19 | BALAP MOTOR (1)

Start from the beginning
                                    

Sepertinya Zeus pernah melihat anak kecil ini tetapi Zeus tidak ingat.

"14 Februari?" gumam Zeus kembali mencoba mengingat-ingat. Tunggu. Sepertinya ada yang aneh dengan tanggal itu, bukan karena tanggal dimana hari valentine tapi Ia mengingat seseorang di masa lalunya.

Zeus terdiam beberapa saat sampai suara dering ponsel menyadarkan lamunannya. Zeus melihat nama Ezra yang tertera di layar ponselnya.

"Halo? Apaan?" tanya Zeus seraya mendudukan dirinya di atas kasur.

"WOI KESINI BURU!! URGENT! URGENT!"

"Apaan sih? Gue ngantuk."

"KE AREA BALAP CEPET! ADA HERA."

Mendengar nama gadis itu sontak Zeus membelakkan matanya terkejut.

"Ngapain dia balapan?"

"Bukan bego. Hera lagi sama Nevan!"

"Nevan siapa?"

"Ze, PLEASE LAH LO SERIUS DIKIT!!"

"INI GUE SERIUS BANGKE!" balas Zeus tak kalah kencang.

"NEVAN KETUA ROURANZ!"

Zeus meremas ponselnya ketika mengetahui pemilik nama itu. Geng Rouranz itu musuhnya, geng yang sudah menyebabkan kakaknya mati.

Zeus langsung memutuskan sambungan secara sepihak kemudian mengambil kunci motornya dengan cepat.

"Mau kemana kamu?!"

"Ada urusan." jawab Zeus tergesa-gesa.

Damar menahannya membuat Zeus menatap Damar dengan tatapan tajam. Jika biasanya Zeus menurut kini lelaki itu sedang di kuasai amarah.

"Urusan apa jam segini?!! Masuk!"

"Gak bisa." Zeus kembali ingin beranjak tetapi lagi-lagi Pria di hadapannya menahannya.

"ZEUS! KAMU NANTANG SAYA?!" bentak Damar tak main-main.

"IYA! SAYA MAU KELUAR, TEMAN SAYA LAGI DALAM BAHAYA!" balas Zeus membentak kemudian Ia langsung pergi dari hadapan Damar, sementara Damar terdiam mematung ditempat.

Awas kamu, Zeus !!

•••

"Gue bilang lepasin!!" teriak Hera memberontak.

"Gak bisa! Liam udah kasih lo sebagai taruhannya, tadi dia kalah balap." jawab Nevan sambil mencekal tangan Hera tambah kencang.

"KAK LIAM!! JANGAN TINGGALIN HERA!!"

"DIEM!"

"SAKIT BERENGSEK!!" teriak Hera dan sedetik kemudian sebuah pukulan dilayangkan ke wajah cantiknya.

Hera memegangi tulang pipi kirinya yang terasa nyeri, air matanya turun begitu saja. Ia sangat takut sekarang.

"Lo sekarang punya gue." tekan Nevan seraya tersenyum miring memandang Hera.

"Zeus.." gumam Hera kecil yang tidak terdengar oleh Nevan, entah mengapa nama cowok itu yang keluar dari mulutnya.

Segerombolan motor datang mengerumuni geng Rouranz. Anggota Keivazro langsung turun dari motornya lalu menatap Nevan dengan tatapan membunuh.

"Lepasin dia." perintah Bejo, tidak ada lagi raut tengil di wajahnya melainkan tatapan menusuk.

"Oh? Ada apa hubungan cewek ini sama lo pada?" tanya Nevan merasa semakin tertarik.

"Lo banci? Main sandra cewek?" desis Ardes ketus.

"Hahaha, dia itu barang taruhan. Sekarang ya punya gue,"

"DIA BUKAN BARANG BANGSAT!!" Ezra langsung maju ingin menyerang namun Panji dan Chico menahannya.

Tangan Hera di tahan oleh beberapa anak buah Nevan. Tak lama kemudian suara deruman motor terdengar.

Zeus melepas helmnya kemudian turun dari motor. Jujur saja sekarang wajah Zeus terlihat menyeramkan dari pada sebelumnya.

Nevan menatap Zeus tak asing. "Lo, ketua Keivazro baru? Pengganti Leandro?" tanya Nevan memandang remeh.

"Kalau iya kenapa? Kalau nggak kenapa?" tanya Zeus balik dengan nada nyolot.

"Orang kayak Leandro aja tewas, gimana sama lo?"

"Lepasin dia." tekan Zeus.

"Sekarang dia itu hak milik gue."

Zeus melirik kearah Hera yang sedang menahan sakit, lutut gadis itu berdarah sedangkan wajahnya juga terluka.

Zeus mengepalkan tangannya hingga buku-buki jarinya memutih. "Gue masih baik, lepasin dia."

"Gue bakal kasih kalau Keivazro ngaku kalah."

"Keivazro gak kalah. Lo pembunuh!" desis Zeus dengan wajah murka.

Nevan tertawa keras. "Gitu? Tapi bukan gue yang bunuh. Lo gak ada bukti."

"LO PEMBUNUHNYA!!" bentak Ezra yang masih di tahan oleh Chico dan Panji.

"Gini deh, main bersih aja. Tanding balapan sama gue. Siapa yang menang, kasih dia." ucap Chico sambil menunjuk Hera.

"Sayangnya gue gak tertarik." jawab Nevan sambil meraih dagu Hera.

"Soalnya cewek ini lebih menarik." lanjutnya.

"Lawan gue kalau gitu," sahut Zeus menantang.

Nevan menoleh kearah Zeus dan tampak berpikir. "Oke. Kalau lo kalah, lo harus keluar dari Keivazro."

Bukannya takut justru Zeus memainkan lidahnya di dalam mulut lalu tersenyum miring. "Oke."

Zeus itu menyukai tantangan dan membenci kekalahan, barang siapa yang menantangnya maka siap-siap saja Ia jatuhkan.

Ia memakai jaket jaket kulit dengan berlambang Keivazro di sebelah dada kanan nya kemudian menaiki motornya.

Tunggu gue, Hera.

°°°

TBC

GIMANA PART INI??

SATU KATA BUAT ZEUS?

SATU KATA BUAT HERA?

AYO BANTU SHARE CERITA INI KE AKUN SOSMED KALIAN ❤❤🙏🙏

AYO SPAM KOMEN !!! RUSUH RUSUH HERE !!!

Seee uu next part !!

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now