-Ending-

4.5K 403 41
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



“Apa? Renjun belum kembali? Memangnya kemana perginya bi?” Jeno terkejut ketika mendengar bahwa Renjun pergi dari rumah dan belum kembali samapi selarut ini, ibunya sangat khawatir.

“Aku juga tidak tahu, ku pikir dia pergi mencari mu seperti biasanya tapi malah tidak ada. Astaga! Kemana perginya anak itu? Ini sudah malam.” Ucap Wendy tampak jelas raut khawatir di wajahmu wanita yang merupakan ibu dari kekasihnya.

Jeno mencoba memenangkan Wendy, “Bibi tidak perlu khawatir, aku akan mencarinya. ” Ujar Jeno lantas melangkah pergi keluar untuk mencari Renjun di sekitar komplek dan juga taman dekat sini, mungkin saja Renjun ada di sana atau ke sasar di suatu tempat. Wendy berharap semoga Jeno kembali dengan putranya itu.

Jeno mulai mencari Renjun ke sekeliling komplek rumah mereka sembari meneriaki nama sang kekasih siapa tahu Renjun dengar dan menjawab panggilan Jeno.

“Renjun-ahh! Kau dimana?! Renjun!” Teriak Jeno namun tak ada tanda-tanda kemunculan Renjun. Di taman pun juga tidak ada, entah kemana  Renjun pergi hingga selarut ini belum kembali.

Tiba-tiba ponsel Jeno bergetar, dia langsung menjawab telponnya, siapa tahu itu dari Renjun atau orang yang menemukan Renjun.

“Halo..”

“Kau pasti sekarang sedang mencari Renjun bukan?”

Jeno kenal dengan suara ini. Rahangnya mengeras seolah tahu bahwa hilangnya Renjun pasti ada hubungannya dengan si penelepon.

“Kau! Apa yang kau lakukan pada Renjun?! Dimana dia?”

“Tenang saja, dia aman bersama ku.”

“Apa mau mu?! Lepaskan Renjun!”

“Baiklah, aku akan melepaskan Renjun, asal kau mau bertunangan denganku.”

“Kau gila! Aku tidak mau!”

“Baiklah kalau kau tidak mau, maka jangan harap bisa bertemu dengan Renjun lagi.”

Sambungan itu terputus secara sepihak.

“Halo! Halo! Sial!”

Jeno mengepalkan tangannya erat-erat, dia tidak menyangka jika Hana akan melakukan hal gila semacam ini, sungguh kekanak-kanakan sekali dan lagi dia harus segera menyelamatkan Renjun. Entah bagaimana keadaan sang terkasih saat ini, tentu Jeno khawatir.

“Renjun, tunggu aku.” Ucap Jeno dan pergi dari taman.

Jeno duduk diam di dalam kamar, ia berpikir bagaimana caranya akan menyelamatkan Renjun sedangkan kini dia sendiri tidak tahu dimana tempat Hana menyekap Renjun. Jeno berpikir cukup lama, kemudian teringat akan sesuatu. Jeno langsung berdiri dan keluar dari kamarnya. Jisung yang sedang membersihkan meja makan sampai kaget karena kakaknya itu tiba-tiba keluar dari dalam kamar.

My Innocent Boyfriend ✔Where stories live. Discover now