Aldo

13 4 2
                                    

Kirara membuka matanya

Ia menelisik sekeliling dengan seksama, perlahan tubuh mungil itu bergerak dari duduknya yang meringkuk

Ah, ia tertidur karena kelelahan menangis

Kirara perlahan bangkit dari duduknya dan menuju kasur miliknya

Ia melirik ke arah jam dinding dan menemukan jarum pendek di angka 7, itu artinya ia sudah tertidur sekitar 2 jam lamanya setelah kejadian menyesakkan itu terjadi

Kirara menghela nafas panjang, ia kembali memejamkan mata miliknya yang terlihat bengkak

Ia masih memikirkan wajah laki laki yang datang sebagai Abangnya

Tok tok tok

Sebuah ketukan tiga kali membuat Kirara harus bangkit dari tidurnya, ia penasaran siapa yang mengetuk pintunya di jam segini

Kirara membuka pintu tersebut

Terlihat seorang pria tinggi berjaket hitam berdiri di depan pintu kamarnya, dia Aldo

"Lo ga makan?"
Tanya Aldo dengan nada datar

Kirara tersenyum kecil, apakah anak manusia di depannya ini tidak tau dirinya itu di anggap hantu di rumah ini?

"Tidak"
Jawab Kirara cepat dan hendak menutup pintu miliknya

Buru buru kaki kanan dan tangan kanan Aldo menahan pergerakan pintu tersebut

"Ntar Lo sakit"

"Gua gak peduli"

Aldo mengernyitkan keningnya. Ia heran, jika kebanyakan orang akan keluar dari kamar untuk makan agar tidak sakit, tapi gadis di depannya ini malah diam di kamar tidak makan agar sakit

"Gua maksa"

"Idih siapa lu?"

Buru buru Kirara menutup pintu kamarnya dan menguncinya

Suara ketukan pintu terus berulang menyuruh nya membuka pintu tersebut, namun kirara Acuh akan hal itu

Gadis berambut hitam kecoklatan itu memilih berjalan lunglai menuju kasur empuk miliknya

Kirara menutup kedua matanya dengan tangan kanannya

Ketukan yang berulang tadi tidak lagi terdengar, sekarang hanya terdengar suara percakapan Aldo dan ibunya

"Udah gapapa biarin aja, nanti keluar sendiri kok"

"Tapi mah, kalau Rara gak makan nanti sakit"

"Udah dia kan udah besar, yuk kamu turun makan nanti sakit"

"Haaah"

✨🐬✨

Aldo di depan pintu kamar milik Kirara

Ia masih memandangi pintu berbahan dasar kayu itu, tangannya mengepal keras

Perlahan ia memutar tubuhnya untuk menuruni anak tangga dan menuju ke meja makan

Ia bisa melihat keluarga barunya yang tidak lengkap itu berada di meja makan

Sang ayah angkat yang melihatnya dengan tersenyum kecil, sedangkan sang ibu yang melihatnya dengan binar penuh kesenangan

"Eh Aldo udah datang, yok sini sayang makan"

Aldo membalas perkataan Auberta dengan senyum sekilas dan duduk di kursi miliknya

Auberta dengan cekatan mengambil nasib dan meletakkannya di depan Aldo, lalu mengambil miliknya sendiri

SAHABAT KIRARAWhere stories live. Discover now