Part 8

1.1K 89 49
                                    

Kyuhyun's POV

Keesokan paginya aku terbangun saat alarm di ponselku berbunyi, aku membuka mataku dan melihat ke sekelilingku, oh ya, aku tidur di ruang tamu semalam.

Siwon, apa dia masih tidur? Semalam sepertinya aku bermimpi dia mencium bibirku, dia juga mengucapkan sesuatu setelahnya tetapi aku tidak bisa mengingatnya. Tanpa sadar aku menyentuh bibirku, jika itu hanya mimpi, tapi kenapa aku masih bisa merasakannya di bibirku?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku masih mengingat saat dia pertama kali muncul di cafeku tiga hari yang lalu, aku tidak menyangka setelah lebih dari satu tahun lamanya, aku bisa melihatnya lagi. Tentu saja selama ini aku masih suka melihatnya di TV ataupun koran-koran, tapi aku tidak pernah menyangka akan bisa bertemu dengannya lagi seperti ini.

Dan apa kata Kim ahjussi saat itu? Siwon terus mencariku selama setahun ini? Semenjak aku pergi dari hidupnya? Tapi kenapa?

Aku yang masih kaget akan kehadirannya lebih memilih untuk pergi dari cafe. Ya, aku perlu menangkan hati dan perasaanku.

Keesokan paginya dia kembali datang, dia bilang dia akan terus menunggu sampai aku mau berbicara dengannya. Sebenarnya aku bingung, di satu sisi aku ingin menemuinya, berbicara dengannya, tapi di lain sisi aku takut mendengar apa yang akan dia bicarakan.

"Satu gelas americano oppa" suara Sunny menyadarkanku dari lamunanku.

"Untuk pria itu?"

"Ya benar"

"Berapa banyak yang dia pesan kemarin?" aku kembali bertanya pada Sunny.

"Entahlah, aku lupa. Antara empat atau lima gelas" jawabnya sambil berpikir.

"Hm, baiklah" aku kemudian membuatkan minuman untuk Siwon kemudian menyerahkannya ke Sunny.

"Oppa, ini bukan yang dia pesan"

"Berikan saja padanya"

"Okay"

Bodoh sekali Choi Siwon, apa dia lupa kalau lambungnya bermasalah? Dia mau merusaknya lagi dengan asupan kopi sebanyak itu?

Aku bisa melihat Siwon tampak bingung dengan minuman yang Sunny berikan padanya. Chamomile tea, minuman favoritku. Siwon segera melihat kearahku begitu Sunny selesai berbicara, aku kaget dan segera menyibukkan diriku dengan nota-nota yang ada di depanku.

'Bagus sekali Kyuhyun, kau berhasil terlihat bodoh di depannya' rutukku dalam hati.

Aku tahu Siwon mengikutiku sejak aku berjalan dari cafe, aku sempat berbalik dan ingin menyuruhnya untuk pergi, tapi aku tidak jadi mengatakannya. Aku kembali melanjutkan perjalananku hingga aku tiba di depan rumahku. Aku sempat menyuruhnya pulang sebelum masuk ke rumahku.

Aku melangkahkan kakiku menuju ke dapur sesaat setelah aku mandi, tapi entah kenapa aku begitu ingin melihat keluar rumah. Aku merubah langkahku menuju ke ruang tamu dan sedikit menyibakkan gorden, tubuhku menjadi beku saat aku melihatnya masih berdiri di tempatnya tadi.

Ini bahkan sudah lebih dari satu jam dan dia masih saja berdiri di luar dengan suhu sedingin ini??? Aku tidak beranjak dari tempatku, memperhatikannya dari balik tirai rumahku. Sekitar tiga puluh menit kemudian aku melihatnya menghela nafas dan melangkah meninggalkan rumahku.

Aku masih bisa mengingat jelas kesedihan dan kekecewaan yang terlihat jelas di wajah dan sorot matanya. Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa aku tidak memberikannya kesempatan untuk bicara denganku? Apa yang sebenarnya kau mau Cho Kyuhyun?

SecretaryWhere stories live. Discover now