EPISODE 3

5 7 3
                                    


Bara mengajak Veron ke salah satu tempat langganan nya. Wanet_ tempat dimana banyak orang yang duduk berjajar dan monitor kecil di Depannya. Masing-masing tangan dngan lincah Mengendalikan bentuk barang kecil yang tersambung dengan monitor di depan nya.
Semua itu tempat Game anak² sekolah bahkan orang dewasa

Veron sempat bertanya, untuk apa mendatangi tempat ini dengan santai nya bara menjawab untuk menghilangkan rasa stresnya.

Bara mengambil salah satu tempat duduk yang kosong di situ dan tangan yang mulai cekatan mengendalikan benda di tangan nya sambil menatap monitor dimana game online itu mulai. Veron hanya diam menatap nya sampai Terjolak kaget saat Pintu Masuk Warner di dobrak kasar oleh seorang

"BUBAR SEMUA INI TEMPAT GUE!" well? Dahi Veron berkerut tempat dia? Apa ini warnet Miliknya. Kenapa marah-marah ada masalah kah

Bara yang melihat itu pun meletakkan semua alat gameny dengan keras di meja lalu berdiri dan menghampiri orang yang barusan mendobrak pintu.

"Lu siapa ha! Nyuru kita bubar? Lu pemilik warnet ini? Bukan kan." Ucap bara dengan dongakan menentang

"berani-berani nya kau-" ucap nya dengan tangan yang mulai terangkat

"Apa! Mau pukul. Pukul lah pukul ni." Tantang bara lagi Dengan dada di busungkan ke depan. Membuat Orang di depannya itu naik darah.

Bug!!

Brak!

Tubuh Bara Terpental menubruk meja di belakang nya. Mata Veron membola melihat itu, berniat ingin membantu nya berdiri tapi di hentikan dengan uluran tangan bara ke arahnya.

Dengan susah paya bara berdiri dan mengusap sudut bibir yang Mengalir darah segar karena Pukulan Pria tersebut. Dengan senyuman Licik bara ia menghampiri pria yang memukul nya tadi lalu membalas pukulan itu bahkan lebih dari satu.

Bug!

Bug!

Bug!

"Brengsek!" Masih dengan genggaman tangan memukul wajah Sang pria tersebut.

"berhenti bara!." Teriak Veron

Bahkan semua orang yang ada di situ pun ikut meneriaki untuk berhenti tapi di tak Hiraukan Oleh bara.

"Bara! Cukup!." Dengan kuat Veron menarik lengan bara saat ingin melayangkan pukulan untuk kesekian kalinya.
Syukur Bara pun berhenti lalu mulai berdiri semula. Merapikan pakaian yang terlihat kusut.

"kita pulang!." Ucap Veron dan menarik bara keluar dari tempat itu

"lihatt balasan gue Nanti Brengsek!" Ucap pria yng sudah tergusur dengan wajah sudah babak belur. Sebelum Bara dan Veron meninggal tempat itu

Veron mendudukan tubuh bara di salah satu bangku di taman dekat Situ. lalu Veron berniat untuk pergi tapi lebih dulu lengan nya di cekal bara.

"Mau kemana lu." Ucap bara bertanya

"Tunggu sini,gak lama gue balik lagi." Melepaskan cekalan tangan bara di lengannya dan melangkah pergi entah kemana bara Tak tau itu

Tidak butuh waktu lama Veron kembali sambil membawa sesuatu di tangannya. Lalu ikut duduk di Samping Bara dan memiringkan badannya menghadap ke bara.

"Kemari kan wajah mu." Ucap Veron

"Ngapain." Tanya bara

"Nurut aja Napa si." Kesal Veron, dengan malas Bara pun menoleh ke arah Veron sekali melirik ke tangan Veron yang menggenggam sesuatu.

"Apa itu di tangan lu." Tanya bara

"Bukan apa-apa." Ucap Veron dan mulai Membuka kotak yang berada di tangannya

DISQUISE (On Going)Where stories live. Discover now