| Bab 21 - Memberi Hormat kepada Grandmaster |

1.4K 294 14
                                    

Translator : Ame
Edit : Eve

Enjoy, votement, dan silakan komen kalau membingungkan.

-------

Song Qingshi bangun pagi-pagi dan membawa Yue Wuhuan ke aula leluhur untuk memberi hormat kepada grand-masternya.

[T/N : Grand-master dalam arti master dari master seseorang. Belum tentu dia pendiri Sekte, tapi dalam cerita ini, pengetahuan (grand master)nya menjadi dasar dari Sekte Lembah Raja Obat.]


Sekte lain sangat mementingkan aula leluhur mereka. Dalam kasus sekte Lembah Raja Obat, aulanya terpencil dan biasa saja. Tersembunyi di balik semak-semak, tempatnya lusuh dan tua; tidak jauh lebih baik daripada tempat tinggal para pelayan lembah.  Di luar aula leluhur terdapat kebun herbal. Wuhuan telah melewati aula itu beberapa kali tanpa meliriknya lagi, mengira itu hanya sebuah bangunan yang telah ditinggalkan.

Song Qingshi membuka pintunya yang tersegel dengan mantra.

Sebuah lapisan debu tebal telah mengendap di aula leluhur. Selain meja yang sederhana, beberapa kursi dan satu altar, hanya ada gulungan gambar kuno di dalamnya.

“Sebenarnya tempat ini tidak perlu dikunci. Tidak ada barang berharga di sini," jelas Song Qingshi, merasa malu. “Sudah bertahun-tahun sejak aku terakhir kali datang ke sini. Tunggu sebentar. Aku akan menyapu terlebih dulu."  Dia kemudian menyingsingkan lengan bajunya dan menggunakan mantra angin untuk meniup debu. Dia merapalkan mantra pembersih ke puing-puing yang tergeletak di mana-mana. Dia kemudian menaruh sebuah pembakar dupa di atas altar, meletakkan bunga dan buah-buahan segar dan akhirnya menemukan karpet sembahyang yang sudah usang. Dia menepuk debunya dan berkata, merasa cukup senang, "Selesai."

Yue Wuhuan berdiri di samping, memegang dupa. Dia berdiri di sana dalam keadaan linglung. Semasa hidupnya, belum pernah dia melihat sekte yang begitu santai dan riang...

Song Qingshi membuka gulungan gambar yang ada di atas altar.

Tidak ada sosok di gulungan itu, juga tidak ada prasasti atau dedikasi, hanya terdapat lautan awan tak berujung yang cahaya terangnya bersinar dari kedalaman lautan awan, menerangi cakrawala.

Song Qingshi mencoba yang terbaik untuk mengenalkan gurunya. “Aku mendapatkan warisan grand-mastermu secara tidak sengaja di alam rahasia. Guru tidak meninggalkan nama. Aku hanya tahu bahwa nama keluarganya adalah Song.  Aku tidak memiliki nama keluarga pada saat itu, jadi aku mengambil nama keluarganya untuk menghormatinya..."

Pembunuhan dan pembantaian terlalu sering dilihat di alam keabadian. Ada banyak anak yang menjadi yatim piatu dan pemilik tubuh aslinya adalah salah satu dari mereka. Karena dua jenis api spiritual bawaannya, dan bakat bawaannya untuk obat dan racun, dia secara tidak sengaja memperoleh warisan Raja Obat di alam rahasia. Dia menciptakan Lembah Raja Obat, mendirikan tempat tinggalnya di dalam dan mulai berlatih kedokteran serta mengobati penyakit. Dia memurnikan pil dan membuat racun. Dia kadang-kadang pergi ke alam rahasia untuk mengambil beberapa obat langka. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah mendapatkan reputasi yang dia miliki hari ini.

“Di alam abadi, warisan seseorang langsung disuntikkan ke lautan pengetahuan, jadi lukisan ini adalah satu-satunya karya yang digambar olehnya secara pribadi yang ditinggalkan oleh guru pertama. Aku kira itu bisa dijadikan kenang-kenangan sehingga aku menggunakannya untuk altar grandmaster. Sebenarnya, aku tidak tahu lukisan apa ini. Mungkin suatu pemandangan..." Song Qingshi merasa sangat bersalah dengan perkataannya yang terlalu santai dan cepat-cepat mengesampingkannya. “Singkatnya, aku telah menuliskan semua manuskrip yang cocok untuk diberikan kepada sekte dan menempatkannya di perpustakaan. Kau bisa membacanya sendiri.”

Mistakenly Saving The Villain [BL] - 论救错反派的下场-Terjemahan Bahasa Indonesia-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang