01

302 37 1
                                    

"Apa yang dilakukan pembunuh itu disini?"

"Aku kehilangan selera makanku,"

"Aku harap dia cepat pergi dari sini."

Jisoo yang duduk tak jauh dari situ menundukkan kepalanya mendengar ucapan 2 anggota Winner yang dengan sangat jelas menyindirnya.

Sebuah insiden yang terjadi 2 tahun yang lalu membuatnya dibenci oleh rekan seagensi-nya sendiri karena sebuah rumor yang hanya tersebar di agensi YG, tentu para artis YG yang mengetahui itu menjadi tidak suka padanya.

Jisoo berusaha kuat untuk menahan tangisnya, ia melanjutkan memakan makanannya dengan mulut yang bergetar. Setelah selesai, ia langsung pergi dari kantin itu, meninggalkan 2 anggota Winner yang masih saja membicarakannya.

Jisoo hendak menuju practice room yang berada dilantai 3. Bahkan dalam perjalannya menuju ke sana, Jisoo masih mendengar sindiran-sindiran dari para artis lain yang melewatinya.

"Dia benar-benar tidak tahu malu,"

"Apa dia tidak merasa bersalah?"

"Mengerikan."

"Melihatnya saja membuatku jijik."

"Astaga, aku takut menjadi giliran yang akan ia bunuh."

Sindiran itu membuat Jisoo merasa sangat sesak di dadanya. Bahkan para anggota iKon yang dulu sangat dekat dengannya kini berbicara seperti itu padanya.

Jisoo mempercepat langkahnya, ia memasuki studio yang sedang kosong. Jisoo menutup pintu dan duduk di kursi yang berada di pojok ruangan.

Jisoo terduduk sambil memikirkan ucapan-ucapan mereka yang dilontarkan padanya

Apa kesalahannya hingga ia difitnah membunuh temannya sendiri?

Jisoo mengingat kembali kejadian itu, awal dari semuanya yang membuatnya merasa berada di neraka.

Flashback on

Ponsel Jisoo berdering saat ia sedang membereskan kamarnya. Jisoo melihat nama kontak itu dan langsung menerima panggilan itu.

"Halo?"

"Eonnie, mungkin ini terakhir kalinya aku menelponmu." Ucap seseorang diseberang sana.

Jisoo tidak paham dengan ucapan itu, "Apa maksudmu?"

"Aku lelah, Eonnie. Aku ingin mengakhiri penderitaan ini."

Jisoo yang langsung paham seketika menjadi panik, namun berusaha tetap tenang. "Jangan berbuat yang tidak-tidak, Lisa."

Lisa yang berada diseberang sana sudah menitikkan air matanya sedari tadi. "Eonnie, mereka bilang bahwa aku tidak pantas berada di Blackpink."

Jisoo menahan air matanya, "Dimana kau sekarang?"

Tidak ada respon dari Lisa. Jisoo kembali bertanya, "Aku bertanya padamu Lisa, dimana kau sekarang? Jawab aku."

"Rooftop," jawab Lisa.

"Tunggu aku di sana." Jisoo lalu mematikan sambungan teleponnya dan langsung keluar dari kamarnya.

"Eonnie, kau mau kemana?" Tanya Rose yang ingin memasuki kamarnya.

Jisoo menghiraukan pertanyaan itu, ia langsung berlari dengan terburu-buru menuju rooftop.

OUR PRINCESS [KIM JISOO]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu