[6]

770 63 17
                                    

2 hari sebelum hari pertama Aileen masuk sekolah, tepatnya hari Sabtu siang, Aileen ditemani oleh Bunda dan Kak Deon akan membeli perlengkapannya untuk sekolah.
Ayah dan Kakak yang lain sedang memiliki kesibukan hari ini, sehingga tidak bisa ikut mengantar Aileen.

Mereka akan berbelanja kebutuhan Aileen di mal. Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil yang melaju menuju tujuan. Bunda, Aileen, dan Kak Deon duduk di jok belakang, dengan Aileen yang diapit oleh Bunda dan Kak Deon.

Kepala Aileen bersandar pada bahu Bunda, sedangkan Kak Deon mengelus-mengelus tangan mungil Aileen.

"Kira-kira di sana kita beli apa saja ya Bunda, Kak Deon?" tanya Aileen.

"Tentunya kita akan membeli semua keperluan untuk sekolah Aileen, seperti tas sekolah, sepatu, dan buku-buku yang Aileen butuhkan saat sekolah nanti." Bunda menjawab sembari mengelus lembut rambut Aileen.

"Ah iya, lalu seragam Aileen bagaimana? Seragam nya tidak bisa dibeli di luar ya?" Aileen bertanya lagi.

"Untuk seragam Aileen tidak perlu khawatir ya, semuanya sudah disiapkan oleh Ayah. Jadi nanti saat pulang, seragam nya pasti sudah ada di kamar Baby ya." jawab Kak Deon kemudian mengecup tangan Aileen.

"Siap Kak Deon. Eum Aileen sangat gembira karena sebentar lagi Aileen akan masuk sekolah." Aileen berkata sembari mendusel dengan gemas di dada Kak Deon.

Bunda dan Kak Deon tertawa dan merasa ikut gemas melihat perilaku Aileen.

❁❁❁

Bunda, Aileen, dan Kak Deon telah sampai di mal yang mereka tuju. Toko pertama yang mereka kunjungi yaitu toko tas.

Tentu, Bunda dan Kak Deon tidak sembarangan memilih toko tas, mereka memilih toko bermerek yang kualitasnya sudah terjamin.

Saat sampai, Aileen mengekori Bunda yang mulai mencari tas yang cocok untuk Aileen. Sementara Kak Deon duduk di sofa yang ada di toko, sembari mengawasi Bunda dan Aileen.

"Ai sayang, kalo misal ada tas yang Ai suka, bilang ya sama Bunda, biar kita bisa langsung bayar tas nya ya." kata Bunda dengan menggenggam tangan Aileen.

"Iya Bunda, eum tapi, Ai pengen Bunda saja yang pilihin tas nya ya." ucap Aileen sembari memandang Bunda dengan tatapan memohon yang sangat lucu dimata Bunda.

Bunda yang mendengarnya terkekeh pelan.
"Iya sayang, Bunda pilihkan tas nya ya, yang pasti Aileen akan suka."

"Ah gimana kalo yang ini Ai sayang?" tunjuk Bunda pada salah satu tas.

"Iya Bunda Ai mau, ada gantungan bear nya, terus warnanya cantik Bunda, warna biru muda. Ai sangat suka Bunda." jawab Aileen dengan senyumnya yang manis dan mata berbinar.

"Iya sayang, tas nya sangat cocok untuk Aileen. Kalo begitu, kita pilih yang ini ya sayang."

Bunda dan Aileen mengikuti pegawainya menuju kasir. Kak Deon yang melihatnya ikut bangkit menghapiri keduanya. Bunda lalu mengeluarkan kartu hitam untuk membayar tas Aileen.

Mereka lalu melanjutkan membeli sepatu untuk Aileen. Karena di sekolah Aileen nanti tidak ada ketentuan warna sepatu, alias membebaskan semua murid untuk memakai sepatu warna apa saja.

Aileen pun memilih sepatu berwarna putih yang diberi aksen warna baby pink, biru, juga abu-abu. Sepatu yang sangat cantik dan cocok untuk Aileen.

❁❁❁

Setelah tas sepatu yang dibutuhkan Aileen sudah terbeli, Bunda, Aileen, dan Kak Deon melanjutkan membeli keperluan Aileen di toko buku.

Bunda dan Kak Deon memilihkan apa-apa saja yang sepertinya dibutuhkan oleh Aileen. Mulai dari buku tulis, alat tulis, tempat pensil, dan masih banyak lagi. Buku pelajaran sudah disediakan oleh sekolah, sehingga tidak perlu membelinya di luar.

