; laun

5 2 0
                                    

Haaaaaaaaaaah.

Melelahkan sekali.

Mona menghela napas dengan sangat berat dengan segala cobaan kehidupan yang dialaminya. Terdengar berlebihan memang tapi, segala kesedihan tidak bisa disamakan seperti misalnya kesedihan yang Mona alami tidak bisa dipandang dengan tepat oleh orang lain selain Mona. Istilahnya sepert, jangan pernahmmengukur sepatu orang lain dengan ukuran kaki kita dan hal itu berlaku dengan masalah yang kita alami dengan pendapat atau perspektif yang diberikan oleh orang lain.

Jelas, jika dibandingkan akan semakin sakit.

Siklus membandingkan itu akan terulang dan tidak akan berhenti sampai kita sadar bahwa yang bisa mengatasi masalah yang kita alami adalah diri sendiri. Terkadang kita hanya memerlukan teman sebagai bentuk dukungan atau support secara moral dan sebagainya. Namun sayangnya, beberapa orang justru membandingkan apa yang dialami oleh lawan bicaranya, atau bahkan dengan kasus menyedihkan lainnya. Bahkan sampai saat ini ketika Mona mencoba bercerita kepada temannya, reaksi yang Mona dapatkan adalah— ya tentu saja, mereka menganggap masalah yang Mona hadapi tidak ada apa-apanya.

Sebaiknya kalian jangan seperti itu!

Membuat orang lain merasa tidak berarti justru membuat kalian lah yang benar-benar buruk. Seseorang bercerita karena ingin didengar. Ketika dibutuhkan saran akan suatu hal, baru- yang berperan sebagai pendengar boleh memberikan pendapatnya. Pendapat yang diutarakan juga tidak boleh bersifat memaksa. Secara tidak sadar dengan hanya menemani dan memberikan dukungan keberadaan yang solit maka seseorang yang memiliki masalah akan merasa cukup.

Lambat, laun, perlahan-lahan, justru yang terbangun adalah hubungan positif yang saling menghargai.

Mona sangat berharap dia menemukan seseorang yang bisa mengerti kesusahannya. Kesulitan yang dialaminya. Dari sekian banyak orang yang dia kenal, sejak bersekolah TK hingga menjelang lulus kuliah Mona merasa sangat hampa. Pertemanan yang Mona miliki hanya terjalin secara singkat karena unsur pertemanan formalitas. Mereka berada di tempat yang sama maka mereka berteman. Konsep pertemanan seperti itu sangat tidak dibutuhkan olehnya. Yang ia inginkan adalah dalam pertemanan suka duka memang sewajarnya dibagi bersama. Namun, sepertinya pertemanan yang Mona miliki membuat ia masih enggan untuk berbagi mengenai kesusahan yang dialaminya.

Kalian pernah tidak merasa ketika tertimpa suatu masalah, kalian tidak tahu harus bercerita ke mana, ke siapa? Berpikir bahwa apakah orang yang akan menjadi lawan bicara akan memberikan respon yang positif terhadap apa yang dialami? Justru sebaliknya? Keraguan itu masih berkembang dalam kehidupan ini.

Hanya untuk bercerita, kita merasa ragu karena kesusahan yang kita miliki terbayang— justru menjadi beban untuk orang lain ketika mereka melihat kesusahan yang mereka miliki. Hal tersebut menjadi sangat ... menyebalkan. Mona rasa itulah mengapa jasa seorang ahli dibidang konseling atau psikolog, sesuatu pekerjaan yang dapat menjadi media bertukar pikiran, sangat mahal dan berharga.

Kelelahan, kesusahan, kepayahan, dan beberapa jenis ketidak beruntungan lainnya.

Semoga segera berlalu.

Tidak masalah jika sekarang sudah terkapar, setidaknya Mona masih memiliki semangat setidaknya 1% untuk melihat dan sukses bersama idolanya. Yah, menjadikan idola sebagai bahan motivasi memang tidak ada salahnya. Mona juga tidak mengagumi mereka secara berlebihan. Hanya dengan melihatnya dan memutar ulang semua karya yang dimiliki oleh idolanya sudah membuat Mona merasa senang.

Semangat untuk kita semua yang tengah merasa lelah dan tak terarah. Semoga akhir tahun ini menjadi jalan yang baik bagi kita semua. Semoga sebelum pergantian tahun semua keadaan menjadi membaik. Semoga sisa akhir bulan ini hingga tahun depan menjadi keberuntungan bagi kita semua.

easy on me #31DWCWhere stories live. Discover now