17. Melakukan Pencarian

34 14 2
                                    

Kakak Vito yang mengendarai mobil, dan mereka menjumapai Dimas. Dimas yang sedari tadi duduk menunggu kedatangan mereka, sesudah nya bertemu mereka melanjutkan untuk pencariannya. Di dalam mobil ada:

1.JESICCA
2. VITO
3. DANIEL
4.SYAM DIMAS
5. NALA
6. WULAN
7. VAREL
8.SANTY
9.KAK ANGGEL
10. KAK MARTIN

Diantara mereka mana fav kalian? Ayo jawab dong😭👈

Bagaimana kalo Aditya akhirnya Died?

Selama aku up belum ada yang kenalan, hayo absen yuu:')
Berteman itu indah daripada bertengkar?🤣

Syam Dimas tidak mau duduk di depan dengan ka Martin, alih alih dia menyuruk ka Anggel yang duduk di depan. Kak Anggel pun tidak ambil pusing ia pun menurutinya, tetapi tiba tiba saja kak Martin jadi salah tingkah. Bagaimana tidak orang yang duduk di sebelahnya cantik banget, lalu ka Anggel memulai pembicaraan.

"Kamu abang nya Vito, yang naksir adek aku ya?"

"Dih kakak kalau mau ngobrol jangan jual nama aku dong!" Suara Jesi bagaikan petir, sangat menggelegar orang yang mendengar  suaranya langsung sakit telinga.

"Santai aja dong nona, sakit nih gendang telinga gue!" Dimas yang marah membuat dia pindah posisi, ia bertukar tempat duduk dengan Vito.

"Ha ha ha, gue gak tahu kalau si Vito suka sama Jesi dia belum pernah cerita soal perasaanya," jelas Martin.

"Nah sekarang Jesi Vito duduk nya bersebelahan nih," kata Nala dengan tawa khas nya.

"Jesi, kamu kan bisa melihat hal yang mistis kenapa waktu kamu pergi ke sana kamu tidak merasakan akan terjadi hal yang tidak di inginkan?" Pertanyaan dari Ka Anggel.

"Iya kak, akhir akhir ini mata batin aku seperti di tutup gituh,"

"Apa jangan jangan, jika mata batin kamu di tutup ini adalah ulah mama?"

"Maksud mu?"

"Dulu waktu kamu masih Sd, kamu pernah bilang kamu gak ingin bisa melihat hal mistis akhirnya mama pergi untuk mencari orang yang bisa menutupnya. Setahu aku, mata batin mu bisa di tutup kalau kamu sudah SMA mungkin sekarang."

Mendengar penjelasan dari Kakak nya, Jesi hanya terdiam. Dia tidak mengingat permintaannya itu, namun jika Jesi memilih ingin sekali ia mempunyai penglihatannya lagi. Karena di waktu yang terdesak ini sangat membantu, namun di sayangkan itu tidak akan terjadi lagi.

Tidak terasa sudah 6 jam di perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di permukiman warga. Mereka mencari informasi agar tidak salah langkah, akhirnya Dimas turun dan dia langsung saja menjumpai gubuk tua, di sana ada seorang laki laki aneh nya Dimas tahu kenapa bisa?

"Dimas kok kaya akrab ya sama orang itu," pertanyaan dari Daniel.

"Iya bener Dimas yang seumuran sama kita, bisa kenal sama kakek kakek yang udah tua begitu,"

"Hei kamu jangan gosip!" Suara kak Anggel memarahi Daniel.

"Ha ha ha ha," tertawa dari Kak Martin.

"K- kamu udah ngobrol sama siapa Dimas?" Tanya Nala

"Dia adalah pak Samosir!! Dan kakek kakek itu adalah jasmani yang di pinjam oleh roh pak Samosir," jelas Dimas

"Jadi apakah pak Samosir mengetahui, dimana Aditya?"

"Dia sudah mengetahui, namun dia tidak memberi tahu ku bagaimana keadaanya, dia hanya berkata berhati hatilah kemungkinan kita harus menginap di hutan ini selama 2/3 hari untuk menemukan Aditya butuh waktu cukup lama." Jelas Dimas.