"Ai sayang, nanti pulangnya sama Kak Deon ya. Bunda harus pergi ke kantor Ayah dulu ya sayang. Aileen kalo mau jalan-jalan atau jajan dulu, bilang saja sama Kak Deon ya sayang." ucap Bunda.

"Iya Bunda, Aileen sama Kak Deon ya Bunda." jawab Aileen

"Iya sayang. Ya sudah, Bunda pergi ya sayang. Kak Deon, dijaga baik-baik ya adiknya. Nanti kalo sudah mau pulang, hubungi saja supirnya ya Kak. Bunda pergi dulu." Bunda lalu melangkah keluar dari mal.

"Baby, kita makan dulu ya sayang, Ai kan belum makan ya. Sekalian Kakak mau ketemu sama teman-teman Kakak, jadi Aileen bisa kenalan ya." kata Kak Deon

"Aileen engga apa-apa ikut Kak? Engga akan ganggu Kakak?" tanya Aileen

"Engga apa-apa dong Baby. Yuk kita jalan ke restorannya." Kak Deon menggandeng tangan Aileen dan berjalan menuju restoran tempat ia akan bertemu dengan teman-temannya.

"Deon, disini." panggil seseorang kepada Kak Deon saat ia dan Aileen masuk ke restoran.

Saat menengok, ternyata suara itu datang dari temannya. Kak Deon menarik lembut tangan Aileen dan menuntun nya menuju meja yang sudah ditempati teman-temannya.

"Yo guys." sapa Kak Deon pada teman-temannya.

Kak Deon mendudukkan Aileen di kursi. Lalu Kak Deon juga duduk di kursi samping Aileen.

"Yo Deon. Wah siapa nih yang lo ajak?" tanya salah satu teman Kak Deon, Ezio Givan, yang memiliki usaha di bidang art.

"Ini Adek gue, Aileen. Baby, mau sapa teman-teman Kakak?" Kak Deon bertanya dengan lembut.

"Halo Kakak-kakak semua, nama aku Aileen Esmeina Lewis. Kakak semua bisa panggil aku Aileen." Aileen memperkenalkan dirinya sembari menatap teman-teman Kakaknya dengan senyuman manis.

"Hai Aileen, nama Kakak Ezio Givan, Aileen bisa panggil Kakak sesuka Aileen ya."

"Aileen panggil Kak Zio saja ya." Aileen menjawab dengan wajah imutnya.

"Aish kenapa lucu banget sii." ucap Kak Zio dalam hati.

"Aileen, nama Kakak Haris Kelviano. Aileen juga panggil Kakak semau Aileen ya." Kak Haris memperkenalkan diri pada Aileen.

Haris Kelviano, teman Kak Deon yang merupakan produser terkenal, juga memiliki bisnis alat-alat musik.

"Iya Kak Haris, Aileen panggilnya begitu saja ya." jawab Aileen sembari tersenyum.

"Senyumnya begitu manis. Beruntungnya Deon memiliki adik seperti Aileen." Kak Haris berkata dalam hati.

"Sudah Baby perkenalannya. Sekarang kita makan dulu ya, pasti Baby sudah sangat lapar."

Setelah itu semuanya memesan makanan. Mata Aileen berbinar melihat makanan yang dipesan sudah datang. Tidak bohong jika sedari tadi perut Aileen sudah lumayan lapar.

Aileen lalu memakan makanannya dengan lahap. Kak Deon, Kak Zio, dan Kak Haris tersenyum melihat Aileen yang begitu lahap memakannya.

Setelah makan, Kak Deon dan teman-teman mulai mengobrol. Tak terasa juga Aileen yang kepalanya menyandar di bahu Kak Deon mulai terlelap, mungkin sudah kelelahan setelah berkeliling tadi.

Kak Haris memberi kode pada Kak Deon bahwa Aileen sudah tertidur. Kak Deon lalu pamit pada kedua temannya, dan menggendong Aileen yang terlelap dengan posisi koala.

Aileen semakin merasa nyaman dan menenggelamkan wajahnya di bahu sang Kakak.

Kak Deon naik ke mobil lalu meletakkan Aileen yang tertidur di pangkuannya. Mengelus-ngelus punggung Aileen agar semakin lelap, dan tidak lupa mengecup kening dan pipi Aileen.

"Sleep well Baby. Mimpi indah ya." Kak Deon berbisik di telinga Aileen.

《 To Be Continued 》

Jangan lupa vote, comment, dan follow yaa ♡♡

sanasa_

My EverythingWhere stories live. Discover now