Chapter 14

15.2K 963 0
                                    

"PRILLY"

Aku benar benar kaget, dia ada dihadapanku. Kulihat darah berjatuhan di lantai dan laki laki tadi berlari melarikan diri karena mendengar sirine polisi.

Prilly ambruk dan jatuh dihadapanku, aku langsung berlutut dan meletakkan kepalanya dipahaku. Darah terus keluar, Prilly sudah tak sadarkan diri.

"Prilly bangun, Prill"

"Tolong tolong" Aku berteriak sekencang yang aku bisa.

Pa Pram dan mama Prilly menghampiriku, mama Prilly terlihat syok menangis. Ku gendong Prilly menuju mobilku. Aku bersama Prilly duduk dibelakang pengemudi dengan kepala Prilly berada di pahaku, kulihat darah dari perutnya semakin bercucuran. Ku buka kemejaku dan kututupi lukanya dengan kemejaku berharap darah itu tidak keluar terus menerus.

Tapi nihil, kemejaku yang berwarna abu sekarang menjadi merah. Terlalu banyak darah yang keluar aku takut jika Prilly.... tidak tidak aku tidak boleh memikirkan yang tidak tidak.

Setelah sekitar 15 menit akhirnya sampai di RS Kemang, aku langsung menggendong Prilly ke bangsal, aku pun berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Aku tau banyak orang yang memperhatikanku tapi aku tak memperdulikannya sekarang yang lebih penting Prilly.

Sampai akhirnya kami berada dihadapan ruang UGD, ingin sekali aku menemani Prilly didalam namun suster tak mengizinkanku.

Brukk

Mama Prilly pingsan, aku langsung menghampirinya.

"Tante bangun"

"Suster suster"

Ku gendong tante Ully dipangkuanku dan kuletakkan di bangsal.

"Biar saya aja yang ngurus ibu den, aden tunggu saja disini" Suara Pa Pram menahanku.

'Gue bego , tolol'

Author POV

Drrt..

Drrt...

Drrrt...

Dari tadi suara handphone Ali berbunyi, Ali tak menggubrisnya yang dia pikirkan sekarang hanya Prilly.

Drrt..

Drrt...

Drrt...

Dengan tangan yang lemas akhirnya dia mengambil handphone yang berada disakunya, Kaia..

"Ha..lo" ucap Ali terbata-bata

"Lo dimana? Lo kenapa? Lo nangis?" Tanya Kaia

"Ka..ia"

"Lo kenapa? Bilang sama gue?"

"Lo ke RS ke..mang se..ka..rang.. gue ada di..si..si..ni.." ucap Ali disela tangisannya

"Lo kenapa? Bilang dulu sama gue?"

Ali tak sanggup lagi berbicara , dia memutuskan sambungannya.

----

"Pril seharusnya gue dengerin omongan lo , gue salah gue bego gue.."

"Arrghhhhh" ucap a
Ali menangis.

"Ali" ucap seorang perempuan.

Ali menoleh "Ka..ia" Ali langsung memeluk Kaia erat.

"Lo kenapa? Siapa yang sakit?" Ucap Kaia.

"Ka..ia.. gu..e be..be..go bodoh , to.lol"

"Apaansih lo, lo kenapa bilang sama gue" ucap Kaia setelah Kaia mendudukan Ali di kursi tunggu dan menatapnya.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang