CHAPTER 12

926 68 14
                                    

Ebook ini sudah Dirilis, Postingan ini hanay sekedar preview ya. Yuk diorder !

I TRAP YOU, YOU TRAP ME

Gadis dengan jaket kulit itu akhirnya memasuki pintu rumah tepat pukul 12 malam, ia pulang cukup larut dengan matanya yang masih terlihat sembab sehabis menangis. Ia berjalan dengan langkah gontai yang letih, semangatnya seakan dibawa pergi setelah ia memasuki pintu rumah. Seolah dirumah ini terdapat seekor iblis yang memakan semua harapan yang ia punya, sehingga rona tak bahagia itu terpancar lagi dari wajahnya. Lalisa menghela nafasnya, berjalan beberapa langkah menuju dapur demi mencari segelas air putih untuk hilangkan dahaga.

"Kamu baru pulang ?" Lisa terkejut, ketika Kim Jennie bertanya. Gadis itu tengah duduk di meja makan sambil mengupas kulit apel dengan pisau kesayangannya itu. Pisau lipat antik yang sangat mengkilat. Pisau yang sama dilihat Lisa ketika Jennie hendak menikam urat nadinya saat ia pindah kerumah itu pertama kali.

"Iya" jawab Lisa singkat tanpa basa basi. Ia beralih kemeja dapur, mengambil sebuah gelas lalu mengisinya dengan air putih. Sembari ia meminum air digelasnya, kedua mata Lisa tetap tersangkut pada Jennie.

Apa gerangan yang terjadi hingga Kim Jennie keluar dari kamarnya. Ia bahkan terlihat berbeda malam ini. Duduk dengan tatapannya yang anggun, rambut coklat gelapnya itu ia gerai begitu saja serta gaun tidurnya yang tipis dan halus berwarna hitam tembus pandang, menontonkan secara gamblang lekuk pinggangnya yang indah. Bahkan garis punggung yang menawan itu membayang dari pakaian tipis yang tembus pandang itu. Manusia manapun pasti akan meneguk ludah ketika ia melihat sosok panas dan mempesona itu, bak seekor iblis yang diberikan sayap seorang malaikat surga. Damn it, pesonanya mampu membuat siapapun bertekuk lutut tapi mematikan. Pikiran Lisa terasa kosong, pertarungan itu lebih dulu menerjang pikirannya. Padahal biasanya dia akan menghindari siapapun dan tak akan pernah keluar dari kamarnya yang selalu tertutup itu, lihat lah sekarang apa yang dia lakukan ? Berkeliaran dengan tubuh panasnya seakan dia benar-benar menanti kepulangan Lisa kerumah.

Hindari gadis itu Lisa. Jangan dekati dia, jangan dengarkan suaranya, jangan lihat tubuhnya, jangan tatap matanya ! Dia psikopat, seduktif dan manipulative ! Dia pasti juga memiliki rencana. Jika tidak kenapa dia tiba-tiba ingin bicara denganmu ? Pikir Lisa ! Pikirkan ini baik-baik ! Begitulah suara didalam benak Lisa menjerit.

Namun sebagian dari hatinya juga berkata, Tidak Lisa.. Kau sudah berjanji dengan Rosseane, inilah saat yang tepat untuk mendekatinya. Ini adalah timing yang benar, kau hanya perlu dekat dengannya dan cari tahu apapun tentang hidupnya. Ini demi Rosseane-mu. Demi Park Chaeyoung dan kebahagiaan kalian. Dia bukan apa-apa dibandingkan kebahagiaanmu menikahi Rosseane setelah ini. You can do it ! Dan kau melakukan ini semua hanya karena Rosseane. Tidak lebih, tidak kurang !

Air putih rasanya tak sanggup meringankan beban mental gadis berambut pendek itu. Jiwanya berkecamuk membuatnya gelisah dan berkeringat. Ia mendadak butuh alkohol untuk menekan pikirannya sendiri. Tangan panjangnya menjangkau pintu kulkas, ia keluarkan sebotol bir dingin dari sana lalu membuka tutupnya dengan gigi. Glek, glek glek, glek, tak tau arah lalu menenggak sebotol bir itu membabi buta.

"Aku harus lakukan ini, aku harus."

"Anggap saja ini adalah sebuah panggung teater dan aku sedang memerankan sebuah tokoh diatasnya. Ini bukanlah diriku."

Kilat mata Lisa seketika berubah setelah ia menenggak bir dengan gila. Tatapan maskulin itu terpancar dari kedua bola matanya. Ia seolah bertukar mode, dari seorang Lalisa Manoban yang setia, berubah menjadi seorang Lisa yang liar dan menggigit. Gelanggang adalah miliknya sekarang, didalam pikirannya semua ini hanyalah sebuah panggung, hingga ia akan lupa dengan siapa dirinya ketika ia sedang berperan dalam misi yang dititahkan oleh Rosseane padanya.

FIREFLIES [EBOOK]Where stories live. Discover now