Chapter 07. Demon.

Beginne am Anfang
                                    

"NANI!!!"

"Se-sepertinya itu cuku–

<<Bisa! Selesaikan tugasmu dan analisa penjara tak terbatas lewat dalam. Ifrit juga, kau harus berlatih untuk menjadi lebih kuat>> Wanita itu menatap Ifrit dengan datar dan nada khasnya yang monoton seperti seorang A.I

"BAIK!!!" Ifrit menjawab tanpa pikir panjang.

<<Kau harus mendapatkan Ultimate skil secepatnya>>  lalu wanita itu menghilang kembali.

"Em... Ifrit, sepertinya kita tidak punya waktu lagi untuk bermalas-malasan"

"Anda benar, Veldora-sama. 1 2 3 4 " jawab ifrit yang sedang melakukan Push Up.

***

Di kediaman Rimuru, 3 Hari telah terlewati semenjak dia memulai evolusi. Para bawahannya serta warga sudah mendapatkan hadiah mereka tersendiri. Mereka masih menunggu Rimuru bangun dengan setia. Semua orang sudah beranjak dari kota dan diam di sekitar rumah Rimuru, mereka semua sangat ramai duduk entah itu di tanah, batu, pepohonan, apapun itu. Para monster terbentang sangat banyak layaknya seekor semut. Mereka masih memandangi tuannya yang melayang dengan di bungkus oleh magicule yang sangat besar, dan putaran angin yang kencang.

Treyni sudah memberitahu Benimaru, dalam proses evolusi tidak boleh ada gangguan dari luar. Jadi Benimaru segera menyiapkan pasukan dan mengelilingi Rimuru beberapa puluh meter jauhnya, Souei memantau dari kejauhan sambil melihat-lihat apakah ada tanda bahaya atau tidak.

Hingga pada akhirnya, angin itu berhenti secara perlahan dengan di ikuti oleh magicule yang perlahan pudar. Terlihat lah sosok perempuan yang cantik keluar dari magicule itu tanpa pakaian. Dia melirik semua warga nya yang sedang berkumpul menunggunya selesai Evolusi.

Tapi kebingungan terpampang di wajahnya yang cantik, dia masih tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Semua orang kemudian berlutut menatap tanah dengan gembira.

"SELAMAT ATAS EVOLUSINYA. RIMURU-SAMA!!"

Suara itu menggema hingga ujung hutan, burung-burung terbang dengan panik karena suara itu membuat mereka sangat kaget.

Wajahnya yang cantik malah menimbulkan lebih banyak kebingungan dengan apa yang para warganya ucapkan.
Perlahan kaki kecilnya menapak di tanah, dia seperti merasa lebih tinggi dari biasanya.

Suara langkah kaki terdengar olehnya sehingga membuatnya berbalik untuk melihat.

Dia melihat Shuna sedang lari tergesa-gesa dengan membawa sebuah kain.

Saat Shuna sudah sampai tepat di depannya, kain yang dia pegang segera di lilitkan ke badan Rimuru yang sedang dalam kondisi telanjang.

Rimuru yang baru saja menyadari situasi macam apa yang sedang di alaminya. Memerah karena malu, dia baru sadar bahwa dirinya sedang telanjang di depan semua warga yang memberikan hormat.

Dia hanya bisa berterima kasih kepada Shuna di dalam hati. Dan beberapa kata keluar dari bibirnya yang mungil "Maaf membuat kalian khawatir"

"Rimuru-sama!" Para warga memanggil namanya dengan air mata kegembiraan.

***

Hyaa... Aku sebenarnya tidak tau apa yang sedang terjadi.

Tapi sepertinya aku sudah berevolusi, benar bukan dai kenja..

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt