Mistakenly Saving The Villain [BL] - 论救错反派的下场-Terjemahan Bahasa Indonesia-

| Bab 22 - Iblis Dengan Kecantikan yang Luar Biasa |

22 - Iblis Dengan Kecantikan Luar Biasa

Dari judul bab ini, berarti bahwa kecantikannya cukup untuk meruntuhkan sebuah kota.

Translator : Ame
Edit : Eve

Enjoy, votement, silakan komen kalau kebingungan.

---------

An Long, yang berwajah tebal dan sulit untuk diusir, mengganggu Song Qingshi untuk berbicara tentang Gu dan farmakologi sepanjang malam. Selama periode ini, dia dengan sengaja membuat Song Qingshi marah lima kali dan sebagai gantinya, dimarahi lima kali juga, dan karena itu, An Long menyetujui lima keinginan Song Qingshi. Ngomong-ngomong, itu cukup aneh. Jika ada orang lain yang mencoba memarahinya, dia akan langsung memenggal kepala mereka. Tapi dia berperilaku sangat murah hati di depan Song Qingshi. Setiap kali dia melihat Song Qingshi berubah menjadi ikan buntal karena marah, memeras otaknya untuk mengeluarkan kata-kata kritikan, hanya untuk berakhir dengan kata-kata yang tidak memiliki efek destruktif seperti "tidak tahu malu", "bajingan" dan "keji" berulang-ulang kali, An Long sangat gembira sampai ia merasa bingung dan linglung.

Dia sudah lama tahu bahwa walaupun Raja Obat Xianzun tampak jahat dan dingin, dia sebenarnya orang yang baik. Selama dia tahu garis bawah Song Qingshi, hal terburuk yang bisa terjadi padanya paling hanya dibakar. An Long yang berkulit keras dan berotot, tidak takut akan hal itu. Bagaimanapun juga, Lembah Raja Obat memiliki obat untuk setiap jenis cedera. Dia juga membawa banyak Gu untuk perawatan medis dan detoksifikasi. Tidak peduli bagaimanapun dia menggodanya, dia tidak akan mati. Jika dia terluka parah, dia bisa langsung berbaring dan menikmati keterampilan medis dan perawatan Song Qingshi yang luar biasa. Tidak ada yang lebih indah dari itu.

Hari ini, Song Qingshi diusik oleh Malamute Alaska itu. Dia sangat lelah sampai dia bahkan tidak ingin membaca buku apa pun. Dia langsung kembali untuk beristirahat.

An Long dengan riang menyenandungkan sebuah lagu dan kembali ke Halaman Jingxin untuk lanjut minum-minum.

Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang aneh di halaman itu. Dia mengirimkan pemeriksaan mentalnya dan menemukan bahwa pelayan-pelayan lembah yang melayaninya telah hilang dan ada seseorang yang duduk di dalam kamarnya. Ia langsung tahu identitas pengunjung misteriusnya ini.

"Ha, pria kecil itu benar-benar berani untuk datang ke aku? Nyalimu besar juga."

Meskipun An Long sedikit curiga dengan identitas Yue Wuhuan, dia tidak terlalu memikirkan seorang kultivator pemurnian-Qi yang bahkan tidak akan bisa menyakitinya dalam genggamannya. Sambil bersiul sedikit, dia dengan santai membuka pintu dan membuang sebuah ejekan tanpa berpikir, "Apa yang kau lakukan di sini? Apakah kau jatuh cinta pada ketampanan dan keagungan benzun dan datang untuk menghangatkan tempat tidurku?"

[T/N : seperti 'laozi', cara memanggil diri dengan sombong.]

Yue Wuhuan duduk lemas di sofa depan jendela, seolah menikmati cahaya bulan yang ada di luar. Rambutnya tidak diikat dan helaian rambutnya yang halus tergerai sembarangan di sofa. Pemandangan itu seolah-olah memanggil seseorang untuk mengaguminya sampai puas. Dia mengenakan sandal bakiak, jari-jari kakinya yang bulat dan indah mengintip dari balik jubahnya yang ketat, mengaitkan dirinya di sekitar bakiak.

Dia mendengar pintunya terbuka dan dia perlahan berbalik dan tersenyum.

Tahi lalat berbentuk air mata yang indah, yang terletak di bawah mata phoenix yang mulia itu, membentuk kecantikan yang tidak bisa diabaikan pandangan orang-orang.

An Long terpana ketika dia melihat pemandangan itu dengan jelas.

Yue Wuhuan perlahan duduk tegak, membiarkan sinar bulan menyinari wajahnya yang sempurna. Sikapnya sesuci dan semurni makhluk surgawi, tetapi suaranya membawa rona bejat yang tak dapat dijelaskan. "Bukankah Xianzun...ingin melihat wajah asli Wuhuan? Wuhuan tidak berani untuk tidak patuh, dan secara alami datang untuk membiarkan Xianzun melihatnya dengan perhatian penuh. Aku tidak berani untuk menyembunyikan bahkan sedikit pun wajahku."