179 - Prestise

32 6 0
                                    

BAB 179 - PRESTISE

Patriark Shen Hong dari Klan Suci hanya bisa tersenyum di permukaan dan berbicara dengan wajah pucat,
"Saudara Huyan pasti bercanda. Klan Suci telah berbagi kehormatan dan aib dengan Kota Glory, mengapa kami mesti memberontak?"

"Haha, kalau begitu aku bisa beristirahat dengan tenang."
Patriark Huyan Xiong dari Klan Huyan tertawa ngakak.

Meskipun mereka masih bersikap sopan, para petinggi dari berbagai Klan tidak lagi berbicara satu sama lain dengan begitu keras. Mereka bisa merasakan aura permusuhan. Para Patriark ini semuanya adalah rubah tua, mereka samar-samar bisa merasakan bahwa hubungan antara Klan Angin Salju dan Klan Suci makin memburuk secara ekstrim.

Patriark Huyan Xiong adalah tangan kanan Tuan Kota, jadi tindakannya saat ini pasti dimaksudkan untuk menguji Klan Suci. Dan reaksi dari Klan Suci begitu kontras, mereka jelas telah bersiap jika nanti terlibat dalam suatu pertempuran.

Nie Li, Ye Xiu dan Ye Shuo, semuanya memantau dagelan ini dari meja perjamuan milik tuan rumah di panggung atas.

Ye Shuo menggelengkan kepalanya dan menghela nafas,
"Kakak Huyan sepertinya sedang terburu-buru, tapi dia tahu apa yang dia lakukan. Tadinya, dia hanya menguji Klan Suci. Ternyata Klan Suci memang tega untuk memberontak!"

"Patriark Shen Hong memiliki karakter yang tamak, dia sudah mengincar posisi Tuan Kota sejak lama. Jika tidak, dia tidak akan membiarkan hal memalukan itu, Shen Yue, mendekati Yun'er."
Ye Xiu menghela nafas. Bahaya terbesar dari Klan Angin Salju adalah bahwa Tuan Kota, Tuan Kota Ye Zong, tidak memiliki putra, hanya seorang putri. Meskipun ia memiliki Ye Han sebagai anak angkatnya, namun pengkhianatannya terhadap Tuan Kota Ye Zong, membuat Klan Angin Salju jadi malu.

Nie Li sedikit tergerak. Dia tidak mengira kalau ayah Huyan Lanruo ini akan punya kebebasan seperti itu, hingga diizinkan mengetahui rahasia pengkhianatan Klan Suci. Dari kelihatannya, orang dapat melihat betapa besarnya kepercayaan yang diberikan Tuan Kota Ye Zong kepada Patriark Huyan Xiong.

Suasana aula sekarang tidak seberisik seperti tadi. Patriark Shen Hong melihat sekeliling, dan samar-samar bisa merasakan bahwa semua pandangan sinis sedang mengarah pada Klan Suci. Patriark Huyan Xiong memperingatkan Klan lain bahwa hubungan Klan Suci dan Klan Angin Salju telah mencapai titik runtuh, dan meminta setiap Klan lain untuk menjaga jarak.

Meskipun Klan Suci juga merupakan salah satu dari tiga Klan Besar, jika mereka diberi pilihan antara Klan Angin Salju dan Klan Suci, maka setiap Klan lainnya akan memilih Klan Angin Salju tanpa ragu-ragu. Orang harus tahu bahwa Klan Angin Salju telah menjadi pemimpin Kota Glory selama beberapa ratus tahun terakhir. Reputasi Klan Angin Salju telah mencapai tingkat yang tak terbayangkan. Itu bukan sesuatu yang bisa diguncang oleh Klan lain.

Patriark Shen Hong dengan dingin menyapu pandangannya ke para Patriark di sekitarnya. Para Patriark semua berpaling untuk menghindari agar tidak beradu pandang.

Patriark Shen Hong mengangkat kepalanya untuk melihat kursi atas aula utama di mana dia melihat Ye Xiu, Ye Shuo dan Nie Li. Wajahnya menjadi gelap dan dengan kikuk mengambil minum.

Awalnya, Klan Suci sudah merancang rencana yang sangat lengkap, jika berhasil dilaksanakan, Klan Suci tidak perlu membayar mahal dan akan mampu menggulingkan posisi kepemimpinan Klan Angin Salju. Tapi sekarang, semua ini telah dirusak oleh campur tangan dari Nie Li yang terkutuk itu.

Patriark Shen Hong tidak mengerti. Mungkinkah Klan Suci adalah musuh Nie Li di kehidupan sebelumnya? Mengapa Nie Li ini selalu melawan Klan Suci? Patriark Shen Hong merasa sangat tertekan.

Sekarang Klan Suci telah terjebak suasana yang canggung, dengan kondisi Klan lain di Kota Glory yang menjaga jarak terhadap mereka, dan penindasan dari Klan Angin Salju yang masih berlangsung, posisi Klan Suci terjepit hanya dalam dua pilihan. Salah satu pilihannya, adalah secara bertahap menurun, dan pilihan lain, adalah berkolusi dengan Serikat Kegelapan untuk meluncurkan serangan balasan.

TALES OF DEMONS AND GODSWhere stories live. Discover now