"Eunha?! Astaga, ada apa denganmu?! Taehyung-ah, ambilkan handuk! Jungkookie, ambil pakaian untuknya, yang tebal! Hobie tolong kotak obat!" Suruh RM sambil memeluk tubuh Eunha yang masih basah. V, Jungkook, dan J-Hope lantas bergegas.

"Ini Hyung!" V menyerahkan handuk tebal yang sebenarnya tergantung tak jauh dari mereka.

RM menyelimuti tubuh Eunha dengan handuk itu lalu menggendongnya keluar.

"I ... ini hoodieku, yang paling tebal!" Jungkook menyodorkan Hoodie abu-abu miliknya serta celana training pendek.

RM menurunkannya di tepi ranjang dan mendorong pelan tubuh mungil Eunha agar duduk di sana. Lalu diambilnya pakaian itu dari Jungkook dan menaruh di samping Eunha.

Ia berjongkok menghadap gadis itu. Menatapnya dengan tatapan penuh arti.

"Eunha-ya ... kumohon gantilah bajumu. Eo? Kau bisa masuk angin dan flu jika terus memakai baju yang lembab ini. Kami akan menunggu di luar, gantilah bajumu, ya?" pinta RM lembut.

Mereka pun pergi dan menunggu di depan pintu kamar. Tak lama J-Hope datang dengan kotak obat di genggamannya.

"Ini!" ucapnya sambil menyerahkan kotak obat.

"Masih ada hotpack?" RM membukanya, mencari hotpack yang syukurnya masih tersisa beberapa.

RM menatap mereka lalu tersenyum. "Gomawo. Ah, iya Hobie, supmu ...."

"Oh! Sup! Tunggu sebentar, akan kubawakan." J-Hope kembali tergesa berlari ke dapur.

RM mendengus geli melihat tingkahnya. J-Hope seperti ibu yang khawatir pada anaknya.

Sepeninggalnya J-Hope, fokusnya kembali pada daun pintu itu. Di ketuknya beberapa kali namun tak mendapat respon juga.

"Eunha-ya kau sudah selesai? Maaf, kami akan masuk." RM membuka pintu, lega rasanya melihat Eunha yang sudah berganti pakaian.

Mereka duduk mengelilingi gadis itu. RM menarik pelan tangan Eunha dan menaruh hotpack, lalu di tariknya tangan satu lagi dan digenggamnya agar Eunha merasa hangat dan berhenti menggigil.

J-Hope dan Suga datang dengan membawa sup juga jus lemon hangat.

"Eunha-ya, ayo makan dulu." J-Hope menyerahkan mangkuk sup pada Eunha namun juga tak direspon. "Mau kusuapi?" tanyanya. Eunha masih diam membisu dengan kepala terus tertunduk.

J-Hope menaruh mangkuk itu di atas meja lalu duduk di sampingnya. Di raihnya pipi Eunha lalu menolehkannya ke kiri untuk menatapnya.

"Aku tau kau sedang sedih. Tapi tak ada alasan untuk tak makan. Jangan menunduk lagi, biar kusuapi," ucap J-Hope ramah. Diambilnya lagi mangkuk sup itu dan menyuapi sesendok untuk Eunha setelah meniupnya.

Eunha terlihat sedikit ragu tapi akhirnya ia membuka mulutnya dan mengunyah makanan itu dengan berlinang air mata.

"A ... aghu ... aghu huu huhu hiks aghu ...."

"Suttt! jangan bicara saat makan. Sudah, nanti saja kita bicarakan. Nah ayo makan lagi." J-Hope kembali menyuapinya. Jungkook dan V asik mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. RM mengambil bajunya yang berserakan di lantai lalu menaruh ke dalam mesin cuci.

Sementara itu Suga hanya diam, menatap Eunha lamat-lamat dengan pikiran yang menduga-duga tentang apa yang terjadi pada Eunha sebenarnya. Ia yakin ini ada hubungannya dengan kakaknya itu.

***





J-Hope terbangun karena merasa haus. Ia lantas melesat ke dapur. Sebetulnya bulu romanya sudah bergidik, takut dengan kegelapan yang memenuhi ruangan, semua lampu dipadamkan kecuali di teras dan kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ghost7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang