BAB 3: Young Father

2.8K 314 7
                                    


Note: don't plagiarize!!

----------

Setelah kejadian penolakan dari Yugyeom, aku tidak menghubungi nya atau pun kembali untuk meminta pertanggung jawabannya

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Setelah kejadian penolakan dari Yugyeom, aku tidak menghubungi nya atau pun kembali untuk meminta pertanggung jawabannya.

Sudah satu minggu, aku tinggal di rumah bersama ayah dan ibu namun ada satu hal yang berubah. Ayah dan ibu bertingkah bahwa aku tidak ada di rumah dan itu sangat membuat ku sangat sakit hati.

Selama seminggu ini, aku membuat satu keputusan nekat.

Bukan untuk mengeluarkan bayi ini, tapi untuk pergi dari sini agar ayah dan ibu tidak semakin malu.

Aku berencana untuk pergi dari sini, semua yang ku miliki dari berbagai koleksi action figur ku jual bahkan mobil hadiah dari paman sudah ku jual.

Aku tidak berani mengambil sepeser pun uang dari ATM yang di berikan ayah saat aku sekolah.

Mengenai sekolah, semua nya tahu, aku tidak tahu siapa yang memberi tahu namun aku sudah berhenti sekolah sejak aku di permalukan oleh pacar baru Yugyeom.

Saat ini ayah dan ibu sedang keluar, aku telah menyelesaikan semua nya, aku mengurus semua nya sendirian tanpa sepengetahuan mereka.

Aku sudah siap untuk berangkat.

Tabungan ku sanggup sampai aku melahirkan anak ini.

Dan tujuan ku adalah China.

Di negara China, pasangan LGBT sudah menjadi hal biasa bagi mereka, karena itu aku ingin kesana dan hidup mengurus anak ku sendiri tanpa bantuan orang tua ku.

Dan aku bersyukur jika di sana ada salah satu rumah yang di sewa, dan pemilik serta isi nya adalah orang Korea, itu membuat ku sedikit tenang mengingat aku memiliki kendala dalam berbahasa.

Aku hanya membawa satu koper kecil dan juga ransel hitam kecil, aku meninggalkan pesan untuk ayah dan juga ibu ku.

Aku yakin mereka tidak akan bersedih.

Untuk apa bersedih akan kepergian ku, mengingat aku yang membuat mereka kecewa.

Aku turun, menaruh kertas kecil di ruang kerja milik ayah, mengatakan bahwa aku minta maaf membuat mereka kecewa.

Pesawat ku akan berangkat pukul 10, dan sekarang kurang dari 30 menit akan take out.

Aku segera mempercepat langkah kaki ku, untuk terakhir kali aku menatap rumah tempat diri ku tumbuh hingga saat ini.

Young Father [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora