明らかに-14

6 6 5
                                    

Srettt!

Deg.

Jendela ruangan tempat sembunyi Zenitsu seperti digoreskan dengan benda tajam. Seketika detak jantungnya berhenti, dia takut jika harus ketahuan.

"Hallo~ apakah ada orang hm?"

"Oh tuhan, kumohon jangan sekarang!"

Keringat dingin pun bercucuran dikening pemuda Agatsuma. Kedua kakinya seketika lemas, mendengar suara pintu terbuka lebar.

Zenitsu bersembunyi diruang kelas dan dibawah meja, otomatis dia dapat melihat bayangan orang itu. Ia menangis tanpa suara, sebab digenggaman orang itu adalah sebuah pisau.

"Kau tahu? Aku dapat mencium aroma ketakutan mu dari sini─






Zenitsu Agatsuma, are you ready to play with me?"

AKHHHHHHH!

T R U T H O R D A R E

Inosuke terkejut mendengar teriakan dari seseorang yang ia kenal, perasaan buruk pun muncul terhadap Zenitsu.

"Zai, i-itu b-bukannya suaranya Zen-zenitsu?" tanya Inosuke yang masih didalam lemari.

Ia mengernyit heran, kenapa tidak ada sahutan? bukankah tadi mereka berdua baru saja mengobrol, kenapa ruangan nampak sepi. Seakan hanya Inosuke yang berada disini.

Kriiiet

Inosuke membuka sedikit lemari dan mengintip sedikit keluar, siapa tahu pemuda itu masih ditempat persembunyian.

Kosong.

Itulah yang dilihat Inosuke pertama kali. "Bakka! gua ditinggal, awas lo Zai!" ucap Inosuke kesal.

Ditempat persembunyian milik Levi dan Tanjirou cukup aman, dan belum ada tanda-tanda kehadiran orang itu.

"Tanjirou, kita harus bikin rencana." bisik Levi. Sedangkan Tanjirou yang didalam lemari kesusahan untuk mendengarkan ucapan Kakak kelasnya itu.

"Hah? kereta Kencana? mau kemana lo kak?" tanyanya yang mulai ketularan virus budeg Inosuke:)

"Jangan sampai gua tarik lo keluar, dan gua kasih lo ke orang itu!" ancam Levi yang kesal. Tanjirou cuman nyengir, dia bukan budeg atau gimana. Emang suara Levi gak kedengarannya walau posisinya itu anak dibelakang Tanjirou, kalau terhalang sama lemari ya susah.

"Buka dan lo kebelakang gua cepet!" perintah Levi, Tanjirou langsung buka pintu lemari awalnya dia lihat kiri dan kanan takutnya ada orang itu.

"Cepet!"

"Sabar!"

Akhirnya Tanjirou duduk bersama Levi dibelakang lemari. "Tan, kita harus keruang audio video di lantai 3 karena disana pasti ada orang, dibalik ini semua."

"Gimana caranya Kak? lo lupa diluar ada orang gila, ketahuan dikit pindah alam." Tanjirou mengingatkan keadaan mereka berdua.

"Aish... Iya juga si, tapi kalau lama-lama disini apa bedanya?" tanya Levi, Tanjirou menggaruk tengkuknya apa yang dikatakan oleh Kakak kelasnya ada benarnya juga.

Jika berdiam lebih lama disini, artinya sama saja menunggu ajal menjemput. Tapi jika keluar? kecil kemungkinan untuk selamat, justru besar kemungkinan mereka berdua akan menyusul Kuro dan Shiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang