Yeri tertawa kecil, begitu menyadari kebodohannya yang lebih memilih untuk setia kembali ke NIS dan tidak menetap bersama Femme Lé Cheonsa. disatu sisi ia mendapat pencerahan. Ini semua pasti ulah ayahnya. Ayahnya yang ingin menguji kesetiaannya terhadap NIS membuat dirinya kini harus bertarung melawan sahabat-sahabatnya dulu.

"Tidak ada gunanya kita berusaha menang dari mereka. Karna kemenangan memang sudah berada ditangan mereka sejak awal." ucap Yeri dengan nada meremehkan.

Ia lalu menatap Sehun dan Jeno bergantian kemudian tersenyum dengan rasa prihatin, "Seulgi & Karina,"

Yeri menahan kalimat selanjutnya untuk menikmati pemandangannya akan ekspresi kedua pria itu yang tiba-tiba terlihat menegang. "Mereka bekerja untuk Femme Lé Cheonsa."

Kini keduanya sukses dibuat membeku ditempat mereka masing-masing akibat ucapan Yeri. Karina & Seulgi seperti nama yang memiliki kenangan tersendiri bagi kedua pria itu.

Yeri berusaha menahan tawanya. Fakta-fakta ini benar-benar membuatnya merasa bersemangat, "Besok aku akan mencari dan menemui mereka. Berusaha mencari tahu apa spekulasiku akan ini semua benar, atau tidak."

Sehun tiba-tiba memukul mejanya dengan keras, Membuat Jungkook dan Jaehyun tersontak kaget. Pria itu segera menghalangi Yeri yang akan beranjak dari tempatnya.

"Aku benar-benar akan menghabisimu jika sampai kamu berkhianat."

Yeri menepuk-nepuk pundak Sehun dengan pelan, kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga pria itu. "Don't worry, aku tidak akan berkhianat sendirian. Aku akan mengajak kalian."


*****


Pukul 3 subuh Rosie baru sadar, bahwa ia sudah berada di ruangan tidur hotelnya masih dengan pakaiannya yang sama. Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, menengok ke kanan dan kekiri mengecek apa ada orang yang bersamanya diruangan ini. tetapi begitu melihat ada cahaya terang dari balik pintu, serta beberapa suara wanita yang lain terdengar sedang bercanda gurau, membuat Rosie menyadari agen Femmies lainnya juga sedang berada di kamar hotelnya.

Rosie membuka pintunya perlahan mengecek keadaan, tetapi Ryujin langsung melihat dirinya yang sedang berdiri di depan pintu kamar dan segera menghampirinya.

Ryujin merangkul pundak Rosie lalu menggiring Rosie ke ruang tengah untuk bergabung dengan yang lain.

"Sudah enakan?" Tanya Seulgi pada Rosie begitu gadis itu duduk di sofa sebelahnya, Rosie melemparkan senyum kecilnya sebagai jawaban.

Irene segera menyalakan Smart TV yang terdapat dihadapan mereka dan mencolokkan flashdisknya."Aku tidak ingin berbasa-basi panjang lebar tetapi ini memang sudah saatnya kamu ketahui."

Rosie menatap Irene penuh waspada, "Tentang Jaehyun?"

Irene baru saja ingin membuka mulutnya untuk menjawab akan tetapi Somi sudah selangkah lebih dulu darinya, "Not only him, but also the peoples who close to you four years ago."

Irene memencet pointernya dan dilayar tv mulai menampilkan wajah Jaehyun, Jungkook, Eunwoo dan Zoeey.

"Keempat orang ini memiliki nama asli, Jeong Yuno atau yang kamu kenal sebagai Jaehyun selama ini, lalu ada Kim Dongmin dan Kim Doyeon atau yang dulu kamu kenal sebagai, Eunwoo dan Doyeon, saudara kembar yang tidak identik. Lalu ada Jeon Jungkook yang sering dikenal JK tetapi karena malas ia merasa tidak masalah jika seseorang memanggilnya Jungkook.

Keempat orang ini yang dulu sempat akrab denganmu adalah agen aktif dari Badan Intelijen Korea Selatan atau singkatnya NIS. Mereka dulu berusaha mendekatimu dan Jisoo sebab ingin mengetahui fakta tentang kematian keluargamu yang janggal, karena dirimu dan saudarimu Jisoo, memilih untuk tidak melanjutkan penyelidikan atas kematian ibu, ayah, dan juga bibimu. Makanya mereka mendapatkan misi utama untuk mencari tahu fakta dibalik itu semua. Dan semuanya sudah terjawab kan? Semua yang mereka lakukan di Cambridge hanyalah SANDIWARA. Begitu pula semua affection yang ditujukan Jaehyun terhadapmu 4 tahun yang lalu. it's fake.


M A L A M.Where stories live. Discover now