"Sorry kak Mia hiks, Sindi engga sengaja hiks."ucapnya dengan mata berair.

Mia tidak bisa mengontrol emosinya, kenapa cewek itu yang menangis bukannya kebalik? Drama murahan.

"Lo kalo jalan liat-liat dong! Di kira gak panas apa?!"sentak Mia emosi.

"Hiks, hiks maaf kak gak sengaja."

Semua orang yang berada di kantin menatap kasihan pada Sindi yang terus menangis, dan mencemooh Mia dengan tidak-tidak.

Membuat Mia harus meredam emosi yang bergejolak sebentar lagi. Apa mata mereka buta, untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Gak usah nangis bisa?! Suara lo berisik mengganggu gendang telinga gue!"

"Hiks sini h-hiks tangannya supaya hiks gak melepuh hiks a-aku siram air d-dingin hiks."

Sindi ingin meraih tangan Mia, sambil mengambil Aqua yang sudah ia bawa dari tadi di sakunya.

Mia menepis tangan gadis itu kasar, melihat sang empu tengah membuka tutup botol Aqua itu. Menggelengkan kepala seraya memakinya dalam hati.

"Stupid!" Batinnya.

Byur!

Bukan mengenai lengan Mia, gadis manis itu malah menyiram baju Dirga yang baru saja menghampiri meja mereka.

Semua orang membeku di tempat, termasuk Mia yang hampir keluar matanya. Tangan gadis manis yang memegang botol Aqua itu bergetar takut.

"Don't touch her, or I'll break your bones."suara bariton Dirga terdengar dingin, membuat yang lain membeku.

***

Di pintu kantin terdapat inti Savire, melihat keributan yang di buat oleh Sindi.

"Tangan Adek gue melepuh! Gue harus ke sana."ucap Rico cemas yang sedari tadi mengamati adiknya.

Zico mencegahnya. "Gak perlu."

"Lo gila bang, gimana bisa gue diem disini sedangkan Adek gue kenapa-napa!!"

Rico menatap abangnya tak percaya, ia kira Abang sulungnya ini sangat menyayangi adik perempuannya. Zico hanya memutar bola matanya malas.

"Lihat aja habis ini."

Rico menuruti hanya diam sambil melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Terlihatlah Dirga terkena siraman air untuk melindungi Mia.

"Anjay, ngeri banget muka Dirga."heboh Raffi.

Zidan menimpali. "Dia emosi kayanya."

"Don't touch her, or I'll break your bones. Gila, gila." Raffi menirukan ucapan Dirga.

"Apa artinya?"ceplos Rico dengan muka polos.

Membuat yang lain menatapnya cengo, sedangkan Albian hanya memasang wajah dingin menatap Mia dengan rahang mengeras.

"Hm, lo translate di google aja, Ric."usul Raffi.

"Kayanya Dirga suka deh sama Adek lo berdua."ucap Jovian asal seraya menatap si kembar.

"Itu urusan mereka!"balas Zico datar.

Sebelum Rico membuka mulut, di sela lebih dulu oleh Albian dengan nada suara terlihat marah. "Gak bisa! Mia masih tunangan gue!"

"Bukannya lo gak cinta sama Mia bos? Dulu lo pernah bilang gini 'Mana mungkin gue kan sukanya sama Sindi' gitu kan, udahlah bos biarin Mia bahagia dengan orang yang dia cinta. Lo gak boleh egois. Apa sekarang lo cinta sama Mia, gara-gara perubahannya?"saut Raffi si ketos panjang lebar.

Albian bungkam, tapi dia kan sudah putus dengan Sindi apa salahnya. "Gue udah putus sama Sindi."

Teman-temannya terkejut, "kapan lo putus sama Sindinya?"tanya Jovian.

"Kemarin."

"Kenapa bisa putus?"kali ini Zidan bertanya.

"Gue gak cinta sama dia, gue cintanya sama Mia."

Bugh

Tinjuan maut di layangkan di pipi Albian oleh Zico sehingga pipi ketua Savire itu mengeluarkan darah.

"Brengsek! Lo udah nyakitin dua hati sekaligus."bentak Zico sangat marah.

"Udah bang, kendaliin emosi lo! Ingat dia masih temen lo"suruh Rico menenangkan abangnya.

Napas Zico tidak stabil, sehingga dada bidangnya naik-turun. Albian tidak melakukan perlawanan ia hanya mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

Yang lain juga tidak ikut campur, karna takut bukan tidak setia kawan. Mereka juga shock baru pertama kali melihat Zico semarah itu.

"Albian!"panggil Dirga dengan suara rendah, membuat atensi menatap Albian.

"Urus pacar lo ini! Dan kasih tahu mulai sekarang jangan pernah gangguin milik gue!"

Albian hanya menatap dingin Sindi yang juga menatapnya dengan pandangan seakan-akan dirinya tersakiti. Namun, setelah itu Albian langsung pergi meninggalkan kantin.

Membuat banyak tanda tanya di kepala mereka, tumben ceweknya tidak di bela. Biasanya maju paling depan untuk melindungi Sindi.

Sindi hanya menatap punggung Albian dengan tangan terkepal kuat. Dirinya berharap Albian akan mencampuri dan membelanya.

TBC

#MIACANTIKNODEBAT!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#MIACANTIKNODEBAT!

KALIAN TIM MANA?

1. MIALBIAN

2. MIADIRGA

kalian jahat banget gak vote, and komen!😡😡

spam next 👉🏻

Buah manggis, buah kedondong. Kakak cantik mau vote nya dong😋💕

TRANSMIGRASI MIA [END]Where stories live. Discover now