22🥀

2.9K 536 9
                                    

Sudah 2 minggu Jake tidak terlihat oleh orang-orang di sekolah Olympus, bahkan Heeseung tidak tau dimana adik nya.

Sedangkan Jake memilih pulang menemui ibu nya, menenangkan diri.

[Flashback]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Flashback]

Diantar dewa Hermes gen 10, akhirnya Jake kembali ke rumah ibu nya. Perlahan ia ketuk pintu berwarna putih tersebut.

"Iya, siap—"

Belum selesai berbicara, Jake langsung memeluk ibu nya.

"Jaeyoon…." Kepalanya diusap dengan sangat lembut dan saat itu pun ia langsung menangis, mengeluarkan seluruh kesedihan nya yang tertahan. "Masuklah. Kau datang sendiri?"

"Aku pergi tanpa memberitahu hyung." Jake mengikuti sang ibu masuk. "Eomma, jika aku gagal mendapatkan kepercayaan Persephone, apa yang akan terjadi?"

"Tergantung dirimu, memberitahu nya atau menunggu. Dan hidup mu tergantung keputusan mu. Eomma hanya berharap kau tidak memilih keputusan yang salah, dan membuat Persephone dalam kesulitan. Kau bisa lihat sendiri menderita nya Persephone tanpa Hades nya."

Jake terdiam mendengar hal tersebut. "Aku tidak bisa berjanji." Ia kembali memeluk sang ibu, menerima kasih sayang yang diberikan laki-laki berwajah tampan dan juga cantik bersamaan.

" Ia kembali memeluk sang ibu, menerima kasih sayang yang diberikan laki-laki berwajah tampan dan juga cantik bersamaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maafkan atas keterlambatan ku, dewa."

Atensi siswa-siswi dalam kelas langsung beralih ke seseorang di ambang pintu. Jake? Kenapa wajah nya terdapat beberapa lebam dan lecet?

"Y- ya silahkan." Ujar dewa Aiolos, dewa angin.

Jake pun berjalan masuk dan duduk di kursi yang satu-satunya kosong, di samping Sunghoon. "Sunoo-ya, apa kita bisa bertukar tempat?"

"Tapi… baiklah." Sunoo pun duduk di samping teman kecil nya tersebut dan Jake duduk di samping Wonyoung.

"Apa dewa pulang lalu menjadi preman?" Tanya Wonyoung tanpa menatap orang di samping nya.

"Tentu tidak, aku hanya sedikit ada masalah dengan beberapa orang di rumah." Jake membuka buku nya. "Wonyoung-ah, terima kasih. Semoga kita bertemu di kehidupan selanjutnya dan bisa berteman lagi."

Tentu saja Wonyoung merasa heran. Apa maksud perkataan Jake?

"Lupakan saja, suatu saat kau akan mengerti."

Hamparan bunga yang bergoyang-goyang karena tertiup angin di tatap si pemilik nya, hanya dengan satu gerakan bunga-bunga tersebut kembali ke tanah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hamparan bunga yang bergoyang-goyang karena tertiup angin di tatap si pemilik nya, hanya dengan satu gerakan bunga-bunga tersebut kembali ke tanah.

"Meskipun dia tau aku siapa, dia tidak akan pernah melihat ku lagi dan dia tidak akan diizinkan melihat ini."

"Jake."

Orang tersebut langsung menoleh ke arah seorang wanita. "Dewi Demeter, ada apa?"

"Kau tau kan jika aku dan orang tua mu berteman. Aku sangat kecewa—"

"Aku harus pergi dewi, permisi." Tanpa menunggu jawaban sang dewi, dirinya langsung pergi, menghindari perkataan dewi pertanian dan kesuburan.

Sowon memperhatikan pemuda Shim tersebut. "Baru saja aku percaya padamu, nyata nya kau sama saja dengan ayah mu. Kasihan sekali bunga-bunga nya tidak bisa merasakan sinar matahari lagi."

Jake pergi menemui sang kakak, memperhatikan gelang yang diberikan mantan kekasihnya.

Bruk

"Ah maaf maaf." Jake membantu orang di hadapan nya, sampai satu buku hendak ia ambil dan tepat orang tersebut juga mau mengambil nya. Mereka menatap satu sama lain.

Siswa-siswi di sekitar mulai berbisik-bisik, membicarakan pemandangan yang mereka lihat.

"Tidak papa." Orang tersebut langsung mengambil buku nya.

"Oh." Jake pun langsung pergi, dirinya menghampiri sang kakak yang sedang mengambil sesuatu di loker. Dipeluk nya Heeseung dari belakang. "Hyung."

"Ck, kau sakit?"

"Tidak, hyung ku yang baik dan tampan. Mau kah memaafkan adik mu ini apapun yang terjadi?"

"Jake, kau?"

"Jawab saja." Ujar Jake berpura-pura kesal.

Heeseung mengangguk pasrah. "Bagaimana keadaan eomma?"

"Baik, lebih baik jika appa tidak menjadi abu."

"Jangan sampai kau menjadi seperti nya." Ujar Heeseung sembari menutup pintu loker milik nya. "Kenapa kau menemui eomma tanpa memberitahu ku?"

"Kau saja bisa, kenapa aku tidak."

"Lalu luka lebam mu?"

Jake tersenyum canggung. "Hyung kan tau jika aku ada masalah dengan teman-teman sekolah ku dulu, kami bertemu dan dia yang memulai memukul ku."

Heeseung tau jika Jake tidak memulai nya, tapi Jake pasti memukuli mereka dengan brutal karena perasaan nya yang sedang berantakan.

To be continued….

To be continued…

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓] Persephone || JakeHoonWhere stories live. Discover now