II. A Man

7 1 0
                                    

⚠️Disclaimer⚠️

Semua tokoh, penokohan, tempat, alur, organisasi, dan peristiwa hanyalah fiksi dan imajinasi penulis. Jangan kaitkan dengan dunia nyata dan jangan membawa dunia nyata ke cerita ini!

۝

Aku duduk di kursi dengan meja berukuran satu meter di depanku. Lihatlah, banyak sekali barang-barang yang aku yakini adalah perlengkapan menjadi siswa di Fluracia Academy.

Sebelum aku membongkar semuanya. Aku kembali bertanya pada diriku sendiri. Aku datang kesini dengan ketidaktahuan. Semuanya terasa asing dan tidak ada satupun yang aku kenal. Awalnya aku yakin sekali bahwa ini mimpi, tetapi setelah mendengar ucapan Bibi Jo tadi, aku mulai berpikir bahwa diriku 'masuk' ke dunia ini pasti memiliki tujuan.

Bicara tentang rahasia, aku tidak tau sama sekali apa rahasia yang ayah dan ibuku coba sembunyikan. Tapi, jika dipikir-pikir lagi, ibu tidak mempunyai saudara bahkan ayah pun. Pada saat mereka berpulang, tidak ada yang mengunjungi kecuali para tetangga. Jadi, seolah-olah kami hanya bertiga yang terikat satu darah di dunia manusia itu.

Maaf ayah ibu, tapi kini sepertinya aku harus mengetahui semuanya.

Tanganku bergerak mengambil beberapa barang di depanku. Ada seragam, buku, dan beberapa perlatan yang aku rasa dibutuhkan saat berada di sini. Semuanya lengkap.

Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Sekarang masih sore dan aku harus menunggu hingga pukul tujuh malam untuk turun dan makan. Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan ke arah lemari. Siapa tau aku bisa mendapat perkerjaan.

Begitu aku membukanya, aku sempat terkejut. Pakaian-pakaian di dalamnya sangat rapi dan sepertinya sangat pas ditubuhku. Entah benar atau tidak, tetapi seolah-olah semuanya sudah dipersiapkan sebelum aku datang ke sini. Dan seolah aku ini adalah tokoh penting yang harus mereka layani.

***

Tubuhku merasa merinding ketika melewati lorong gelap saat sedang menuju tempat untuk makan malam. Aku hanya mengandalkan cahaya bulan yang menembus jendela besar di sebelah kiriku. Tidak ada lampu yang menyala atau pun orang yang lewat.

"Tempat apa ini? Mengapa sama sekali tidak ada orang?"

Tadi, saat aku melihat peta Fluracia Academy, aku yakin ini satu-satunya jalan terdekat untuk mencapai area kantin. Tetapi, ia sama sekali tidak tahu kalau akan seseram ini. Jalanku semakin cepat ketika merasakan sepasang mata memandangku dari balik pilar.

Oh Tuhan, tolonglah aku!

Huh, selamat. Akhirnya aku berhasil keluar dari lorong gelap nan menyeramkan itu. Lagi dan lagi, aku dibuat takjub dengan arsitektur yang dimiliki Fluracia Academy. Pandanganku seolah terpaku pada apa yang kulihat saat ini. Langkahku perlahan mendekat, membaur dengan ratusan orang yang sedang mengantre makanan.

Aku meletakkan nampan yang terbuat dari besi di atas salah satu meja. Aku pun turut duduk. Setelah mengantre, aku merasakan kakiku sedikit pegal.

"Hai. Kau murid baru?" Tiba-tiba disampingnya ada seorang perempuan menyapa.

"Ya, seperti yang kau lihat."

"Benar sekali. Kau tampak sedang kebingungan." Perempuan itu duduk di depanku. Aku pun menunda untuk melahap jatah makan malamku.

"Aku Ann, dan kau?"

"Zaquel."

"Kau juga dari dunia manusia?" Ann bertanya membuatku terkejut. Aku pikir hanya aku yang datang dari dunia manusia. Ternyata Ann juga. Dan bahkan mungkin beberapa dari yang lain.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jul 08, 2023 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Supposed DestinyDove le storie prendono vita. Scoprilo ora