☀️AlRa-12☀️

15.2K 2.7K 98
                                    

Hai semua, kenapa kalian males komen? Heuum.

Tekan vote dan ramaikan komen ya🖐

~~~~~

Sebenarnya Haira enggan datang ke sekolah hari ini, karena Cakra sendiri sudah menangis meminta Haira agar libur saja.

Tapi masalahnya, sekolah Haira hari ini ada praktek kelompok dan juga Haira mau ketemu sama Alam.

Tau nya begitu Haira sampai di sekolah, Alam justru gak datang.

"Tau gini gue gausah datang." gerutu Haira sebal, dia bertopang dagu di meja nya sendirian.

Mau nya sih nge chat Alam, tapi cowok manis itu bahkan gak punya ponsel sama sekali. Haira juga gatau dimana rumah Alam.

Semalam tuh Haira mau nganter Alam sekalian biar tau alamatnya dimana.

Gak ada yang bisa diajak bicara. Batin Haira malas.

Baru saja Haira berhenti membatin, seorang siswi berparas manis dengan siswa yang memiliki wajah serupa dengan gadis itu.

"Hai Haira, akhirnya kami bisa ajak kamu bicara." Haira menaikan sebelah alisnya heran.

Siapa anak kembar ini. "Ya? Ada apa?" tanya Haira datar.

Yang laki-laki namanya Arean sementara yang perempuan namanya Aerin. Mereka berdua kembar serupa namun beda kelamin.

Aerin tersenyum manis, dia menjulurkan tangannya. "Niatnya kami ingin temenan sama kamu, tapi kamu nya gak bisa di deketin." cetus Aerin.

Haira diam, dia melihat aura si kembar sangat cerah, tapi Arean agak gelap, mungkin karena dia pendiam.

Haira tak merasakan aura jahat dari keduanya.

Bisa kali diajak temenan mereka. Batin Haira tenang.

Arean nampak tersenyum simpul, sebenarnya Arean dan Aerin ini juga tak punya teman, alasannya apa?

Karena mereka berdua bisa membaca pikiran orang, sehingga mereka tau niat siapapun yang hendak mendekati mereka.

Kenapa mereka mau berteman dengan Haira, karena Haira gak ada niat berteman dengan mereka.

Yang ada dipikiran Haira selama 2 bulan ini hanyalah Alam, Cakra dan Aro saja.

Maka dari itu si kembar penasaran dengan isi pikiran Haira saat Alam tak ada disekitarnya.

"Kami cuma mau temenan," cetus Arean.

Haira mengangguk. "Yaudah temenan, jadi harus gimana?" tanya nya malas.

Gak mungkin harus perkenalan kayak anak tk. Cibir batin Haira.

"Pft, gak perlu perkenalan kayak anak Tk kok." mata Haira langsung melotot tak percaya.

Kok dia tau!? Seru batinnya.

Tawa Arean yang sangat sulit didengar kini terdengar lagi, dan itu semua karena Haira. Bahkan Aerin sudah ngik-ngik saking geli nya.

"Sini deh, biar kami kasih tau sesuatu." bisik Aerin.

Haira penasaran, dia mendekat saat Aerin hendak membisikan sesuatu.

"Kami bisa baca pikiran orang, sesuai kan sama kamu yang indigo. Maka dari itu ayo temenan."

Haira kagum seketika, dia kira kelebihan membaca pikiran itu tak pernah ada, nyata nya dikenyataan itu ada.

"Keren." sejenak si kembar terpaku, biasanya orang yang tau rahasia mereka akan mengatakan mereka halu.

Mereka gila dan punya penyakit mental, tapi berbeda dengan Haira.

Mungkin karena mereka sama-sama punya kelebihan. "Hahaha, baiklah mari kita berteman." Haira terpaku lagi.

Setau nya, dirinya bisa memblokir pikirannya agar tak dibaca orang.

Kini Haira akan menggunakannya, tapi tak sekarang. Karena apa? Aura si kembar sontak berubah menjadi sangat gelap.

Haira menahan senyum diwajahnya, pikirannya masih bisa dibaca jadi Haira berusaha menekan pikirannya agar tidak julid.

"Kata buk Andin, kita pilih anggota kelompok sendiri." cetus Arean.

"Oh ya? Kalau gitu masukan aku dan Alam."

"Alam gak bisa."

"Hah? Tapi kenapa?"

Arean dan Aerin tertawa pelan, tawa itu sedikit mengejek bagi Haira, tapi Haira masih tetap mempertahankan pikirannya agar tak julid.

Haira memang tak bisa baca pikiran, tapi dia bisa melihat niat buruk seseorang dari aura nya.

Mereka pikir, mereka pintar hanya karena bisa baca pikiran, tapi mereka tak tau dengan siapa mereka berbicara saat ini.

Walau Haira tak bisa, tapi teman ghoibnya bisa membaca pikiran dan isi hati seseorang.

"Haira, dua kembar jelek itu punya niat buruk sama kamu, mereka tadi ngolok-ngolok kamu dalam pikiran mereka." lihatkan.

Mahen baru saja melaporkan apa yang dia dengar dari hati serta pikiran Arean dan Aerin.

Jamal ikut nimbrung, tapi setelah si kembar kembali ke kursi mereka.

"Sok polos." cibir Jamal.

"Tau tuh, awalnya emang aura mereka bagus, eh taunya cuma penyamaran." sahut Tio.

"Mereka tadi bilang Haira goblok." celetuk Haikal polos.

Haira masih diam, dia menahan diri untuk tidak tertawa. Dia menggerakan jarinya di meja membentuk beberapa kalimat.

Jahili mereka sedikit, oke?

Teman-teman ghaib Haira tentu saja akan menuruti segala yang Haira minta, dan target mereka sekarang adalah si kembar sok polos itu.

Haira akan ikuti permainan mereka, lihat saja.

Haira tak semudah itu dibodohi.

🕶☀️🕶

Bersambung😾

Komen lebih dari 50 baru up lagi🖐

Alam Haira [Selesai]Where stories live. Discover now