37. KEADAAN YANG BERUBAH

Start from the beginning
                                    

"Ish, apaan sih"

"Cie pipinya merah! Kasian anak orang di bikin baper... Hahaha"

Mia tertawa mengudara senang sekali menggoda Fira yang berusaha menutupi pipinya.

'Mia kamu kapan bangun sayang hm? Mommy rindu putri mommy'

'Dek betah banget ya tidurnya? Jangan lupa bangun lagi...'

'your dream is too beautiful, but wake up soon dear'

'Mia mau nenek gak marah lagi kan? Cepet bangun sayang'

'my daughter is great, wake up quickly from your long sleep'

'cucu ku...'

Mia menghentikan tawanya saat mendengar suara keluarganya dari bumi. "Kak cepat pulang lah, mereka menunggu mu, ikuti cahaya itu..."

"Jaga baik-baik keluargaku, carilah seseorang yang pantas menjadi pendamping mu."ucap Mia sendu. "Tolong jaga Albian untukku..."

Fira menatap tak percaya ketika mendengar ucapan terakhir gadis di hadapannya. Udah di sakiti masih saja ingat dengan bajingan itu. "Lo gila Mia, dia udah tega sama lo! Tapi lo masih perduli sama dia? Gue gak habis pikir sama jalan pikiran lo."

"Dia cinta pertama gue kak, gue gak bakal bisa lupain dia..." Mia menunduk tidak mau menatap wajah Fira yang kecewa terhadapnya.

"Terserahlah itu hak lo."gumam Fira pasrah. "Gue balik, lo hati-hati di sini. Nanti gue nyusul..."

"Ck, jangan ngadi-ngadi. Oh iya kak satu lagi. Jangan mudah percaya sama orang di sekeliling lo, jaga Abang kembar. Gue titip salam."

Fira menaikan alis satu. "Kenapa gue gak boleh percaya sama orang sekeliling gue, mereka baik."

"Gak semua orang munurut lo baik kak!"

Mia mengangguk-angguk saja.

"Terus Sindi mau di apain nih?"

"Musnahin lah."enteng Mia.

"Sadis, gak sekalian di cincang jadi sate aja?"saut Fira tersenyum miring.

"Pysco lo kak?"

"Ngaca mbak!"sinis Fira, lalu mereka tertawa bersama.

"Udah ah sana pulang lewat cahaya itu."tunjuk Mia memberi tahu jalan pulang Fira ke dunia manusia.

"Ngusir lo?"

"Bukan gitu elah, human-human sudah menunggu di bumi."kata Mia.

Fira mulai berjalan ke arah cahaya, namun sebelum itu ia berbalik badan menatap Mia.

"Gue pulang, terimakasih udah mempercayakan tubuh lo ke gue."

"Sama-sama kak, dadah!"balas Mia dengan melambaikan tangan.

TRANSMIGRASI MIA [END]Where stories live. Discover now