BRIDGE💜③

90 4 0
                                    

Angin pagi berdesir lembut dan terasa hangat...

Semua terdiam memandang Pangeran Siegfried, berbagai macam pertanyaan berputar dalam benak mereka.

" Putri Zetta." panggil Ratu Odette.

" Ya, Kak? " embusan angin seolah-olah mempermainkan rambut keriting merah panjang Putri Zetta dan membelai wajah Namjoon. Hm, wangi...

" Ah...maafkan aku, Pangeran Namjoon."

" Tidak apa-apa, Tuan Putri." senyum Namjoon dengan menggeleng cepat, Putri Zetta sedikit tersipu.

" Ehm..." Taehyung berdeham.

" Wae? " Namjoon melotot, Taehyung menyeringai.

" Ada apa, Kak? " Putri Zetta melihat Ratu Odette memandang Pangeran Siegfried tanpa berkedip dan pipinya sedikit merona tetapi bukan karena terkena cahaya matahari.

" Tolong kau tuntun adik-adikmu dan para Pangeran bersama kuda-kuda kecuali Phutih untuk kembali ke Istana Swan, aku ingin berbicara dengan Pangeran Siegfried." pinta Ratu Odette.

" Baik, Kak." bibir Putri Zetta tersungging senyuman.

" Tolong jangan terlalu lama berada di sini, Kak. Saat ini Baron Von Rothbart memang sedang terlelap, tetapi Odile sering mengawasi." Putri Caltha mengingatkan.

" Aku segera kembali ke Istana setelah semuanya selesai, tetap menunggu dan jangan pernah meninggalkan Istana."

" Ha-hati-hati dan ce-ce-pat kem-bali, Kak..." cemas Putri Anggrek, Ratu Odette tersenyum dan mengangguk.

" Ayo, semuanya..." Putri Zetta mengajak para Putri dan B7S untuk pergi meninggalkan Ratu Odette bersama Pangeran Siegfried, Seokjin sempat melirik ke arah Ratu Odette.

Apa yang kupikirkan? Mereka berdua telah ditakdirkan bersama, benang merah sudah mengikat jari kelingking mereka berdua. Mustahil benang merah itu bisa terputus sendiri seperti cerita dalam salah satu serial drama...gundahnya.

" Kenapa, Hyung? " tanya Hoseok.

" Tidak, tidak ada apa-apa..." kikuk Seokjin, Hoseok menatap bergantian Hyung-nya dengan Ratu Odette dan Pangeran Siegfried.

" Tuan Putri, apakah kuda ini milik anda? Jika benar, silakan anda menaikinya." tawar Namjoon.

" Ya, tapi sebaiknya kami berjalan kaki karena jarak ke Istana tidak terlalu jauh." tolak Putri Zetta.

" Kalau begitu kita bersama-sama..." Jimin bersiap-siap turun.

" Jangan, meskipun jarak perjalanan ke Istana tidak jauh tetapi pasti melelahkan bagi kau yang sudah berubah menjadi sosok seperti ini." cegah Putri Caltha.

" Tetapi..." ragu Hoseok.

" Tidak apa-apa, Pangeran." sela Putri Azalea, ia memandang ramah Hoseok dan membuat Hoseok salah tingkah.

" Biar aku tuntun kuda milikku sambil berjalan kaki, jadi kalian tidak perlu merasa canggung." Putri Pansy mengambil tali kekang dari mulut Taehyung dan sedikit menepuk pelan punggungnya, Taehyung termangu.

" Tetaplah di situ, Pangeran." Yoongi sedikit merasa jengah ketika Putri Linnea meraih tali kekang dari kuda yang ditunggangi olehnya dan berjalan di depan.

" Pa-Pange-ran ti-dak per-lu tu-run." muka Putri Anggrek bersemu merah.

" Baik, Tuan Putri." Jungkook tersenyum.

" Kuda milikku tidak ada, berarti masih ada di Istal Kerajaan." celetuk Putri Akina.

" Maafkan hamba, Tuan Putri. Tadi malam hamba menunggangi kuda milik Yang Mulia Ratu." Seokjin menundukkan kepala.

MASTERPIECE Swan Lake EinundzwanzigWhere stories live. Discover now