BAB 9: Young Father

Start from the beginning
                                    

"Wah, aku jadi penasaran seperti apa wajah pacar Jin Hyung." Suga Hyung tertawa mendengar perkataan ku.

"Ck, ada apa Hyung tertawa?" Tanya ku dengan kesal.

"Tidak, kau lucu, ayo sarapan kau harus banyak makan agar keponakan ku tumbuh sehat di sana." Aku mengangguk senang, mereka menganggap anak ku adalah keponakan mereka, yang bahkan tidak memiliki tali persaudaraan.

"Jin Hyung, lalu apa mereka tidak akan kesini lagi?" Aku masih penasaran, apa ia setampan Jin Hyung?

"Tidak, mereka punya proyek besar dan itu cukup lama untuk mereka tangani." Jawab Jin Hyung dengan santai.

Aku iri, sebegitu percaya nya Jin Hyung dengan pacar nya itu.

"Jika kau berpikir dia akan selingkuh kau salah, bahkan pacar nya itu sudah melamar nya, hanya menunggu waktu yang tepat untuk menikah."

Aku tambah iri.

Aku makan dengan lahap, tentu Suga Hyung dan juga Jin Hyung makan dengan lahap, sesekali Jin Hyung memarahi Suga Hyung untuk tidak terlalu sering berkelahi dengan para pelanggan.

Hari ini aku ada les bimbel, sehabis sarapan aku langsung les bahasa Mandarin, hanya perlu mempermudah aksen nya.

Sebelum pergi bimbel, aku masih harus minum susu dan juga melakukan aktivitas olahraga ringan agar tubuh ku sehat dan juga anak ku kuat.

Walau sering di omeli oleh para Hyung karena aku sering olahraga namun tetap saja mereka mengizinkan ku.

Terlebih Suga Hyung, ia akan memenuhi semua nya, seperti kakak yang royal untuk adik nya dan selalu menerima siraman rohani dari Jin Hyung.

"Jangan terlalu berat sayang untuk olahraga nya, susu mu ada di situ, Hyung tidur dulu." Aku mengangguk menjawab perkataan Suga Hyung.

Sedangkan Jin Hyung, ia sudah duduk di depan tv, bukan untuk menonton tapi bermain game.

Selain Jhope Hyung, aku dan tiga bujangan tua sangat menyukai game dan itu membuat Jhope Hyung geleng-geleng kepala.

Dan yang lebih maniak adalah Jin Hyung, ia sangat menyukai game dan bisa sampai pagi jika ia libur.

Kemarin, aku melihat postingan Yugyeom bersama pacar nya yang baru, ck! Dasar buaya, bersyukurlah aku telah putus dengan nya, pada akhir nya ia memperlihatkan siapa dia sebenarnya.

Dia ayah yang buruk untuk anak nya di masa depan nanti, dan untuk anak ku, aku adalah ayah dan juga ibu nya, walau tidak bisa ku pungkiri darah Yugyeom ada di nadi diri nya.
.

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul 5 sore, dan aku ketiduran habis belajar bimbel.

Mungkin kelelahan karena olahraga padi tadi, tanpa aba-aba aku bangun, mengingat hari ini para Hyung mengajak ku menonton bersama.

Aku segera bergegas untuk mandi dan segera keluar, tak berselang 20 menit aku selesai mandi.

Bisa di bilang jika aku adalah tipe orang yang akan mandi sangat lama, namun karena hari ini hari spesial aku dengan cepat melakukan ritual mandi ku, agar mereka tidak perlu lama menunggu.

Aku tidak tahu ingin menjabarkan rasa bahagia ku bagaimana, tapi dengan ada nya mereka aku bahagia, walau bukan saudara kandung bahkan tak punya ikatan darah, mereka menyayangi ku setulus hati mereka.

Dan aku berdoa, semoga mereka selalu ada untuk ku.

Egois? Tentu aku egois, aku masih labil dan aku tahu hal itu seperti serakah namun, sesungguh nya aku tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

Aku seperti memanfaatkan kebaikan mereka, namun aku tidak bisa memungkiri hal itu, aku hanya butuh seseorang untuk berada di samping ku.

Aku tahu ini salah, namun ini terjadi akan kesalahan ku, maafkan aku Hyung, tapi ku mohon aku hanya butuh seseorang sebagai pengganti orang tua ku.

Tok! Tok! Tok!

"Sayang, ada apa?"

Aku segera menghapus air mata ku, aku tak ingin mereka menjadi semakin khawatir, aku tidak ingin tambah merepotkan mereka.

Suatu hari nanti aku akan membantu kalian Hyung, di saat aku sukses nanti.

Walau sudah mempunyai anak di usia ku yang masih belia, bukan berarti aku harus menyerah dalam mengejar mimpi.

Tidak semua hal baik berujung baik, akan ada saat kita jatuh di saat kita terlalu tinggi dan merendahkan orang lain.

"Sebentar Hyung."

Kriet!

"Kenapa lama sekali? Kau tidak apa sayang?" Tanya Jhope hung dengan wajah nya yang sangat khawatir.

"Jungkookie tidak apa-apa Hyung, ayo." Ujar ku dengan wajah tersenyum riang.

Ku mohon, pertahankan kebahagiaan ini Tuhan, ku mohon!!

——————————

cover by pinterest

insta: @hellbeev

Young Father [END]Where stories live. Discover now