-05-

3.8K 470 28
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



»»——⍟——««




Setelah berkutat dengan peralatan rumah sejak pagi, akhirnya Jeno bisa sedikit beristirahat sebab semua pekerjaannya telah selesai hanya tinggal mencuci piring dan mengelap meja. Namun, lelaki yang memiliki mata mirip bulan sabit itu sedikit heran, seba sang adik dan Renjun tak kunjung kembali, entah kemana mereka.

Jeno sedikit tersentak kaget, kala tiba-tiba pintu rumahnya terbuka menampakkan sosok Jisung yang datang dengan dua kantung plastik berisi bahan makanan selama satu bulan, sabun dan kebutuhan yang lainnya. “Hyung aku pulang.” Ucap sang adik, Jeno yang tadinya mengelap meja di ruang tengah langsung menghampiri sang adik dan mengambil alih semua belanjaan yang ada di tangan Jisung.

Jeno meletakkan semua belanjaan itu di atas meja, sedang Jisung berniat untuk menutup pintu rumahnya kembali, akan tetapi Jeno menghentikan gerakannya dan menatap ke luar, Jisung sedikit bingung sebab sang kakak seperti tengah kebingungan mencari sesuatu.

“Hyung, sedang mencari apa?” Akhirnya Jisung menyuarakan isi dalam benaknya.

“Renjun, kenapa dia tidak bersama denganmu?”

Jisung mengerutkan kening, seingatnya ia pergi sendiri ke mini market, “Hyung, aku tidak pergi bersama Renjun Hyung.” Jisung mencoba mengingatkan sang kakak.

“Bukan, maksudku, aku tadi menyuruh Renjun untuk menyusul mu ke mini market, apa kau tidak bertemu dengannya?” Jeno mulai khawatir, pasalnya Renjun itu ceroboh.

“Tidak Hyung, aku tidak bertemu dengannya.” Ucap Jisung juga mulai gelisah sebab yakin pasti terjadi sesuatu dengan kakak teman sekelasnya itu.

Jeno sudah menduga hal ini, Renjun itu sangat ceroboh dan selalu merepotkan Jeno, entah pergi kemana sebenarnya bocah itu, “Aku akan mencarinya, kau tunggu di rumah saja siapa tahu dia kembali kesini.”

“Baiklah Hyung.”

Jeno keluar dari rumahnya, entah mulai dari mana ia harus mencari Renjun, hari juga sudah sore kira-kira kemana dia pergi? Harusnya Jeno memang tidak meminta Renjun untuk menyusul Jisung, tapi jika tidak begitu dia pasti akan menganggu pekerjaan Jeno. Ah, memikirkannya membuat kepala Jeno di serang nyeri secara tiba-tiba.

My Innocent Boyfriend ✔Where stories live. Discover now