Greyfriars Benji

3.9K 514 54
                                    

Original title and story: Greyfriars Bobby by Eleanor Atkinson.

----



Musim dingin dengan tanda-tanda salju yang siap turun selalu menjadi pertanda bahwa harus ada kehangatan yang diciptakan di dalam rumah. Kalau latar cerita ini adalah daratan tanah Eropa dengan kisah-kisah musim dinginnya yang terkenal dan melegenda, maka yang akan menjadi penanda khas sebagai simbol kehangatan dalam rumah adalah cerobong asap berbahan bakar kayu dan sebotol brendi untuk menghangatkan tubuh. Tapi karena yang melakoni cerita musim dingin kali ini adalah Mama, Papa, Kak Lele, Lolo, serta Daegal dan Benji, maka yang akan menjadi icon kehangatan tidaklah cukup hanya dengan cerobong asap dan brendi--yang bahkan tak bisa dinikmati para bayi. Bagi mereka, minimal ada segelas susu hangat, kasur lantai yang empuk, bantal yang disusun di sana-sini, serta selimut bulu tebal yang dipakai untuk menutupi kaki-kaki mungil para bayi. Oh, jangan lupakan juga sebuah buku cerita yang isinya akan dibacakan oleh Mama!

Mama sudah siap dengan posisi nyamannya untuk membacakan cerita saat Kak Lele dan Lolo masih cekikikan kecil karena terlanjur riang. Daegal dan Benji yang ikut merapatkan diri sebenarnya ingin bermain bola dan berlarian ke sana ke mari, tapi sayang sekali kakak-kakak mereka sedang ingin menghemat energi dan memilih untuk berlindung di bawah selimut hangat alih-alih berteriak heboh untuk bola yang mereka lempar. Meski sedikit kecewa, bayi-bayi anjing itu tetap patuh saat kedua kakaknya meminta mereka untuk ikut berbaring dan saling berbagi selimut bulu mungil.

Eh ngomong-ngomong, kenapa segala sesuatunya terlihat lancar dan tenang sekali ya? Seperti tidak ada yang.... mengganggu?

Oh jelas saja, si anggota keluarga dengan titel "anak nakal" sedang tidak ada di rumah karena ada lembur di kantor. Jadi, rencana musim dinginnya anak-anak bisa berjalan dengan lancar dan tenang.

"Nih bayi-bayi dengerin ya, Mama mau cerita tentang kisahnya Bobby si anjing pintar dan gembala tua--"

"YEYYY!!" Chenle berteriak heboh, sementara Logan langsung menerjang buku cerita bergambar yang dipegang mamanya. Anak itu sedang ingin memastikan bahwa telinganya sedang tidak salah dengar waktu mama menyebutkan kata "anjing pintar".

"Eji!! Nan Obi, Eji!!"

Dan seingatnya, anjing pintar di dunia ini hanyalah Benji--soulmate sehidup-sematinya si bayi tampan. Dibandingkan dengan Daegal yang berisik dan hobi menjilati pipinya, Logan lebih suka menunjukkan kedekatan dengan Benji yang kalem dan selalu nurut apa kata kakak manusianya itu. Pokoknya selain dengan Papa Nono, Lolo juga tampak seperti punya kembaran kalau sudah sama Benji!

Hm, ya kalau dipikir-pikir tidak aneh juga, sih. Toh, Benji juga kan mirip Papa Nono si anak nakal:/

"Anjing di sini namanya Bobby ya Lolo, bukan Benji."

Renjun menjelaskan sembari terkekeh lucu waktu Logan terlihat semakin berkerut tak setuju. Ibu hamil itu dengan sayang lantas mengelus si empu nama yang diperdebatkan, membuat puppy berjenis samoyed itu dengan tanggap langsung menjilati jari-jari mamanya.

"Kalau Bobby itu jenisnya skye terrier, kalau Benji--"

"HAWAWAWAWA!!"

Yang baru saja diedukasi mamanya itu langsung menyuarakan jurus singa andalan, lengkap dengan gelengan kepala sebagai ekspresi tambahan. Chenle yang melihat ekspresi marah dan tak terima sang adik hanya dapat cekikan gemas lantas mengelus pipi Logan dengan sayang.

"Yaudah deh namanya bukan Bobby tapi Benji yah!!" katanya, sembari melirik sang mama meminta persetujuan. Renjun yang tahu bahwa tidak mungkin bagi dirinya untuk menawar akhirnya menyetujui perubahan cerita itu, dengan Benji sebagai tokoh utama dari cerita yang akan dibacakannya.

FAMILY TALE [ NOREN-LE ]Where stories live. Discover now