Bab 3 - Tesseract

Start from the beginning
                                    

Tunggu, siapa nama ibunya sendiri? Anastasia langsung merasa bingung dengan pertanyaannya sendiri. Wajah wanita yang baru saja dia temui saat pertama kali lahir kembalipun juga hilang. Apa yang terjadi?

"Kak Elva!" panggil Sofia.

Hanya saja Anastasia tidak bisa menjawab apa karena dia masih kebingungan dan tidak bisa mengingat apa-apa.

"Kak Elva!" panggil Sofia lagi sambil menggoyangkan tubuhnya.

"A-apa?"

"Siapa nama ayahmu?"

"Ayah, ayahku... uhhmmmm. Adripil Merlinstone."

"Lalu siapa nama ibumu?"

"Ibu... uhmmm, ibuku. Tunggu, apa aku punya ibu?"

"Tentu saja kamu punya ibu, kak Elva! Kau pikir kita lahir bagaimana?"

"Kita lahir, lahir begitu saja, kan Sofia?" balas Jue.

"Nggak ada orang lahir begitu saja tanpa ayah dan ibu."

"Tapi apa kau yakin kita punya ibu, Sofia?"

"Aku yakin."

Sofia lalu mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Kotak itu berbentuk kubus dengan 6 warna yang ada di semua sisinya. Kubus itu juga terlihat ada garis-garis yang memotong tiap sisinya dengan membentuk 9 kubus. Sofia lalu memutar salah satu garis potongan tersebut dan ruangan-ruangan yang ada di sekitarnya juga ikut memutar.

"Lihat ini." tunjuk Sofia kepada ruangan yang sekarang berada di depan mereka.

Ruangan itu memperlihatkan Dewi Narrum yang berbicara dengan seorang wanita—tapi wanita itu tidak jelas dan terasa seperti buram dan gelap.

Anastasia juga ikut berdiri dan melihatnya. Entah kenapa dia ingat kejadian ini. Kalau tidak salah itu kejadian saat dia dihidupkan kembali oleh Dewi Narrum. Tapi anehnya, dia tidak ingat siapa wanita yang sekarang berbicara dengan Dewi Narrum tersebut. Bahkan ketika dia berusaha mengingatnya, rasanya seperti kosong, hitam, tidak ada apa-apa sama sekali. Sekana-akan wanita itu seperti tidak ada selama ini.

"Dewi Nar—Dewi Aneh itu, ehm, masih terlihat cantik." balas Jue.

"Kamu lihat apa sih?" Sofia memukul punggung belakang Jue, "Lihat itu. Itu pasti ibu kita!"

"Ohh, tapi apa kamu yakin itu?"

"Tentu saja aku yakin." Sofia lalu mendekati ruangan tersebut sambil menyandarkan tangannya. "Ini adalah kejadian saat Dewi bangsat akan membunuh ibu kita. Apalagi kak Elva juga ada di sini. Dia pasti tahu sesuatu!"

"Jadi itu alasanmu kenapa kamu membawa Elva? Tapi jika Dia benar-benar membunuh ibu kita. Seharusnya ada mayat atau apalah. Dan kita bisa sedih karena ibu kita mati."

"Aku rasa dia menghilangkan eksistensi ibu kita."

"Benarkah? Bagaimana kau bisa menebak seperti itu?"

"Gampang sekali. Aku pernah membaca kalau ada salah satu ruangan di Tesseract dimana orang tersebut terlihat buram dan tidak jelas. Artinya Dewi bangsat itu menghilangkan eksistensi mereka. Dan ini akan bisa menjadi buk—"

Ucapan Sofia terhenti ketika ruangan yang dia lihat tadi mulai bergerak dan berpindah ke sisi lain. Ruangan tersebut terus bergerak sampai mulai menghilang dari mereka.

"Sialan, ada apa ini?" tanya Sofia sambil memutar-mutar kubusnya sambil berusaha mengejar ruangan tersebut.

"Aku masih heran bagaimana kamu mencuri Rubik dari Ernorucub." ucap Jue.

Raise - TsarinaWhere stories live. Discover now