Akhirnya mereka mengikuti Dimas dari belakang, hutan yang mereka masuki sangat rimbun dengan pohon pohon dan daun daun. Tidak banyak cakap dia menemukan sebuah kaki yang tergeletak yang penuh dengan darah, sontak mereka yang melihat itu sangat terkejut. Akhirnya salah satu dari mereka mengetahui itu kakaki siapa, melainkan kaki para tim pencarian benar saja dia tewas namun jasad nya belum di katahui.

Mereka yang terkejut di tambahkan lagi terkejut karena kaki yang mereka lihat, tiba tiba berdiri dan menghilang bagitu saja. Dimas yang melihat itu dia berkata "astagfirullahaladzim aku kaget banget, selama aku di hutan belum pernah melihat kaki orang lepas." Dia pun dengan cepat berlali meninggalkan mereka yang di belakang, Varel yang awalnya paling ujung dia berlali dengan cepat menyalip beberapa orang dan sekarang ia ada di no urut ke 2 setelah Dimas.

Ransel yang ia kenakan tiba tiba jatuh, dan akhirnya mereka istirahat dulu tidak terasa hari mulai sore akhirnya mereka menyiapkan tenda yang mereka bawa. Sambil proses menyiapkan tenda mereka mencari kayu bakar untuk memasak, di tengah tengah pencarian kayu bakar ada suara orang minta tolong! Tapi suara itu hanya sekilas, lalu mereka di kejutkan dengan bayangan yang begitu pekat.

Setelah itu, mereka sudah selesai mencari kayu bakar. Namun yang dibawa oleh Varel bukan tumpukan kayu, tapi di sana ada tangan yang lepas dari tubuhnya sontak mereka terkejut sekali. Saking panik nya Varel refleks membuangnya ke sembarang arah, lalu tangan itu tiba tiba masuk ke tenda yang di dalamnya kak Anggel. Sontak ka Anggel menjerit.

"Harta karun apa ini!! Kok ada tangan sih!"

Yang awalnya mereka tegang, mereka langsung tertawa mendengar teriakan ka Anggel, "Hahaha,"

"Aku ke sini untuk mencari Adit, malah ketemu sama tangan buntung ini!" Umpatan ka Anggel dia tidak takut.

"Wah kakak nya Jesi pemberani ya," ucapan ka Martin

Setelah itu, ka Anggel menyimpannya tangan itu di balik pohon. Namun tangan yang di simpan itu tiba tiba hilang, dan anehnya tidak menimbulkan bau amis. Karena mereka sudah kelaparan, dengan cepat mereka memasak bahan yang seadanya. Kak Anggel sangat mahir dalam masak, pasakan kak Anggel sangat "The best" mereka semua menikmatinya.

Hari mulai gelap dan hawa udara semakin dingin, suara ngiungan nyamuk begitu mengganggu. Sampai sampai Kak Anggel salah menjiplak, seharusnya menjiplak nyamuk malah kena ke Ka Martin.

P l a k ....

"Aduh! Sakit woi, punya mata gak sih," kak Martin yang kesal

"Aku? Punya mata? Ya punya lah, itu mah tangannya aja salah sasaran," jawab ka Anggel

"Simple banget ya, ucapan kamu itu!"

"Lalu, mau kamu apa? Aku kan gak sengaja nampar pipi kamu, apa kamu mau bergantian nampar pipi aku yang cantik ini?"

"Y- ya mau lah, biar kamu ngerasain,"

Kak Martin bukan nya membalas nempar tetapi malah mengelus pipi nya ka Anggel, itu pun dengan sekilas. Dan ka Anggel pun yang awal nya menutup mata, lalu membukanya dan dia berkata lagi.

"Kenapa, bukan nya kamu mau nampar aku?"

"Engga, aku bukan tipe orang yang nyakitin fisik mau pun hati perempuan," ucapan ka Martin begitu mengejutkan Adik nya Vito.

"Sejak kapan, kamu bijak gini kak?"

"Simpel sejak hari ini," wouuuu

Dengan begitu mereka tertawa lagi, dan mereka beristirahat untuk tidur. Dan melanjutkan nya besok untuk mencari keberadaan sahabatnya yaitu Aditya.


Mau nya tiap hari aku Update, tapi rasa males ini selalu mengikuti ku, ada yang tahu membuang rasa males?😂

Terimakasih:')

Kutukan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang