Chapter 2

25.7K 1.2K 12
                                    

"Sayang nanti pulang jam berapa?" Ully membuka suara setelah mereka selesai sarapan.

"Emang kenapa ma? Sorean mungkin atau mama mau kemana? Prilly temenin,, ga boleh nolak" ucap Prilly tegas.

Ully tersenyum "kamu emang ga pernah berubah dari dulu" ucap Ully didalam hati.

"Iya nanti anterin mama ya mau keluar mau ketemu sama temen mama papa dulu katanya dia juga ada di indonesia sekarang, mereka baik lo sering bantuin mama juga"

Prilly menaikan satu alisnya "Oke tapi inget jangan percaya dulu sama orang".

"Iya, nanti langganan salon mama mau kesini kamu dandan yang cantik ya"

"Mama yang mau ketemu, kenapa Prilly harus dandan? Ribet"

"Yaudah kalo ga mau mama juga ga mau dianterin sama ka..."

"Prilly mau, jangan pernah keluar rumah sendiri Prilly gakmau hal-hal buruk terjadi lagi"

"Itu baru anak mama, cantik banget sih"

Prilly memutar bola matanya malas, dia memang selalu kalah jika mamanya mengancam pergi sendiri jika Prilly tidak mau mengabulkan permintaannya.

"Prilly berangkat dulu ya mah" Prilly bangkit dari duduknya.

"Hati-hati sayang I love you" Ully berdiri mencium kening Prilly.

"Iya mah love you too" Prilly kemudian berlalu.

***

Sebuah mobil jazz berwarna putih masuk kedalam parkir kampus, dia keluar dari mobilnya .

"Prilly" teriak seseorang. Tak jauh dari sana ada yang memanggilnya.

Prilly menoleh, dia merutuki didalam hati. Bukan sahabatnya bukan!

"Kenapa sih teriak? Lo pikir gue budeg?" Tanya prilly mendelik kesal. Pasalnya setelah itu dia jadi perhatian orang-orang.

"Gu..e ca..pe" ucap Gritte terbata bata.

"Makanya jangan lari lari lo, kalo mau jogging noh di halaman rumah gue bukan dikampus"

"Yeee lo mah, oh iya nanti malem kita nongkrong yu di rumah lo aja lah di basecamp pribadi kita"

"Rumah pohon? Mmm besok lagi aja ya tadi nyokap gue ajakin gue keluar"

"Mau kemana? Gue ikut dong"

"Besok besok aja lagi ini Quality time gue"

"Oke deh, yu kekelas aja 15 menit lagi dilmulai"

Mereka perlahan melangkahkan kakinya ke area kampus, saat Prilly dan Gritte berjalan dari halaman kampus sampai dikoridor banyak yang melihat kearah Prilly tak banyak juga laki-laki yang menatap Prilly terpesona padahal perempuan itu hanya berpenampilan sederhana. Prilly hanya menggunakan baju lengan panjang denim berwarna merah celana panjang hitam da sepatu vans nya.

"Pril tuh fans lo liatin mulu dari tadi" Gritte menyenggol lengan Prilly setelah mereka sampai dikelas dan duduk.

"Biasa aja kali te kaya baru aja lo liat kaya gitu"

"Sombong ya anda!" Serunya kemusian Gritte pun diam, dia tau prilly cewek yang sejajar dengan cewe terpopuler , cantik, dan pintar meskpun dia selalu sederhana dan tidak tebar pesona.

***

"Ka kita pulang yu, udah kan syutingnya" ucap Ali yang telah menyelesaikan scenenya. Demi apapun Ali ingin pulang karena gerah dengan seseorang.

"Iyaa udah, mau lang...."

"ALIIIIIII"

Belum Riri menyelesaikan bicaranya, sudah ada yang memanggil Ali dengan teriakan.

Ali menoleh, tuh kan sibiang panas yang bikin dia gerah datang. Dia mendengus kesal kenapa dia lagi.

"Ya" Ali menjawab cuek.

"Ko gitu sih , nanti malam ada acara?" Ucap seseorang, dia adalah Feby lawan maennya disinetron yang sekarang dia bintangi.

"Ada"

"Kemana? Aku ikutt"

"Apaan sih lo, gue mau sama keluarga gue" ucap Ali datar sambil melangkah pergi.

Feby melihat Ali sinis "Gue suka sama lo dan gue bakalan buktiin kalo gue bisa jadi cewe yang lo mau" tekad Feby.

***

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang