iya terserah kamu saja."

"Baiklah ini eumm daging sudah lengkap dan ini untuk sop dan ini makanan ringan untuk kita nanti."

"Kita?"

"Iya kita, eh eh maksudnya kita berdua."

"Hahh?"

"Ehh kita berdua dan semuanyaa, sahabat kita."

"Ohh. Kamu gugup begitu, awas kamu salah beli atau gimana gitu?"

"Engga kok udah semua. Coba lihat saja, benarkan udah semua?"

Akhirnya Daniel pergi ke kasir untuk membayar semua belanjaan yang sudah di pilih oleh Nala.

"Mas total belanja semua Rp. 835.500.- ada yang mau di beli lagi?"

"Engga ini saya bayar Rp. 900.000.- dan kembaliannya mbak simpan saja."

"Terimakasih, saya harap semua pembeli orangnya sama seperti mas ini."

"Sama seperti saya?"

"Maksudnya apa mbak? Seperti dia? Dia ganteng gituh?" ucap Nala.

"Enggak mbak sama seperti mas itu, baiknya lho."

"Alesan! Bilang aja kalo Daniel itu ganteng emang kenyataannya iya." ucap Nala dalam hatinya dan wajah Nala begitu Badmood.

"Sudahlah ayo kita kembali ke mobil, ini belanjaan berat juga biar aku yang bawakan."

Akhirnya mereka sudah sampai di mobil dan melanjutkan perjalannya untuk pergi ke gubuk tua itu. Saat mereka sudah tiba mereka harus membereskan semua debu yang ada di sana, agar saat mereka tinggal sementara di sana bisa bernapas dengan nyaman dan sehat.

Semuanya mulai membersihkan gubuk tua itu, memang sudah tua namun masih layak untuk di pakai hanya tidak terurus saja. Akhirnya sudah selesai dan sudah rapih mereka semua sudah sangat lelah akhirnya mereka meminum minuman yang tadi Nala sudah beli.

 Akhirnya sudah selesai dan sudah rapih mereka semua sudah sangat lelah akhirnya mereka meminum minuman yang tadi Nala sudah beli

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak terasa sudah menunjukan pukul 08.00 malam. Akhirnya mereka mulai memasak apa yang tadi Nala sudah beli, Vito dan Varel mulai menyalakan arang untuk membakar sate. Dengan begitu Daniel menyiapkan bahan-bahan masakannya, sedangkan mereka perempuan hanya duduk dan membuat sop saja agar tetap diam di gubuk tidak keluar.

Kutukan [Tamat]Where stories live. Discover now