Bab 4 - Istana Kremlin

12 8 0
                                    


Melihat bahwa Sofia tidak akan kembali dari Tesseract cukup lama. Jue lalu mengajak Anastasia untuk pulang.

Sejujurnya Anastasia tidak mau pulang karena ingin melihat dengan dekat Istana Kremlin yang menjadi pemandangannya. Tapi masalahnya akan terlihat aneh jika dia ingin melakukannya.

Akhirnya Anastasia ikut Jue saja tanpa berkata apa-apa.

Sayangnya, mereka harus berjalan kaki untuk sampai ke gerbang kota. Dan bicara soal pulang, Anastasia ini mau pulang kemana ya?

"Kau lelah, Elva?" tanya Jue selama perjalanan.

"Tidak." jawab Anastasia biasa.

"Aku harap ada rombongan pedagang lewat. Tapi entah kenapa hari ini sepi sekali. Apalagi taksi nggak mungkin lewat diluar wilayah kota, jadi kita harus sampai ke gerbang kota dulu untuk mendapatkan taksi."

Anastasia heran. Istana Pravda? Oh, mungkin yang dimaksud Jue adalah Istana yang mirip dengan Istana Kremlin itu. Jadi namanya Istana Pravda ya? Syukurlah pulangnya ke Istana itu. Anastasia soalnya penasaran dengan Istana yang benar-benar mirip Istana Kremlin itu.

—Sesaat ingatan tentang Istana Pravda mulai muncul. Tapi yang dia ingat hanya nama dan lukisan istana Pravda. Dia tidak pernah melihatnya dari jauh seperti ini. Kenapa?

Sayangnya ingatannya kabur lagi ketika dia berusaha mengingat kenapa dia tidak pernah keluar dari Istana Pravda. Tapi dia ingat jika dia pernah berada di dalam Istana. Meskipun itu, hanya kamarnya saja.

"Elva?" panggil Jue.

"Ya?" balas Anastasia.

"Kau terlihat diam sekali. Kenapa? Seingatku kau selalu berisik, terutama kalau tidak ada Sofia."

"Oh, benarkah?"

"Ya. Biasanya kau suka mengeluh kalau jalan seperti ini."

"Entahlah, kak Jue. Aku sedang berpikir."

"Berpikir? Tidak biasanya. Mungkin karena kau dulu sering sakit ya jadi tidak bisa cerewet seperti biasanya."

"Sakit?"

"Iya. Kau dulu kan pernah sakit......... ummm tunggu? Kau pernah sakit?"

"Kenapa kau sekarang bertanya kepadaku?"

"—Tidak, kau pernah sakit. Tapi kau sakit....... Sakit apa ya? Sialan aku tidak ingat sama sekali. Mungkin ini yang dimaksud Sofia tadi."

"Tadi itu sebenarnya tempat apa sih?"

"Tadi? Tadi apa?"

"Tempat yang remang-remang tadi. Yang banyak ruangan di sekitarnya."

"Ah itu. Tesseract."

"Tesseract?"

"Dunia lima dimensi untuk melihat alur waktu."

"Aku tidak paham."

"Sederhananya sih itu tempat melihat aliran waktu yang bercabang. Kau tahu, Elva? Dunia ini bergerak dengan aliran waktu yang bercabang hingga tak terhingga. Semisal saja aliran waktu yang sekarang kita jalani ini, aku dan kamu sedang berjalan bersama. Mungkin di aliran waktu yang lain dan berjalan bersama dengan aliran waktu kita, kita tidak berjalan bersama-sama seperti ini."

Anastasia mencoba memahami kalimat tersebut. Tapi pikirannya benar-benar kosong dan tidak mengerti apa yang dikatakan Jue.

Jue lalu menoleh kepada Elva. Dia tersenyum melihat adiknya yang mulai memberikan wajar datar tidak mengerti.

Raise - TsarinaWhere stories live. Discover now