33. Detik Menuju Akhir 2

926 59 145
                                    

“Sial.” Seluruh anak buah Haron mengeroyok Askal tanpa ampun saat laki-laki itu berhasil membuat ketua mereka terkapar tak berdaya.

Dengan tangan yang masih terikat tali, Askal hanya bisa melawan dengan tubuh dan kakinya. Kini ia tak akan kalah begitu saja meski lawannya jauh lebih banyak.

Mata Askal menangkap sosok Aji yang tergopoh bangun. Ia segera mengarah padanya dan mendorong tubuh Aji hingga membentur dinding.

“Kasih baju Alin!” gertak Askal. “PAKEIN DIA BAJU!!!”

“Yang lo semua incar itu gua, jangan libati Alin!”

Aji lantas menyingkirkan Askal dari hadapannya lalu berjalan menghampiri perempuan dengan keadaan setengah telanjang itu.

Ia memungut baju Alin yang tergeletak di lantai dan membantu mengenakannya.

“Sorry,” bisik Aji sebelum ia menaikkan celana dalam Alin. Percaya lah jika ia sama sekali tak menggunakan matanya untuk melihat tubuh Alin.

Bahkan setelah selesai, Aji segera membantu Haron untuk membawanya ke Rumah Sakit karena keadaannya yang terluka cukup parah.

Askal hanya diam memperhatikannya. Kenapa anak itu harus mengikuti penjahat seperti Haron jika memang ia hanya dendam pada dirinya—

Askal rela menyerahkan tubuhnya jika itu memuaskan dendam Aji. Bukan dengan melibatkan Alin.

“Al .. ” Baru saja Askal hendak mendekati Alin, tubuhnya diseret keluar ruangan tersebut tanpa membiarkan dirinya bicara pada Alin.

Perempuan malang yang hanya bisa merintih dalam tangisnya menjerit dengan mulut yang masih dibekap kain saat orang-orang itu membawa Askal pergi.

Alin terus berteriak tak karuan bahkan suaranya nyaris habis. Ketakutan dalam ruang gelap sendirian.

• • •

“F-Far .. ” Casandra menyambut kedatangan Faril, Fingki, dan Ibnu yang baru saja kembali setelah berjam-jam mencari Alin dengan hasil nihil.

“Alin udah kembali?” tanya Faril yang dijawab gelengan oleh Casandra.

“Lo bertiga nggak cek hp kalian?” ujarnya.

“Kenapa emang?” sahut Fingki.

“Kalian pasti bakal tau Alin di mana setelah liat pesan yang masuk.”

Pernyataan membingungkan Casandra membuat ketiga laki-laki itu segera membuka ponselnya.

Dan benar saja, mereka mendapatkan sebuah pesan dari pengirim yang sama.

Unknown

|Tebak dengan siapa anak ini datang?

|Tebak dengan siapa anak ini datang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASKALIN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang