BAB 6: Young Father

2.6K 305 11
                                    

Note: don't plagiarize!!

----------

Setelah pulang dari rumah sakit, aku langsung di beri ceramah oleh Jin Hyung, bahkan Jhope Hyung yang selalu tersenyum dan membela ku di saat Jimin Hyung menggoda ku, kali ini ia lebih memilih berpihak pada Jin Hyung

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Setelah pulang dari rumah sakit, aku langsung di beri ceramah oleh Jin Hyung, bahkan Jhope Hyung yang selalu tersenyum dan membela ku di saat Jimin Hyung menggoda ku, kali ini ia lebih memilih berpihak pada Jin Hyung.

"Mulai hari ini, kau di larang menyentuh apa pun di rumah ini, kau hanya perlu makan dan istirahat, paham?" Tanya Seokjin menatap Jungkook yang sudah berkaca-kaca.

"Tapi- aku tidak bisa hanya diam saja Hyung." Jawab Jungkook dengan pelan, sangat pelan.

Aku tidak ingin menjadi beban mereka, walau aku membayar sewa kamar namun tetap saja, selama ini biaya makan ku di tanggung mereka.

Tes! Tes!

Air mata jatuh dengan meluncur bebas dari mata bulat Jungkook.


Suga yang melihat hal itu tidak tega, kemudian ia membawa Jungkook ke pelukan nya.

"Hanya menyapu! Okay?" Ujar Suga dan menatap yang lain.

"Selain itu tidak boleh, kau tidak ingin malaikat kecil mu terjadi apa-apa bukan?" Tanya Jimin dengan lembut.

"Um.. Hikss, aku.."

"Tidak ada negosiasi, hanya itu dan akan selalu seperti itu, atau tidak sama sekali." Tegas Suga.

Di antara mereka Jungkook lebih takut dengan Suga di banding yang lain.

Jungkook mengangguk menandakan ia mengerti akan perkataan Suga.

Tangisan Jungkook berhenti, dan di gantikan dengan dengkuran halus di balik pelukan Suga.

"Astaga, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika ia menginap di tempat lain, aigoo." Ujar Jhope melihat Suga yang bersusah payah menggendong Jungkook ala bridal.

Walau kecil, Jungkook itu berisi tidak lupa ia sedang hamil, berat badan nya naik begitu drastis.
.

.

.

.

Hujan turun dengan deras, petir menyambar kesana kemari, waktu menunjukkan pukul 5 pagi.

Suasana seperti ini akan sangat bagus di gunakan untuk tidur dan bergelung dalam selimut yang tebal dan juga sangat hangat.

Namun, Suga yang saat itu tidak tidur entah apa yang ia lakukan, saat akan kembali ke kamar ia melihat lampu dari arah dapur menyala.

Young Father [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora