Chapter 19 - Dufan oh Dufan

8.4K 468 2
                                    

"Thanks ya Fay udah mau nemenin gue ke pesta temen gue" ucap Rian.

"Sama sama Yan. Daripada gue bete di rumah mending gue kesini. Lagian acaranya keren kok" jawab Faya santai. Di sudut gedung resepsi, mata Rian melihat seorang gadis cantik memakai gaun berwarna magenta panjang sedang melihat juga ke arahnya. "Fay, lo liat cewek yang disana?" tanya Rian sambil menunjuk ke arah gadis itu.

"Ya kenapa emangnya?"

"Dia mantan gue Fay. Gue deketin ah kali aja CLBK berlaku" Faya meninju pelan lengan Rian.

Mereka sudah lama bersahabat jadi nggak mungkin ada rasa yang melebihi rasa seorang sahabat.

"Dasar lo playboy cap kaleng kerupuk" cibir Faya seraya mendorong tubuh Rian agar mendekat ke arah gadis itu.

"Rian..Rian..baru putus udah bisa move on. Apa kabarnya dengan gue? Putus malah stuck di tempat" keluh Faya.

Jam sembilan malam, mereka baru tiba di depan rumah Faya.

"Kayaknya gue bisa balikan deh sama mantan gue itu. Ah indahnya"

"Mantan itu bukan pahlawan yang harus dikenang. Ada baiknya lo mending cari yang lain. Masa iya dari banyaknya cewek yang ada di Bekasi, cuma dia yang bisa lo jadiin pacar?"

"Nggak gitu Fay, dulu kita tuh putus juga nggak ada alasannya. Jadi, siapa tahu kita bisa mulai lagi dari awal. Nah lo, gimana kabarnya sama si Eza?"

Faya hanya tersenyum sambil mengedikkan bahu. "Nggak ada love story antara gue sama dia. Dia terlalu dibutakan cinta sama Kania. Tapi gue harap Kania bisa berubah dan nggak akan mainin perasaan Eza" sekuat hati Faya tersenyum meskipun hatinya teriris.

"Kalo dia suka sama lo gimana?"

"Nggak mungkin lah"

"Tapi pas gue jemput lo tadi, dia kan kepo banget Fay" kata Rian sembari kedua alisnya dinaik turunkan. "Udah ah gue masuk ya. Thanks"

Faya merebahkan tubuhnya di kasur. Menghela nafas panjang kemudian di hembuskannya pelan pelan. Lumayan dengan begini, rasa sesaknya sedikit berkurang.

◆◆

Faya : Vri, ke Dufan nyok! Gue bete bangetttt..

Sudah hampir sepuluh menit Avri nggak balas BBM dari Faya. Di read aja nggak.

Faya : ajak gue jalan jalan kek. Ke gurun Gobi juga nggak apa apa deh..

Sent to Rian. Syukurlah BBMnya sampai dan sudah di read.

Rian : Sorry Fay, gue lagi jalan sama Hani. hehehe

Faya melempar handphonenya ke kasur. Dia kesal karena sahabatnya entah kemana semua.

"Ibu, ayah, Faya pamit ya mau jalan jalan dulu. Bye" teriak Faya

"Hati hati Fay. Jangan malam malam pulangnya" sahut ibunya.

Faya bersiap mengeluarkan mobilnya dari garasi rumahnya.

"Kak Faya mau kemana?" tanya Iqbal.

Setiap lihat Iqbal pasti ingat Eza. "Hmm..mau jalan jalan aja. Duluan ya Bal"

"Kak Faya kenapa sih jauhin Iqbal? Karena abang ya?"

"Nggak kok Bal. Kak Faya pergi dulu ya. Dadah Iqbal"

Faya sudah janji nggak akan dekat dekat lagi sama Iqbal. Cukup sudah dia dibilang menghasut Iqbal oleh Eza.

Faya mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia ingin melupakan Eza.

Neighbour is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang