"Ini takdir sayang, kita berdoa supaya putri kita baik-baik saja."

"T-tapi hiks takdir terlalu j-jahat m-mas sama d-dia hiks!!"

Daddy Andre memejamkan mata menahan tangis, benar yang di bilang sang istri takdir terlalu jahat dan kejam untuk putrinya.

Ia harus mencari tahu tentang kejadian ini, kenapa selalu keluarganya yang selalu dalam masalah.

"Nek? Kenapa Mia bisa seperti ini?"tanya serak Rico dengan mata memerah.

"Tadi nenek ingin main ke mansion kalian, tapi waktu ingin nyebrang mobil misterius melintas ingin menabrak nenek, sebelum itu Mia sudah ada di gerbang dia nekat berlari menyelamatkan nenek hiks! Nenek di dorong ke pinggiran sehingga Mia yang tertabrak hiks!! P-padahal nenek j-jahat sama d-dia hiks, t-tapi d-dia b-baik b-banget s-sama n-nenek."

Semuanya mendengar mematung, ternyata gadis cantik itu menyelamatkan nyawa sang nenek yang sangat membenci dirinya.

Ceklek!

Pintu ruangan ICU terbuka menampilkan dokter tengah menutup pintu kembali. Melihat kedatangan dokter. Nenek Gia, dan Zico langsung berdiri.

"Dok? Gimana keadaan anak saya dok, hiks, dia baik-baik saja kan?"sela mommy Ajeng ketika dokter ingin membuka suara.

Nenek Gia pun menimpali."iya dok, gimana keadaan cucu saya?"

"Alhamdulillah pasien hanya mengalami luka ringan, tapi..."

"Tapi kenapa dokter! Yang jelas kalo bicara."ucap Rico dengan suara lumayan tinggi.

Dokter menghela nafas. "Kondisi pasien sangat memburuk, ia kehilangan banyak darah karna benturan keras di kepalanya. Namun, pihak rumah sakit masih menyimpan stok darah sama dengan pasien. Tapi saya mohon maaf sebesar-besarnya pasien atas nama Mia Widora Firmansyah dinyatakan koma."

Deg...

Pandangan Albian kosong menatap pintu ICU. Tangannya terkepal kuat ia meninju-ninju dinding rumah sakit.

"Udah Al, dengan lo begini Mia gak akan bangun."kata Raffi bijak, ia tahu kalau ketuanya itu sudah mulai mencintai tunangannya.

"Tapi raf!" Albian tidak bisa melanjutkan ucapannya yang terdengar serak. Mata cowok itu memerah.

"Gue tahu yang lo rasain, sakit kan? Tapi lo gak harus gini. Mending lo berdoa minta sama Tuhan supaya tunangan lo cepat sadar dari masa komanya."

Albian mengangkat pandangan menatap mata Raffi yang terlihat teduh. Benar kata Raffi tidak ada gunanya ia memukuli dinding bercat putih itu.

"Dok, kapan anak saya bangun?"tanya mommy Ajeng dengan menangis.

Dokter berdeham. "Saya tidak bisa memprediksikan kapan pasien sadar, sekali lagi saya minta maaf tuan, nyonya." Tubuh mommy Ajeng langsung lemas seketika.

"Kapan kita bisa menjenguk nya?"tanya Kakek Ando dingin.

"Eum tuan, pasien harus di pindahkan di ruang rawat terlebih dahulu. Jika ingin melihat keadaan pasien di usahakan 1 atau 2 orang perwakilan saja."kata dokter memberitahu.

"Segera pindahkan cucu saya di ruang VVIP."ucap kakek Ando dingin.

"Baik, tuan! Saya permisi."

Dokter itu berlalu pergi untuk memindahkan pasiennya ke ruang rawat VVIP.

"Bang, Adek gue gak papa kan?"ucap Rico pada kembarannya tanpa menoleh.

Zico yang melihat kembarannya tak berdaya, memejamkan mata ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

TRANSMIGRASI MIA [END]Where stories live. Discover now