Part 5 - Kevin POV

11K 185 71
                                    

LLF 5

Kevin POV

Dihadapan mataku ada gundukan tanah yang basah karena derasnya hujan dan juga basah karena air mata.

Aku menatap papan yang tertulis atas gundukan tanah itu. Nama yang sangat berarti buat hidupku.

***

Readers kesayangan terima kasih sudah vote, comment, dan add ke reading list kalian serta, menantikan Living Like a Fool...

Cerita ini terinspirasi dari lagunya Miss A Min dengan judul yang sama (*maaf baru diceritain sekarang hihihi karena awalnya cerita ini hanya dibuat coba coba, tapi banyak yang suka sama Kevin sih).

Part ini khusus Kevin, untuk menjelaskan beberapa kejadian dimasa lalu mereka yang penuh misteri. Aku harap masukan dan juga saran dari kalian semua teman - teman. Terlebih part ini akan banyak flashback jadi bertanyalah kalau kalian rada bingung. Sumpah aku amatir banget bikin cerita ini.

Langsung aja deh yang kangen Kevin Geraldy, cowok mesum nan penuh misteri *tsaahhh tralala

Enjoy this part!

***

Maret 2003.

Payung hitam memenuhi tempat pemakaman umum ini, rupanya hujan ikut menangisi kepergian sosok yang paling berarti bagi keluarga kecil itu.

Aku sangat merasa bersalah pada gadis itu. Pada gadis yang menangisi kepergian ayahnya. Dia terus menangis, meski semua orang sudah berusaha membujuknya, bahkan ibunya yang sudah melangkah pergi pun tidak dapat membuat gadis itu berhenti menangis dan mengikuti jejaknya untuk pulang.

Langit semakin gelap dan aku terus bersembunyi dibalik pohon beringin besar yang ada disamping makam. Mengamati sekitar sampai keadaan sepi agar aku bisa mengucapkan terima kasih dan maaf dimakam orang yang menyelamatkan hidupku, tapi gadis itu tidak mau beranjak dari sana sehingga aku harus memperpanjang waktu untuk menunggu.

***

"Vay... ayo pulang!! Kau akan sakit kalau seperti ini" panggil gadis sebayanya yang berjalan kearah gadis itu.

'Vay' gumanku. 'Namanya Vayra 'kan? Jadi dia dipanggil Vay?' gumanku lagi seakan bertanya pada diri ku sendiri.

Flashback

Kejadiannya begitu cepat, aku hendak menyebrang jalan ke gedung sekolahku yang ada diseberang jalan, karena jalur lalu lintas yang padat Pak Baro menurunkanku di seberang jalan sehingga aku harus menyebrang agar sampai kesekolah.

Tapi, aku tidak memperhatikan kiri kananku dengan baik sehingga truk yang melaju dari arah kiri dengan cepat membanting setirnya namun terlambat karena kecepatan truk yang kencang dan tubuhku yang kaku ditempat membuat aku tidak bisa menghindar. Sehingga badan truk siap menerjangku.

Lalu tubuhku terasa melayang dan terhempas kearah berlawanan dan saat aku menoleh kebelakang aku melihat tubuh Pak Baro tergeletak dengan bersimbah darah disana.

"P...Pakk Baro.. Pakk" teriakku saat pria paruh baya yang adalah supir keluargaku ini tergeletak dengan darah yang terus menerus keluar dari kepalanya.

"Aden Kevin gak apa - apa kan?" tanya Pak Baro dengan terbata - bata. Mulutnya terus mengeluarkan darah. Ini merupakan pemandangan yang sangat menakutkan bagi seorang siswa SMP sepertiku.

"Pak..Pak Baroo.." panggil ku lagi

"T..T..Ttolonngggggg" teriakku tersadar kalau Pak Baro butuh bantuan. Dengan segera orang orang yang ada disekitar situ membantu membopong Pak Baro ketepi jalan dan memanggil angkutan untuk mengantar Pak Baro ke rumah sakit terdekat. Tapi semua terlambat.

Living Like a Fool [D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang