-09-

3.4K 388 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




**✿❀ ❀✿**

“TIDAK BOLEH!” Jeno menarik Renjun agar sang pria berdiri dan berdiri di sampingnya, dia menatap Jaemin sinis.

Jaemin tidak mau kalah, dia juga menarik tangan Renjun supaya pria itu lebih dekat dengan dirinya. “Memang kenapa tidak boleh?! Kau bukan siapa-siapa Renjun, lantas kenapa kau melarang ku untuk menjadikan Renjun sebagai kekasih ku?!” Ucapan Jaemin itu bagaikan tembakan yang tak terelakan bagi Jeno. Renjun pun kini juga menunggu, alasan apa yang akan Jeno berikan kepada dirinya.

“Itu karena... Karena...”

“Karena apa?! Kau sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan ku, bukan? Jadi lepaskan Renjun dan biarkan dia bersamaku.” Jaemin melepaskan tangan Jeno yang menggenggam erat tangan Renjun, lantas ia bersiap untuk membawa Renjun pergi dari sana.

Renjun merasa kecewa sebab ternyata Jaemin benar, Jeno sama sekali tidak menyukai dirinya, Renjun sepertinya harus segera sadar akan hal ini. Sebelum Renjun pergi, ia sempat menatap Jeno dengan sorot mata sedih, kemudian mengikuti langkah Jaemin yang membawanya menjauh.

Namun, langkah Renjun terhenti sebab mendengar suara lantang Jeno yang berhasil membuat hatinya berbunga-bunga. “Itu karena aku mencintai Renjun!” Ya, Jeno akhirnya mengakui jika ia mencintai Renjun.

“Ya! Aku mencintai Renjun! Aku sangat mencintainya dan aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan Renjun karena dia hanya milikku!” Jeno berjalan cepat kearah Renjun dan kembali menarik pria itu ke sisinya.

Jaemin tiba-tiba tertawa, membuat Renjun dan Jeno bingung. “Hei! Kenapa kau tertawa?! Kau pikir aku sedang bercanda apa?!” Kesal Jeno mendengar suara tawa Jaemin yang menyebalkan.

“Akhirnya kau mengakuinya juga.” Ucap Jaemin setelah selesai tertawa. Jeno menatap laki-laki itu bingung begitu juga dengan Renjun.

“Nana, apa kau tiba-tiba sakit jiwa? Apa kita perlu ke dokter?” Ucap Renjun yang khawatir dengan perubahan sikap Jaemin.

“Tidak, aku baik-baik saja, Ren.” Jelas Jaemin, Renjun ini benar-benar lucu dan sulit membaca keadaan.

“Apa maksud ucapan mu itu?” Kini giliran Jeno yang bertanya.

“Akhirnya kau mengakui jika kau mencintai Renjun, itu bagus jadi sekarang aku bisa pergi, selamat untuk kalian berdua.” Ucap Jaemin lalu menepuk bahu Jeno dan tersenyum.

Jeno mengerti sekarang, apakah Jaemin sengaja melakukan ini? Apakah dia tahu jika sejak tadi Jeno terus mengikuti mereka? “Hei! Apa kau sedang mengerjai ku?”

Jaemin tersenyum. “Kau pikir saja sendiri.” Ucap Jaemin lalu pergi dari sana.

“Hei! Dasar anak itu!”

Sebenarnya Jaemin tidak sedang mengerjai Jeno atau bahkan tahu jika Jeno ada di sana tadi, dia benar-benar menyukai Renjun dari lubuk hatinya yang paling dalam. Selama ini, dia hanya berani memandang Renjun dari jauh, memberikan sesuatu secara sembunyi-sembunyi. Saat ada kesempatan untuk dekat dengan Renjun, Jaemin tentu saja tidak tinggal diam, tapi ketika melihat mata Renjun yang berbinar dengan pengakuan Jeno lalu melihat betapa Jeno begitu mencintai Renjun, dia memilih untuk mengalah saja, toh cinta tidak harus memiliki bukan? Jaemin berbesar hati.

My Innocent Boyfriend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang