25 | HUKUMAN BERJAMAAH

Start from the beginning
                                    

Ia menggelengkan kepalanya, siapapun yang memberikan ini Hera sangat berterima kasih. Segera Ia menusuk sedotan itu kemudian meminumnya.

"HERAA!! LO NGAPAIN MASIH DI SITU?! BU DARA UDAH NGOMEL SURUH BARIS DI LAPANGAN!!" teriak Hazel yang baru saja melintas melewati kelas sambil menenteng topi SMA nya.

Hera tersentak lalu matanya melotot. Kenapa Ia baru tahu kalau hari ini ada upacara, Hazel menarik tangan Hera agar gadis itu segera ke Lapangan takut Ibu Dara akan datang dan mengecek murid-murid yang membolos.

"Eh, Tunggu Zel! Kok dadakan sih?"

"Dadakan gigi lo ompong! Udah di kasih tau dari minggu kemarin Hera,"

"Sejak kapan?"

"Iya sih di kelas kita gak ada berita apa-apa tapi gue tau dari kelasnya sebelah. Udah ikutin aja,"

"Hah?"

"Hah hih hoh! Ayo buruan keburu di semprot Bu Dara kena mental break dance nanti." ucap Hazel tergesa-gesa seraya menarik tangan Hera lagi, Hera hanya menurut dan mengikuti langkah Hazel di depannya.

Ketika sudah sampai di lapangan, terlihat para murid-murid sudah rapi di barisannya masing-masing sesuai kelas mereka. Hera tampak linglung sendiri, Ia segera membuang kotak susu yang sudah habis kemudian Ia berlari kearah barisan kelasnya.

Zeus berdiri di barisan paling belakang dan di depannya ada Hugo yang tampak berceloteh ria.

"Ze, kenapa juga ada upacara dadakan? Oh ya lo liat deh tuh Pak Arif kayaknya salting deh berdiri di deket Bu Remi." ucap Hugo sesekali menunjuk kearah mereka, bukannya Ia melihat kearah yang di tunjuk melainkan Zeus melihat kearah Hera yang baru saja masuk kedalam barisannya.

Laki-laki itu menatapnya dengan datar tetapi tersirat rasa yang tidak Ia ketahui jenisnya. Intinya Ia senang bisa melihat Hera.

Upacara diberlakukan seperti biasa, setelah pembacaan teks janji siswa akhirnya seluruh barisan di minta untuk di istirahatkan.

Pak Wisno--Selaku kepala sekolah berdiri ditengah lapangan, Pria dengan kacamata kotak yang sedikit turun itu sepertinya tampak sedang tidak baik, terbukti terlihat jelas garis kerutan di dahinya.

"Selamat Pagi anak-anakku sekalian. Pagi ini diadakan upacara karena untuk memperingati ulang tahun sekolah kita yang ke 35 tahun, dan untuk itu Bapak mau memberi tahu kalau dua minggu lagi, sekolah kita akan mengadakan camping jadi persiapkan diri kalian, jaga kesehatan agar pelaksanaanya bisa berjalan lancar."

"Oh ya sebelum itu bagi anak yang tidak memakai atribut lengkap mohon untuk maju kedepan. Sekarang." pungkas Pak Wisno dengan tegas.

Mata Hera membulat sempurna, tangannya meraba-raba kepalanya. Ia baru ingat kalau Ia tidak membawa topi.

Hera menatap kearah teman-temannya yang juga sedang menatapnya cemas. Apa boleh buat, Ia harus menanggung akibatnya.

Gadis itu beranjak untuk maju kedepan. Zeus menatap punggung kecil itu dengan tatapan lembut, terdapat senyuman kecil yang bertengger di wajah tampannya.

*****

"DINO!! KAMU KENAPA GAK PAKE DASI?!"

"Dasi saya putus Bu, soalnya di mainin adek saya buat tarik tambang," jawab Dino, Ibu Dara menggeram kesal lalu menjewer telinga Dino dengan sadis.

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now