Bab 1 - Dewi Narrum

Start from the beginning
                                    

"Hei, hei. Aku sudah kubilang kan. Aku Narrum. Aku seorang Dewi. Dewi Narrum jika kau ingin memanggilku—Atau Narrum saja tidak apa-apa jika kamu tidak percaya aku adalah Dewi. Terserah sih."

Anastasia semakin tidak paham dengan yang dikatakan wanita aneh ini. Dia hanya berharap Tuhannya menolong dia dari wanita aneh ini.

"Bisakah kau berhenti memanggilku wanita aneh? Aku punya nama, kau tahu?"

Anastasia lalu mencoba mengosongkan kepalanya, berharap wanita aneh ini tidak membaca pikirannya lagi.

"Aku tahu kau mencoba mengosongkan kepalamu. Itu tidak ada gunanya, kau tahu?"

Anastasia menyerah. Dia hanya berharap kepada Tuhannya untuk segera kirimkan dia ke surga.

"Kenapa kau ingin ke surga? Di sana sangat membosankan. Kau bahkan tidak bisa mendapatkan kenikmatan yang bahkan surga pun tidak bisa mewujudkannya. Apakah kamu tahu itu?" Dewi Narrum lalu mendekati Anastasia, "BAB, Buang Air Besar." bisiknya, "Lagipula akan lebih enak hidup kembali di dunia yang lain. Lebih seru, lebih menegangkan, dan kamu bisa BAB."

Anastasia semakin tidak paham apa yang sedang wanita ini bicarakan. Dia sekarang hanya bisa berharap Tuhannya bisa menolongnya dari wanita aneh ini.

"Tidak ada gunanya kau meminta pertolongan dari Tuhanmu. Tuhanmu tidak akan bisa menolongmu. Tapi aku, mungkin bisa menolongmu."

Menolongnya dari apa? Bahkan sudah terlambat jika wanita aneh ini memberikan pertolongan kepadanya. Dinasti Keluarganya sudah runtuh, Kerajaannya sudah hancur, bahkan sudah tidak ada adik kecilnya yang paling dia sayangi itu.

"Ummm, untuk itu, aku memang tidak akan membantumu. Tapi aku akan membantumu untuk hidup di dunia yang baru. Dunia yang lebih bagus dari surga Tuhanmu. Dan tentu saja, di dunia baru ini kau bisa BAB!"

Kenapa wanita aneh ini bicara soal BAB lagi? Benar-benar menjijikkan! Anastasia sudah mulai sangat membenci wanita aneh ini. Wanita ini menjijikkan! Sama seperti ayahnya dan Rasputin.

"Tapi tidak apa-apa jika kamu membenciku. Itulah kenapa aku menyukaimu."

Bisakah wanita aneh ini berhenti membaca pikirannya? Anastasia benar-benar tak habis pikir dengannya.

"Tentu saja tidak bisa. Karena aku seorang Dewi. Tapi, kalau boleh jujur, rasanya tidak enak jika aku terus-terusan membaca pikiranmu kan? Terasa aneh pula. Aku akan membuatmu bisa berbicara sekarang."

Dewi Narrum lalu memegang pipi Anastasia dengan kedua tangannya. Dia meraba-raba pipi dan mengelap bibir Anastasia dengan jarinya.

Anastasia tidak terasa apa-apa ketika Dewi Narrum menyentuh dirinya. Hanya saja ketika dia merasa bibirnya udah bisa bergerak, dia langsung meledak.

"HEI SIALAN! KAMU SIAPA HAH? SEENAKNYA SAJA TIBA-TIBA MENGAMBIL NYAWAKU DAN BERKATA AKU TIDAK BISA KE SURGA?" teriak Anastasia dengan sangat keras, "LEPASKAN AKU KAU WANITA ANJING. JANGAN SEENAKNYA KAU NGAKU-NGAKU JADI DEWI. MEMANGNYA KAU SIAPA?"

Dewi Narrum langsung menutup telinganya ketika Anastasia mulai berteriak di depannya, "Sudah kuduga akan jadi begini."

"LEPASKAN AKU, LEPASKAN AKU ANJING! LEPASKAN AKU!"

"Tidak."

"AP—"

"Tidak ada gunanya aku akan melepaskanmu di sini. Lagian buat apa? Sudah terlambat."

"KAU SIALAN! LEPASKAN AKU!"

"Tidak. Berapa kali aku bilang sih. Kau bahkan tidak bisa kembali ke duniamu karena kau sudah mati."

Raise - TsarinaWhere stories live. Discover now